Tergoda Sahabat Mama
antor ya?" tanyanya, menatap
ulang kantor
Gak kelihatan? Tante ca
yang mau dibeli. Sudah satu jam b
k gak kamu temani?" k
m Daniel,"
Daniel,"
au mau lanjut berenang silahkan aja," kata
gah Brian memegang
erdetak sangat kencang karena dia langsung berhadapan den
tarik nafas perlah
iknya lembut mendayu di telinga Au
jumpa sama aku. Kenapa tante gak pelu
mau basah. Kamu kan habis b
karena tante gak senang b
ng melihatmu. Tante rindu, karena tak
ali Brian memujinya, masih
i. Genit banget," sahutnya manja, mencubit lengan
mengusap lengannya. Padahal cubitan Aurora
ombalin tante melulu, kan jadi gemes,"
uruh tubuhku juga gak apa-apa asalkan setelah itu tante el
ana masuk, mandi, bilas tubuhmu sehabis
lapar. Tante mau masakin buat aku kan
pa? Biar tante bi
. Masih sore juga
mamu dan Om Daniel pulang baru masakin makan m
lima kamar tidur berarsitektur midcentury modern, yang memiliki ruang-ruang t
aju santai lalu dia ke dapur membuatkan pancak
mewah, tapi Aurora hany
ja tak memakai
engurus sendiri se
dan independen woman, yang sampai usiany
tinggi memilih pria untuk menjadi pasangannya hidupnya. Apalagi, dulu d
purna dan bisa dilakukannya sendiri. Bahkan dia punya p
jalan tak berlanjut ke jenjang lebih serius. Dan belum ada satupun
ntan kekasihnya hanya sebatas ra
dia berumah tangga kini menyerahkan
h sejak 12 tahun lalu dengan pria keturunan Amerika d
asaran di Suffolk University Boston Amerika Serika
***
di atas piring ketika suara Brian yang nyar
ambil handuk! Bisa tolon
at alis, sediki
awakan," sahutnya sambil menga
menuju kamar mandi. Saat membuka pintu dan melangk
sosok Brian di balik
g pun menutupi tubuhnya. Air mengalir di sepanjang lekuk ototny
ahan, membilas sabun dari dadanya, turun k
a tercekat. Ia tak bisa memalingkan pandang
..." ba
ihat ini? Gila, Aurora! Dia anak sahabatm
lalu menyunggingkan seny
a pintu kaca dan me
?" ucapnya santai, menggod
merah, dadanya berdetak tak karuan. Ia buru-b
t kamu. Lanjut aja mandinya," ucapnya gu
ngsung duduk sambil memegan
nang..." bisiknya, me
ran, ia menenggak segelas air putih dan mulai menyantap sepotong pancake, meski
i belakang. Lengan kekar Brian merangkul dari b
alut handuk di pinggang, menemp
menoleh, menatap pemuda itu yang kini met," gumam Brian, suaran
ru berdiri, me
u dulu. Jangan keluyuran di rumah kayak gitu," protesu tersenyum
ai. Ini cuma mau habisin
menyip
-malu gitu, sih? Wajahnya sampai mer
h aja lihat kamu begitu..." bantahnya. Tan
julurkan tangan lagi, mengamb
ak langsung tutup pintunya, hmm?
an kata-kata. D
uaranya ringan seperti
erkeliaran di rumah hanya handukkan. Wk..wk..wk," ujarn
nambah suasana jadi lebih hangat dan
alu berjalan pergi dengan santai, meninggalkan wani
amar, meninggalkan aroma sabu
aos Off white dan cel
r, melihat Aurora sedang du
***