icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tergoda Sahabat Mama

Bab 5 Fantasi Tengah Malam

Jumlah Kata:1117    |    Dirilis Pada: 26/09/2025

ersprei satin. AC di kamar membuat udara terasa sejuk, tapi kulitnya justru

irannya justru liar. Bayang

bermain di benaknya sepert

alir di antara lekuk ototnya, boxer hitam yang membungkus rapat

lik selimut. Ia mencoba menga

ih aku kepikiran di

enggam ujung se

akin menggoda. Aurora, dengan napas yang semakin memburu, merasakan

Rambutnya basah, matanya tertutup, air mengalir menyusuri leher,

gan jelas, gerakan tangannya saat B

Tuha

tap langit-langit den

dulu kecil selalu kupeluk, kuhibur saat menangis. Ke

gi. Tapi kini ia tak bisa

empat tidurnya, dengan tubuh basah d

anya, lalu menyentuh pipinya pelan, mene

bibir, jantungn

Tapi... dia bukan anak-anak lagi. Dia pria. Da

sisi tempat tidu

n? Dilirik? Dianggap cantik bukan se

asing, sekali

ang bahkan dalam imajinasi pun ma

hati Aurora. Ketika ia melangkah masuk ke ruangan dengan au

a dirinya tertidur. Tapi sekeras apa pun ia berus

Tubuhnya yang tinggi tegap seolah menyatu dengan kegelapan malam

ungnya berdegup lebih cepat

ranjang, lalu menyentuhkan jemari

p pelan ke dalam relung hatinya. Ia menelusuri pipi Aurora, kemud

rendah dan serak, memb

ini hanya imajinasi... tapi

hnya, menyandarkan tubuh hangatnya ke s

n, menyusuri garis wajah, hingga akhirnya menyentuh b

menahan gemuruh di dadanya. Tapi semakin ia berusaha menolak, sem

mbayangkan ia menyentuh punggung Brian, merasakan

gan malam, cumbuan yang perlahan menj

kan antara nyata dan khayal. Di ruang batinnya, ia dan Brian te

dan bisikan-bisikan penuh keri

takut tidur, karena ia tahu, dalam mimpi, Brian akan datang la

***

menyala, menerangi sebagian tubuhnya yang hanya mengenakan celana pend

njang, menunduk, ja

indah yang berkali-kali menghindari tatapannya tadi sore, d

dalah tubuh wanita itu, lekuknya, caranya berjalan, dan k

antik banget. G

n dengan baju tidur satin yang tipis dan transparan.

kkan rahang, ma

gan napas memburu, sambil menyentuh pipi wanita itu, mencium bibirnya yang menggoda, m

amnya pelan, lalu bangkit dari t

njatuhkan tubuh ke lantai

dua...

t, tapi pikirannya

ngebakar aku hidup

sebelas...

ke lantai, ia mencoba mene

alutan handuk. Aurora yang membuka pintu kamar dengan senyum men

nggertak

gini... belum," bisik

gum, cinta yang tumbuh dari kecil, dan hasrat yang sela

membasahi matanya sambil tubuhnya terasa lemas k

nya masih bergelora dengan bayangan Aur

lelah di lantai kamar tidur itu, menatap kosong

ena latihan fisik yang berat, tetapi lebih k

terus menerus menghantui pikirannya. Brian merasakan sesuatu yang lebih dari

g mengenakan gaun tipis, tertawa lepas sambil me

untuk bangkit. Dia kemudian mengelap tubuhnya deng

ing dan membiarkan hasratny

ita. Sebagai milikku," gumam Brian dalam hati, merasa

***

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka