icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Head Over Heels

Bab 5 Lima

Jumlah Kata:2463    |    Dirilis Pada: 29/11/2021

enar teman sejati. Ia tahu, gaya berteman anak-anak muda jaman sekarang, yaitu: manis di depan, di belakang busuk. Sungguh, demi apapun Raina benci hal itu. Makanya, ia lebih cenderung menj

annya dengan Miko

menjaga kebersihan makanan yang masuk ke dalam tubuhnya supaya tetap higienis dan terjamin. Raina membawa kotak makanan

ri pohon besar yang berada di arah lain, terdapat pembatas dan membentuk persegi di sekeliling pohon itu. Rain

rlezat di dunia eman

mat, dan mayonise yang membentuk segitiga itu. Sementara dalam tempat makan

a itu bilang seperti itu, dan ia juga harus lebih menghormati dan menghargai Miko sebagai kakaknya. Sementara, pemuda itu dengan puas menertawakan dirinya dibalik punggung wanita paruh baya itu. Dan, yang Raina l

cari ternyata

erlari kecil menghampiri Raina. Gadis itu tersenyum kecil disela-sela aktivitas mengunyahnya, dan menyelip

pa emang, tumben n

k papa. Yaa, seneng aja gue kalo di deket elo. Lo

l. Ia menarik kotak makanannya

banget gue belum sarapan tadi pagi. Thanks, ya Raina

hannya. Ia geleng-geleng kepala. "Eh, nggak papa, santai aja lagi. Gue bukan t

semakin lebar. Raina te

memasukkan sedikit roti itu ke

makanan itu, Raina mengambil susu kotak.

menaikkan s

aikan tangan ke kanan dan ke

s pipi Raina yang tengah minum susu kotak

du

bener si."

, Johan langsung teringat sesuatu. Ia m

an Johan tengah menatapnya sejenak

us, nggak seharusnya gue ninggalin lo disana, padahal berangkatnya bareng gue. Tapi, nyokap gue juga udah m

gak papa kok, Johan, gue kan juga bisa pulang sendiri. Lagian, nyokap l

n tertarik keatas. "Th

n dalam hati ia bersorak. Seseorang

nyak cewek yang susah buat gue temuin. Lo itu beda, lo penge

g j

e

yeruput susu kotaknya langsung mendelik dan tersed

ah

gue? Demi apa?

••••••

o tu

im yang memanggil namanya tadi kontan membuat pemuda itu memutar kepala. Keningnya nampak berlapis meli

?" guma

ru laut, hidung mancung, tinggi badan yang proporsional, dan bibir tipis dengan lip ice berwarna pink yang sedari tadi begitu menggoda iman para cowok disekelilingnya. Dari segi ma

na, Mik? Sen

anak rambut ke belakang telinga. Lesung pipit di kedua pipi pula membuatnya semakin mempesona. Dalam ha

Miko mengangkat benda perse

ya?" Gladys menggeleng kagum. "Gue jadi

ya juga, kali. Emang ada perl

pinjem catetan Sejarah. Kemarin gue nggak berangkat soalnya.

beberapa kali. "Besok deh ya, gue bawai

h sendiri, nggak ada kerjaan." Gladys menggembungkan pipinya dan mengedipkan mata beberapa kali

audah, lo dateng aja. Gue nggak ada

g loh, serius. Cuma ya, itu. Lo suka lupa waktu kalo udah berduaan sama buku. Jadi, kalo lo punya pacar dan

. "Lo tuh ngomong apaan sih, Dis, muter-muter gitu. Gue

ini memang tipe teman yang menjunjung tinggi solidaritas. "Aha! Gue tahu! Gini aja, Mik. Lo ma

h-aneh deh, Dis. Lo mending urusin aja hidup l

l

hat banget sih ngomongnya? Gue tuh care sama lo, i

ko, sama sekali tidak memberikan respon kepada G

ah. Nggak jadi deh pinjem

Hal ini yang paling malas dihadapi oleh seorang Miko dari cewek, yaitu gampang marah. Berbeda jauh sekali deng

nya udah bener apa, segala repo

kan dengan masalah-masalah yang tidak penting. Namun, begitu ia berbelok di tikungan itu

uda itu mengerjap melihat obrolan Raina dan Johan te

ilanya Raina sam

ketika Johan merebut tempat parkir Miko disaat mereka sama-sama terlambat dan lahan parkiran sudah terisi penuh. Padahal waktu i

engang pergi sembari bersiul dan memainkan kontak motornya. Karena pada dasarnya, Miko

kaleng

dak pernah terlihat akrab. Dan sekarang, Johan ten

gak liat kita mau lewat, hah?! Ngalangin jal

o. Bacotnya nggak usah pake otot, kal

ngajak b

terlalu polos untuk mengetahui siapa Johan. Dan untuk menghindari perkelahian,

••••••

ka mata pelajaran itu tidak kita sukai, terlebih lagi jika gurunya killer. Seketika kelas XI

Asikk!! Ye

asnya. Lalu, dalam sekejap sebagian besar telah berhambur keluar. Entah itu ke ka

unggu, ya ampun! Males gue sumpah liat bokapnya Miko tuh." Andre beranjak da

nsel dalam genggaman tangannya-belum lama tadi, Ishabella men

kan-ikan di laut gue oga

ak

p jidatnya dan langsung terbirit-birit lari entah

menempati tempat duduk Andre dengan tawa gelinya.

, nyet, dateng-dateng lan

w, tumben banget nih bokap lo yang kepala bo

, Na!" um

Miko yang selalu unggul di pelajaran tersebut, Andre

. Sementara Miko menaikkan dag

ah

ar i

leng kepala Miko. "Huu! Gue k

ya a

api ia penasaran. "Lo ada apa sama Johan

kutil itu nggak pernah akrab? Cih~ Sumpah gue sebenernya

entuk beberapa kerutan

l

ina. "Cantik-cantik bolo

A

bilang a

Miko menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, menyadari ucapan

memastikan pendengarannya. Bibirnya membentuk senyum

er ya? Nggak sudi gue muji-muji elo. Karena dari dulu lo t

lan tangannya. "Seandainya ada pasal-pasal yang mengatur tentan

ko tertawa keci

g ngatain gue kayak gitu tuh udah biasa gitu. Coba kalo cewek lain, gue ng

o nggak g

tar lo ngadu lagi sama bokap lo? Abis dong gue, bisa-bisa gue kena siraman rohani nyokap lagi karena nggak ngehormatin

pi. "Enak aja kalo ngomong, lo nggak liat gue uda

at tangannya di dada den

anak kecil

endiri. "Gue udah gede dong,

e j

nggembungkan pipinya. "Tetep aja,

duduknya menghadap Raina. "Heh! Asal lo tau

rti. Ia menatap horor Miko. "Lo ngomong apaan si

tanyaan gue! Kenapa lo k

ya malas. "Hhh nggak penting banget sih pe

lam hati Raina juga baru menyadari sesuatu. Ia menoleh kearah Miko perla

" heran Miko. Sedikit risih. Sem

h ngobrol ngalor-ngidul kayak orang ya

alam hati membena

ma dia bisa kayak akrab gini ya? Apa gu

••••••

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka