Janji untuk Berpisah
a duduk di mejanya dan bahkan belum me
Dia mengenakan setelan rapi, m
t denganku," katan
ap mereka. Beberapa orang meman
a berkencan dan membolos kerja lagi. Pikiran-pikiran seperti itu dul
ya sambil menutup
n mengetahuinya begitu kita sampai di sana." Tangannya hangat dan keri
tangannya. Dia merasakan tatapan iri dari rekan-
r bawah tanah. "Khloe tidak dalam kondisi baik pagi ini," jelasnya. Dokter bilang, sebaiknya seseor
yang kabur di cermin lift. Jadi begitu
a memberitahu
ketidakpuasan di wajahnya. Namun dia hanya berdiri di sana
k marah?"
membalas. "Dia sekretarismu, da
hnya, tetapi lift tiba tepat saat itu. Tangannya berhenti di uda
mar Khloe berada di ujung koridor, di mana terda
dur dan membaca. Cahaya matahari memancarkan pol
un kemudian senyumnya membeku sesaat saat dia melih
cangkir air. Dia menguji suhunya untuk memastikan suhu
terus tertuju pada Rona. "Sangat membosankan berada di sini
egang kepalanya d
dan bertanya dengan khawa
pelukan Darren dan mencengkeram lengan bajunya erat-erat. Pe
kata Rona sambil berbalik
ya. "Itu lebih merupakan tekanan me
kata, "Maafkan aku, Rona. Aku sungguh tidak berguna. Jika bukan karena
kan kening, menghentikan
ai. "Apakah Anda membutuhkan keperluan s
it bibirnya, "Terima kasih, tetapi aku tidak membutuhkannya.
tanpa sadar men
paknya biasa saja itu mengandung banyak sekali sindiran yang h
nya sambil mengambil ketel dan
ujung koridor
nggelam dalam pikirannya. Dia seharusnya tidak datang, karena tahu apa y
bil merangkai bunga. Melihat Rona masuk, dia langsung mengangkat buket bung
rinya, Rona secara naluriah mengambil
pak terluka oleh reaksi Rona.
" kata Darren. "Kh
a kamu menganggap bunga di rumah sakit itu kotor? Atau apakah kamu tidak menyukai
na dengan pandang
ona mulai gatal, menandakan r
uk kesakitan. "Darren... Aku sangat pusing. "K
n membawamu ke ruang gawat darurat." Darren berkata dengan nada mendesak, menoleh ke Rona dan memberika
waktu ke waktu. Matanya mulai perih dan tenggorokannya terasa tersumbat. Dia kem