icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Air Mata Seorang Pengasuh

Bab 3 meninggalkan Arya yang masih bayi

Jumlah Kata:1063    |    Dirilis Pada: 29/08/2025

terasa lembap dan sepi. Amara membuka mata perlahan, mendengar suara Arya yang mulai merengek di kamar sebelah. Seiring ia bergegas menyiapkan susu pagi, pikiranny

idak dikenal, dan ia tidak menemukan petunjuk siapa yang mengirim. Namun satu

Mbah Tini. Tiba-tiba bel apartemen berbunyi. Biasanya, hanya Fathir atau Tuan Hadi yang bisa datang tan

gi, berpenampilan rapi, dengan mata tajam

nya wanita itu dengan s

ludah. "Iya.

menghangatkan hati Amara. "Nama saya Sarah... istr

ngan nada marah dan penuh penyesalan. Istri yang meninggalkannya, pergi ke luar neger

a dengan hati-hati. "Mungkin sebaiknya Bu m

Ini anakku, dan aku berhak bertemu dengannya kapan pun aku mau." Sua

emas. "Maaf, Bu. Tapi selama ini saya yang merawat Arya. Jika A

ap dirimu siapa? Kau pikir hanya karena kau ada di sini, kau bi

tahu, ini bukan hanya soal Sarah yang egois. Ada risiko besar: jika Sarah

nya memerah, suara serak karena amarah. "Sarah... apa yang kau

nya menyorot dingin. "Aku

kut tapi tetap tegas. "Pak Fathir... Bu Sarah...

g kursi bayi Arya, mencoba mendekati bayi itu. Fathir sigap menaha

mana-mana!" Amara bersuara la

"Kau pikir kau bisa menghentikanku? Kau hanya pengasuh

men terdengar lagi. Kali ini Tuan Hadi datang, membawa aur

mu?" tanya Tuan Hadi dengan nad

menjawab dengan nada menantang. "Aku

tahun. Dan sekarang kau datang seenaknya? Jangan harap Arya bisa pergi denganmu begitu saja. Anak ini a

sih menyala penuh ambisi. "Aku... ak

rya tetap aman. Sarah tidak akan membuat masalah di sini, tapi kita ha

s. Ada pihak ketiga, misterius, yang mengintai sejak lama. Pesan misterius yang ia terima bebera

ksa dengan teliti, setiap telepon dicatat, dan setiap orang baru yang masuk apartemen selal

eksi lama, mencoba mencari celah di antara staf apartemen dan pegawai Tuan Hadi. Amara ha

ar lagi. Pesan itu singkat, namun menakutkan: "Kami tahu siapa

yang ia masuki jauh lebih berbahaya dari yang ia bayangkan. Ia harus lebih pintar, lebih cepat, dan lebih

.. kita harus waspada. Sarah hanya salah satu masalah

adalah ujian nyata: mempertahankan keselamatan Arya, melindungi keluarga kecil mereka, da

g membara. Ia sadar, perjalanan hidupnya di Jakarta baru saja memasuki babak yang lebih berbahaya. Namun satu hal tetap i

nah sama lagi. Konflik eksternal ini baru permulaan. Sarah hanyalah awal. Ada pihak misterius

ghadapi ancaman, dan siap menghadapi apa pun yang akan datang. Dunia baru yang berbahaya ini mungkin m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka