icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Air Mata Seorang Pengasuh

Air Mata Seorang Pengasuh

icon

Bab 1 Sebuah kesadaran pahit

Jumlah Kata:1145    |    Dirilis Pada: 29/08/2025

kibat kurang tidur semalam. Wajahnya menatap jauh ke arah gang sempit yang biasanya ramai oleh anak-anak tetangga bermain, namun kali ini s

ti yang dulu selalu menemani pagi dan sore kini hanya tinggal kenangan. Air mata Amara menitik di pipinya, tak tertahankan lagi. "Mba

l. Surat-surat, foto-foto lama, dan beberapa benda peninggalan Mbah Tini terserak di lantai, seolah memintanya untuk memilih apa yang akan ia bawa ke masa

arta. "Ini... ayahku?" pikirnya, jantungnya berdetak lebih cepat. Mbah Tini selalu berkata bahwa ia punya ayah kandung yang tinggal di kota besar, dan jika

Dengan tekad yang membara, Amara berkemas. Ia hanya membawa beberapa pakaian, amplop berisi dokumen ayahnya, dan dompet tipis berisi uang hasil menabung selama

am itu, pikirannya terus dipenuhi bayangan masa lalu: tawa Mbah Tini, aroma masakan khas Solo, dan beberapa kata yang

kecil, hampir tersesat di antara keramaian yang tak henti. Namun, matanya berbinar. Ia tahu, setiap langkah kecil di kota ini adalah bagian d

ng lain, mengantarkan lamaran, berharap ada yang mau memberinya kesempatan. Akhirnya, sebuah perusahaan besar menerima lamaran kerjanya untuk posisi cleani

di pantry, mengatur dokumen kecil, dan sesekali membantu resepsionis dengan tugas ringan. Meski lelah, ia menikmati setia

bayi untuk cucu Tuan Hadi Pratama. Gaji menarik, lokasi apartemen mewah." Mata Amara membesar. Gaji yang ditawarkan jauh lebih tinggi daripada pek

dengan Tuan Hadi. Ia berdebar, namun menutupi rasa gugupnya dengan senyum ramah dan sikap sopan. Tuan Hadi

alaman menjaga anak?" tanya

pengalaman formal, Pak. Tapi saya bisa belajar cepat, dan saya sangat

au bisa mulai minggu depan. Tinggal di apartemen saya, sehingga bisa fokus menjaga Arya. Istr

uga soal mendapatkan pengalaman baru dan tempat tinggal yang aman di Jakarta. Ia menu

harus sigap menggendong, menenangkan, dan menyiapkan susu. Suara tangis bayi yang awalnya membuatnya gugup, kini menjadi panggilan yang ia sambu

ena ditinggal istrinya, perlahan mulai membuka diri. Kehadiran Amara memberikan ketenangan, bahkan saat Fathir masih diliputi rasa sakit hati

ni. Foto-foto pria yang diyakini ayahnya, alamat lama, dan petunjuk-petunjuk kecil membuatnya terus berharap. Ia tahu p

hangat, aman, dan nyaman yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Ia sadar, meskipun ia datang ke Jakarta hanya dengan tuj

Lampu-lampu kota berkelap-kelip, suara kendaraan tak henti bergemuruh di bawah. "Aku akan menemukannya, Mb

baru hidupnya di Jakarta. Sebuah perjalanan yang tak hanya tentang mencari ayah, tapi juga tentang menemukan

atanya dengan hati yang penuh harapan. Besok adalah hari baru, denga

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka