Pejuang LDR
an dari jurusan manajemen bisnis di kampusnya. Dissa memiliki paras cantik dan tubuhnya yang menarik, dia selalu bersikap dingin kepada siapapun namun
ekerja, dirinya banyak dikagumi oleh semua wanita. Daniel mencintai profesinya sebagai Dokter. Namun, kecintaan
n teman dari suami temannya. Mereka sempat berbicara dan akhirnya Daniel meminta nomor ponselnya. Hadirnya Daniel mengubah semua sikap Dissa hampir 99% menjadi wanita yang ba
*
k hal untuk pernikahan mereka, seperti salon, gedung resepsi, undangan, katering, dll. Saat
lakukan fitting gaun dan jas pengantin. Berbagai g
ok denganku, Dan?" tanya Dissa
n pengantin di lemari itu. "Aku bing
Dissa, "Ibu suka gaun yang sepert
ang simpel, tetap
n yang masih baru. Jika Ibu tidak keberatan, Ibu bisa ikut saya ke lant
u." Dissa menol
ya. Kamu tidak apa-apa
an duduk di sini menun
unggu sambil menonton siaran TV. Kebetulan, pemilik salon men
akibatkan 255 orang terluka parah. Tidak h
melihat anak-anak yang menangis mencari orang tuanya
! Jika diberi kesempatan, aku
rdiri di depan Daniel sambil menunjukkan gaun y
ini saja. Sama seperti yang kamu inginkan tadi. Simpel, tidak terlalu terbuka, dan terl
h, Sayang. Oke, aku akan pilih gaun yang ini. Sekarang giliran kamu yang mencoba jas
ggu sebentar, Sayang. Aku angkat telepon
o, B
rang? Owner rumah sakit ingin rapat dengan kita d
mangnya, ada rapat tentang apa?"
Sebaiknya, kamu segera da
, lalu mendekati Dissa. "Sayang, maafkan aku, ya. Budi memberi
n fitting jas pengantin kamu, Sayang? Kamu belum melaku
ayang. Aku tidak bermaksud mengabaikan pernikahan kita. Aku hanya menjal
s pendek. "Iya, aku
kasih atas pengertianmu, Say
erti satu sama lain, termasuk tentang pekerjaan kita." Dissa berusaha tersenyum di depan Daniel walau ia kecewa di
ahi Dissa. "Setelah rapat ini selesai, aku akan melakukan
u jika kamu sudah selesai rap
ar dari salon dan
*
dis yang tersedia di sana sangat sedikit, sedangkan jumlah korban semakin bertambah. Oleh karena itu, saya ingin dua orang dari k
rsedia menjadi relawan di sana, Dok. Ketika saya melihat b
ulia, Dokter Dan
san Dokter. Bagaima
mengacungkan tangan. "Saya juga
angat memprihatinkan dan berpontensi akan ada perang
sakit itu. Wajar saja. Jesika termasuk dokter pe
san saya, Dok. Lagipula, ada Dokter Daniel yang men
rluan untuk dibawa ke sana. Untuk dokter yang lain, saya harap ka
Jesika, Daniel, dan
kembali. Terima kasih." Owner sakit itu kelu
eluar dari ruangan i
Bud?" ta
n? Bukankah tanggal pernikahanmu dengan Di
karena itu, aku akan hadapi apa pun risikonya nanti. Mengenai p
a mengizinkanmu p
ap begit
gan Daniel. Dia tersenyum tipis. "Inilah kesempatanku untuk mendapatkan ha