icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
MISSION COMPLETED

MISSION COMPLETED

Penulis: Ayu Tarigan
icon

Bab 1 Malam Panas

Jumlah Kata:1051    |    Dirilis Pada: 22/11/2021

n

p sekali lagi cer

t? ce

h? c

ik? c

s? c

i? c

antik d

ral dengan make up tipis, maka lain untuk kali ini. Wajahnya kini dipoles tebal bedak padat, ada pula perona pipi yang memb

musik begitu kental di ruangan penuh gemerlap ini. Yeah, club malam adalah surga dunia bagi penikmat kebebasan. Na

ternyata banyak sekali pemandangan yang mengotori matanya. Teta

arahnya, belum lagi belahan dada rendah serta dress pendek yang hanya melewati beberapa senti di bawah bokong, sudah barang tentu membuat para

ri mangsa, dan mata Alona tertuju pada dua pasangan mesum di ujung ruangan. Tempatnya memang tidak terlalu padat seperti di sini, tapi bukan pasanga

umbu. Jantung Alona rasanya mulai bergerak liar saat pria itu berjalan ke arahnya. Yeah, inilah pria yang dicarinya, mangsanya. Detak itu s

ah sadar, aroma maskulin pria tersebut membuat bulu kuduk gadis itu meremang, i

lalu sehingga Tuhan mempertemukan dia dengan pria yang ... ehm, apa ya? Tampan? Bukan-bukan, kata tampan saja t

, Nona." Alona terkejut bukan main karena

s itu nyaris memukul bibirnya yang ha

h ingin sekali menyentuh alis tebal tersebut. "Kau jug

nan pria itu sehingga obrolan mereka

pesona, bahkan ia harus menelan ludah susah payah saat melihat jakun pria itu bergerak n

ena ucapan pria ini selalu benar bahkan tanpa menoleh ke arahnya. Gadis

seraya meneguk kembali minumannya. "Kau in

rti itu padanya, tapi kali ini berbeda, Alona butuh benih pria itu agar dia bisa hamil. Gadis itu berdehem sej

antik sebelumnya," ujarAlona seraya

ringai. "Mempe

antah Alon

ia itu berbisik, "Kalau ka

pria itu di tengkuknya, entah sejak

pa namamu?" bisiknya. Perlahan bibir pria itu merayap menuju pipi dan berhenti te

gup. Sungguh ini adalah pengalama

keras dan tak beraturan. Alona terengah-engah kehabisan napas, dan seperti angin segar baginya saat pria itu mele

*

nnya terlihat santai dan terkendali. Tiba-tiba pria itu menggeram dan menatap Alon

ngan keras pria itu mulai membelai kulit putihnya.Gadis itu mencoba untuk r

enahan agar tetap sadar. Mewujudkannya impiannya sedari tadi, Alona menyentuh lembut dada bida

kan pengaman, "No, aku sudah pakai alat kontrase

ria. Gadis itu merasa berhasil saat pria itu merespon dan kembali menyerangnya dengan keras. Masih tetap men

sa pergerakan pria itu terhenti dan menat

"No, cepat selesa

u membalik posisi sehingga dirinya bisa bebas mengendalikan. Alona bergerak dengan lembut dan menggoda. "Tidak ada

*

B

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka