Somebody That You Loved
tertidur walau berusaha memejamkan mata. Saat akhirnya dia membu
i Benjamin hingga membuat luka di hatinya semakin menganga dan mulai terasa menyesakkan. Kini, berbagai pera
kan? Sibuk bercinta.
n seolah benar-benar sedang melihatnya di depan mata. Sesuatu yang bahkan belum pernah dilakukan olehnya dan Benjamin selama e
gi jika memang benar dia berselingkuh darimu! Te
i menghimpit keutuhan hatinya. Kepercayaan yang berusaha dia berikan pada seora
atau Zayna yang bersedia diajak berselingkuh? Atau ... aku kare
tapa kepercayaan yang selama ini dititipkan pada kekasihnya itu hancur begitu saja. Dia membutuhkan waktu bertahun-tahun u
n. Bonita masih ingat saat dia memanggil-manggil wanita itu agar tetap tinggal, tapi wanita itu men
ia ingin semua pikiran-pikiran buruk itu pergi. Namun, tetap
mematikan alarm dan beranjak ke wastafel untuk memb
belum keluar kamar. Kakinya berjalan cepat menuju mobil untuk kembali ke hotel tempat Benjamin menginap. Dia memarkir mobil di depan rest
ak disadari olehnya. Beberapa orang yang terlihat seperti staf kebersihan keluar-masuk denga
engikuti langkah dua orang wanita yang mengarah ke hotel dan menyelinap masuk ke pintu terpencil itu
ahkan tidak tahu di mana kamar mereka ber
menekan tombol angka empat dan memasuki lift yang pintunya segera terbuka. Dia berniat meli
ia berpakaian formal memberi salam pagi padanya saat berpapasan. Bonita membalas s
na kamar Zayna? Mungkin saja dia tahu."
i lorong dengan banyak pintu di kedua sisi. Di pintu itu ada berbagai nomor yang berurutan
asan di tengah jalan tanpa saling malempar tatap atau mengatakan apapun. Bonita melanjutkan langkah dan berbelok, lalu menemukan lo
t, dia turun menggunakan tangga darurat ke lantai tiga. Dia baru saja akan terus turun ke lantai dua saat mendengar suara pria yang dia
firmasi." Ujar pria itu penuh de
di depan lift dengan seorang wanita anggun dan seksi yang diketahui Bonita melalui foto bernama Zayna. Zayna sedang memeluk lengan Benjamin dan me
ian yang mulai tumbuh. Amarah menyambar melalui nadi ke seluruh tubuhnya hingga membuatnya tegang
ki lift. Dia melangkahkan kaki dengan cepat untuk menghampiri mereka dan b
urat dengan hati hancur tanpa mampu mengatakan apapun. Niat untuk menyalurkan amarah pada Benjamin dan Zayna menguap begitu s
ari lift yang dipaksa terbuka tiba-tiba. Sial baginya k
Ujar Zayna santai dengan tangan menggapai l
lari mengejar Bonita. Sayangnya langka
embuatnya tidak mampu berpikir jernih. Langkahnya menghampiri pintu utama dan kelua
an Benjamin dan hidup sendiri selamanya. Satu-satunya hal yang terpatri di jiwanya s
san
yang lain harus merelakan. Seperti hubun
*