icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

A MAN IN A TUXEDO

Bab 2 Perintah Bukan Tawaran

Jumlah Kata:1777    |    Dirilis Pada: 18/11/2021

asi rumah sakit Pondok Mekar Jakarta. Dia sedang melayani pem

ang dialami, Bu." Psikiater itu menyerahkan satu lembar resep

ucap pasien itu sebelu

ia berdiri sambil

napas lega. Psikiater berambut pendek itu menghempas

tanya Psikiater itu kepad

dan menaikkan alisnya. "Anda

dan meremasnya lalu dilemparkan ke arah peraw

." Perawat bernama San

? Baru nyadar?" balas Stela mende

angkan tangan, lalu menggera

" tebak

Pasien banyak banget dari ta

'sentuhan tangan' dari psikiater. Entah hanya sekedar ingin 'cur

kenceng, 'kan?

, sehingga bibir tipi

ii

ruanganny

ini," sapa Stela sete

ntar?" balas suara serak d

a sambil menggulung tali t

okter Stela. Ya

igi kecil yang tersusun rapi, membu

etakkan gagang telepon, lalu b

ar ya? Mau ketemu

anya kepala psikiatri itu meminta Stela datan

an melengkungkan bibir

ruangan. Dia bergegas ke ruangan kepala psikiatr

p-

henti tepat di depan pintu berwarna hitam. Stela mengatur nap

k-

u sebelum masuk k

yang sama dengan di telep

kl

re, Dok," sapanya s

patnya penasaran dengan apa yang ingin disampaikan oleh Dokter Adam. Kedua tanganny

si yang ada di depan. Pria berkepala plontos itu memandanginya dengan saksama. Mata hitam pekat

natap bingung dengan kening berkerut. Gadis itu menyipitkan mata, lalu

cit Stela sambil menyatukan kedua uj

elepaskan kacamata yang bertengger di hidu

lagi-lagi memperlihatkan gigi kecil yang tersusun r

lam hitungan detik, berkas tersebut sudah berada d

atang ke rumah sakit!" seru Dokter Ad

e

terlihat kembang kempis merespon rasa terkejut. Ked

andangan tidak tenang, napas keluar tak bera

Adam menaikkan sedikit kepala ke atas

di atas meja. Dia membuka berkas itu dengan cepat. Terlihat data pasien di

membaca data yang diberikan. Stela kembali menunjukkan tatapa

rti." Stela menggeleng lesu sam

abis pikir ada psikiater seperti Stela yang tidak bisa menganalisa maksud perkataannya. Pria paruh bay

bastugaskan dar

ngan tatapan sendu. Bibirnya memberikan gerakan ke

Ini belum selesai bicara loh!" tegas Dokter Ad

ang telinga, lalu memfokuskan pikiran dan mendeng

mendengarka

pekerjaan di rumah sakit

napas lega meluncur begitu saja setelah

ater pribadi pasien itu." Dokter Adam mengarah

melebar, dagunya seakan jatuh ke

Anterograde Amnesia, Dok?" Stela

idak hanya menderita Anterograde Amnesia, dia jug

la dengan kepala mi

ak s

ud saya. Kenapa bukan yang sudah berpengalaman aja, Dokter? Menang

menangani pasien yang menderita Anterograde Amnesia, Stela. Di rumah sakit ini hanya ada

g kacamata, kemudian membac

spesialis saraf yang menanganinya. Dan ... keluarga Oliver meminta seorang psikiater yang memiliki kemampuan bela

rikan tatapan memelas, berhara

putusan saya, Stela. Tapi pihak manajemen. Pasien itu bukan orang sembarangan. Beliau seorang peng

epala dengan cepat. "

hat geram. Giginya beradu dengan rah

selain menerima tawaran tersebut. Tidak! Lebih tepatnya ini bukanlah tawaran, tapi per

dis itu pulang ke kampung halaman di Bukittinggi. Bukan hanya itu, dia juga

u, Dok?" Stela menatap penuh harap den

jika tidak ...." Dokter Adam menaikkan sebelah alis ke atas, lalu m

dada bagian atas, membuat leher yang tidak terlalu tinggi itu

ada surat perjanjian yang harus ditandatangani sebelum mulai bekerja." Dokte

spesialis jiwa." Stela mengangkat kepalanya pelan, masih berusaha men

tubuh bersandar di kur

mu tidak perlu khawatir." Dokter Adam tersenyu

h keluarga Oliver. Selamat bekerja, Dokter

sedikit tubuh dengan tangan kanan memegang data pasien bernama Vincent Ol

berada di luar ruangan. Dia menempelkan kening dengan pelan ke dinding, memundurka

ut, mengangkat dagu dan menegapkan tubuh. Dia kembali b

ngerucut. Stela merengek pelan sambil menghent

bingung melihat perubahan wajah Stela,

s yang diberikan Dok

gambil berkas itu dan membacanya. Mata b

eng banget!" serunya

"Baca riwayat penyakitny

t ketika membaca daftar riwa

i mengedipkan mata berkali-

t, beralih menjadi psikiater pribadinya." Stela

ya hanya bertahan satu hari. Gue bakal jadi diari buat dia, San.

a-aa ...." Dia merengek seperti anak keci

bih berwarna, bisa lihatin c

ru

an punya anak cakep-cakep. Yah, sekalian per

ng yang akan ngelupain gue lagi b

di atas meja dengan lesu sambil sesekali meniup rambut. Bagaimana hari-hari yang akan dijalankan setelah beralih pro

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog2 Bab 2 Perintah Bukan Tawaran3 Bab 3 Bertemu Dengan Keluarga Oliver4 Bab 4 Menyapa Vincent Oliver5 Bab 5 Kejadian yang Terlupakan6 Bab 6 Roti Sobek7 Bab 7 Gadis Bernama Kirania Pratista8 Bab 8 Percakapan Saat Lari Pagi9 Bab 9 Belajar Menjadi Seorang Sekretaris10 Bab 10 Dari Itik Menjadi Angsa11 Bab 11 D1 Being A Secretary12 Bab 12 Mengenal Vincent Oliver13 Bab 13 Berteman14 Bab 14 Bukan Sedang Berkencan15 Bab 15 Berbagi Cerita Ringan16 Bab 16 Politikus Bernama Bastian Ervin17 Bab 17 Hal yang Tak Terduga18 Bab 18 Ciuman yang Terlupakan19 Bab 19 Kencan Pertama 20 Bab 20 Rayuan Gombal Vincent21 Bab 21 Menghapus Kenangan Manis22 Bab 22 Kembali Seperti Semula23 Bab 23 Rasa Yang Tertinggal24 Bab 24 Menjaga Jarak25 Bab 25 Menghindar26 Bab 26 Jawaban dan Penyangkalan27 Bab 27 Sebuah Foto yang Menyakitkan28 Bab 28 Recall A Past Event29 Bab 29 Identitas Terbongkar30 Bab 30 Menyusun Rencana31 Bab 31 Kontrak Membawa Petaka32 Bab 32 Kenapa Harus Gue 33 Bab 33 Kenyataan yang Tidak Diketahui34 Bab 34 Perasaan yang Tidak Bisa Dihapus35 Bab 35 Kilat Bayangan Seorang Wanita36 Bab 36 Mulai Membayangkan yang Tidak-tidak37 Bab 37 Drama di Hari Pernikahan38 Bab 38 Getar-getar Cinta39 Bab 39 Melewati Malam yang Mendebarkan40 Bab 40 Remember You41 Bab 41 Ketakutan Terbesar42 Bab 42 Rencana Memiliki anak43 Bab 43 Kegigihan Seorang Vincent44 Bab 44 Keanehan Pada Vincent45 Bab 45 Honeymoon46 Bab 46 A Man In A Tuxedo47 Bab 47 Keindahan di Desa Dunster48 Bab 48 Rencana Besar Stela49 Bab 49 Pilihan Berat yang Harus Dilakukan50 Bab 50 Kritis51 Bab 51 Merindukanmu52 Bab 52 Sepenggal Kenangan yang Hilang53 Bab 53 Peristiwa yang Terlupakan54 Bab 54 Sesuatu yang Hilang55 Bab 55 Anugerah di Balik Ujian56 Bab 56 Berjumpa Kembali57 Bab 57 Wanita yang Selalu Menghiasi Pikiran58 Bab 58 Cinta yang Tak Pernah Padam59 Bab 59 Be With You60 Bab 60 Always Be Mine