ISTRI SIMPANAN CEO
an bermodal wajah cantik nan mulus, ia memberanikan diri pergi ke kota untuk bekerja disalah satu bar yang cukup ternama. Meskipun diri
mendapatkan teman baru yang rata-rata usianya lebih tua dari dirinya. Meskipun Alma bekerja di bar, tapi ia tidak pernah melayani
emani Alma di bar itu, mereka adalah Doni dan Ikhsan. Semakin malam, bar itu semakin ramai. Ketika Alma sedang membereskan gelas bekas alko
lnya Alma tidak begitu mempedulikan, namun karena pria itu terlihat sedih, apalagi meneteskan air mata, rasa simpati Alma tidak bisa tertahan lagi. Pi
beranikan diri untuk bertanya kepada pria t
an tatapan kosong. Ia tidak mengeluarkan sepatah kata
l bisa menyelesaikan masalah Anda, Tuan?" tambah Alma menyunggingkan bibirnya. Ia semakin
aedah, mendingan-" belum juga selesai bicara
tu marah dan dengan sedikit agak mabuk. Air mata yang mulai mengalir dari pipinya pun tida
kepala. Lagipula, bagaimana aku tahu dengan per
an saja melihat Tuan menangis sepert
rang ganteng sepertiku menangis di depan umum
ak masalah, kalau begitu, saya permisi dulu, selamat menikmati Tuan, jangan lupa bayarnya di kasi
ng ganteng sepertiku, tidak akan pernah mau mendekati pere
, ia hanya menyengir karena laki-laki itu membantah kalau dirinya tidak mena
orang yang tidak bisa kamu bohongi, suda
ra menyeka air mata di wajahnya dengan tisu sambil berkata
*
pai mabuk berat. Bahkan suasana di bar sudah mulai sepi. Alma dan rekan
h ada di sini, kalau disuruh pulang, nanti dia tersingg
tadi saya sudah mengha
a yang ngasih tau kalau bar ini akan s
lagi gimana?" kata Alma yang sedikit
aya deh sama aku, orang lagi mabuk gitu juga," tutur Ikhsan
gan sedikit ragu. Dalam benaknya, pasti pria ini akan marah. Men
di aku harap-" Seperti biasa, pria i
" ucap pria itu yan
n hampir saja terjatuh. Alma yang masih di hadapannya ikut prihati
mana bisa pulang kalau Anda dalam keadaan seper
awatir aku bisa sendiri," ucap pria itu sembari berusaha melepaskan tang
Di luar ada tempat duduk, Anda bisa duduk dulu di sana, sampai keluarga menjemput A
n tidak tinggal diam, mereka berdua langsung se
ulu bekas minumannya, dan jangan lupa setelah itu matikan semua lampu, kecua
dia sudah bayar b
mu ngingetin kita, jadi gimana
, orangnya udah gak sadar," kata Doni yang su
e-o
kan semua yang ada di dalam bar sebelum tempat itu ia tutup. Selang beberap
a pihak keluarganya yang mau jemput dia?" tan
ambu