ISTRI SIMPANAN CEO
ya setelah tertidur di luar bar bersama pria yang tak dikenalnya. Namun, keberuntungan pa
mengigau terus, aku sampai masuk angin. Udah ditolongin malah kab
. Dan ini kesempatan bagi Alma untuk melanjutkan istirahatnya lagi. Namun tetap saja, meski bisa rebahan, ia tetap harus mencari sesuap
at ingin berlama-lama di tempat kosnya, karena di area itu orang-orangnya mudah bergaul, meski sebagi
ne, Alma pun segera berangka
*
a malah berdiam diri di depan bar itu, mereka
ng sudah buka? Kalau warung makan banya
rata-rata jam lima sore," tutur Akmal yang masih berdiri m
ini sampai bar ini dibuka!
i sampai dua jam begitu!" kata Akmal. "Mendi
a?" kata Daffa yang iku
yang akan kita lakukan?" celetuk Farhan yan
bekerja," ajak Daffa semba
han dan Akmal d
Bos?" kata Akmal me
n lakukan itu di bawah perintahku. Kalian l
ya tidak pernah lupa,"
ayo kita
p, B
bulat. Kelakuan Daffa selalu membuat jengkel para bodyguardnya, namun ia tak pernah marah se
*
da Bartender. Selain itu, Daffa juga memberitahukan kepada bartender bahwa dirinya belum membayar minuman sewaktu malam itu. Awalnya, bartend
Aku juga tidak begitu ingat siapa saja orang-orang yang membantuku. Tapi untunglah ada kamu yang
mpai larut malam, bukan saya saja. Tetapi ada teman-teman saya juga, ya
namanya Alma?" tan
anya kepada Farhan. Ia takut jika terjadi sesuatu kepada Alma. Biar b
bos kita tidur di luar
aya ingin mengeluarkan amarahnya. Ia mengira ji
tidak melakukan apa-apa, malah ketika aku sadar, aku
um juga selesai bicara, Alma sudah
nya Alma kepada mereka yan
mbuat sang Ceo itu terpesona. Memang kalau dibandingkan dengan Karin, sangatlah jauh. Karin begit
membantuku? Kenapa aku tidak
i. Ia masih terkesima melihat Alma yang kini dia sudah
a! Sapa kèk, kenalan kèk, jangan malu-maluin ketampanan
pun gelagapan entah apa yang harus ia lakukan, karena hatinya ma
yang sedari tadi menyaksikan mereka, kini bisa bernapas dengan lega karena ia
long maafkan saya," kata Daffa dengan sopannya. "Saya benar-ben
mati, Tuan. Eh, iya, hampir saja lupa, Anda belum membayar minuman kemarin malam
p!" kata Daffa deng
k pekerjaan yang harus secepatnya saya selesaikan
iba saja Daffa mengejarnya dan berkata, "Tu-tunggu! Boleh
tajam. Ia berpikir, jika laki-laki tampan itu hanya ingin main-main saja
nselnya?" pinta Daffa lagi yang mem
ambu