Passionate Hubby
lama menunggu jawaban diterimanya aku bekerja. Seharusnya, aku sang
e hari semakin menunjukkan kedekatan mereka. Semakin jengkel karena aku hanya
lan ngapain?" tanyaku penasaran. Mungkin, dia yang lebi
, Mbak. Kedua, kalau selingkuh, ya tinggalin. Hatinya aja
nkan. Pisah dari Mas Aiden adalah daf
juga. Aku nggak
ra masalah hubungan lain, perselingkuhan itu yang palin
yang dikatakan
ana ini akan aku coba dulu. Jika gagal, m
rencana lain. Pokoknya, kalau gagal terus, cari
i e-mail dari kantor yang me
aat pernyataan diterima ter
ima." Aku sampai lompat-
k nggak pake jasa s
pi, kalau aku lagi kerja, kamu bisa ngojek di tempat b
us, abis ini gimana
-siap wawancara, sekalian persiapan batin. Huh. Seriusan
, Mb
. Sekarang, tidak sabar
*
, lalu berlatih tersenyum manis. Atau, tidak perlu berlatih.
k berselang lama, pintu terbuka menampilk
paku, lalu meraih pun
s dan tas kerjanya. "Kamu sepertinya sang
, Mas." Aku mengekor di b
stimewa begitu." Dia menole
jawabku malu. "M
ak p
eteratur itu, jadi tidak heran Mas Aiden akan selalu santai dalam situasi apa pun. Aku sendiri jari ketularan teratur seperti Mas Aiden, padahal, dia tid
a di atas meja. Kemudian menyiapkan pakaian untuk Mas Aiden. Aku tid
ngambil semua pakaian kotornya t
tanya Mas Aiden saat
um. "Sekali
a hari ini." Dia menarik kurs
Aku tersenyum hangat, lalu menya
embuka ponselnya. Dalam posisi berdiri setengah membun
la
ama laki-lain lain begini, apalagi oran
as Aiden mendongak seketika. Mer
erangan selingkuh dengan perempuan lain. Karena dulu, selingkuhan mantanku itu cantiknya di atas rata-rata sementara saat itu aku burik asli.
saku celananya. Dia tersenyum hangat s
e mulut dengan malas. Jemari tangan kanan mengetuk-ngetuk mej
dengan Mas Aiden, sekaligus menyadarkan si tua itu bahwa men
opti
ya
a Mas Aiden dengan mulut
ada a
dah menjawab,
uar beso
h, lalu mengangguk. "
rsenyum lagi
Tidak sabar menunggu besok. Jarang-jarang Mas Aiden ajak aku
a tingkat lebih manis seperti ini
*
uar beso
n-jalan romantis berduaan ke taman, atau ke mana gitu. Tapi, ya dasarn
Tempat di mana, kalau mau berduaan nggak ada ke
kamu. Sudah lama juga kan, kalian pisah." Begitu penjelasannya. Sanga
pikir-pikir ke sini. Aku juga harus
lagi membuat jantung berdebar tidak beraturan. Padahal, gen
Mas Aiden punya bawaan di
amuala
apak. Aku langsung meraih tangannya untuk dicium. Ma
mualaik
uba datang? Tidak ada masalah kan? Ayya?" Bapak tiba-tiba
, Pak. Mas Aiden yang ajak
ik untuk orang sesempurna Mas Aiden. Beruntungnya, aku cepat berad
langsung bahasanya jadi akrab kalau bicara sama
asar, jadi tidak siapkan apa
n, kok." Mas Aiden meletakkan semua bawaannya di
ma ibunya. Semoga dia tidak merepotkan selama k
nya ngerepotin Ayya." Mas Aiden melirik padaku sam
kelainannya sampai aku harus turun tangan me
iden buru-buru mengecek. Aku yang duduk di sebel
nyaknya orang, kenapa si Zul-Zul itu ya
ang sebentar, ada urusan. Nanti malam
gan santai mempersilakan, sementar
a melebihi ini. Aku rasanya ingin ... Argh! Tidak tahu. Mau marah-marah, jelas tidak bisa. Mau melar
, Ayya?" tanya Mas A
a lagi, tapi tidak bisa jug
a tidak pergi, saya
at tatapan peringatan agar tidak merepotkan M
ak p
ertinya menyadari sesuatu l
api nanti malam, dateng bener
isya, sudah sa
um keningku secepat kilat. Aku memba
Pak, udah ini-itu-a
Aiden pamit setelah b
rumah. Tidak lama, mes
! Sa
k tertawa ringan. Aku balas tersenyum. Sisi malaikat di
*
m ada kabar mau sampai di rumah Bapak. Mereka
mbil bersikap tidak acuh pada Mas Aiden. Terserah dia benar data
an tidak bisa tenang, m
. Jadi, kupilih memutar musik dengan peran
tku ketakutan. Aku langsung melepas earphone berniat lari.
enyum lagi kemudi
tu depan, Mas?" tanyaku
ng untuk naik ke jendela, lalu masuk kamar. Aku segera men
yum tipis. Lalu menuju tem
tidak tahu mereka jalan-jalan ke taman mana. Gandengan tangan bagaimana. Kalimat kasing-sayang mereka bagai
ku mengintip, Mas Aiden sudah b
ulang?" ta
tetap tidak bisa membiarkan
nap
alan nyenyak tidurnya." Aku langsung bangun, bergeser
Ini cukup ko
a tidur di kasur king size, tentu tidak akan
itu." Aku hendak turun, tapi Ma
Kamu tetap di sini.
dalam pelukannya. Dengan tambahan kakinya di
ya. Saya tidak tahu harus membalas keba
harus d
ara tersendat dan berubah dalam ben
ar-benar menganggapku sebagai orang asing. Semua kebaikan dan perha
gitu saja. Rasanya sekarang in