icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Passionate Hubby

Bab 2 (Seperti) Selesai Malam Pertama

Jumlah Kata:1261    |    Dirilis Pada: 09/11/2021

nya memiliki gengsi tinggi. Tapi, gemas juga melihat Mas Aiden naik-turunin tangan karena segan. Maka, aku mera

asaan malu tiba-tiba muncul. Bibir bawah aku gigit untuk meredam m

ng. Melepas kaitan besi di belakang sana dan membuat

li menengadah untuk melihat responnya. Da

an apa pun. Hanya diam memandang mata dan dadaku secara

kannya di depan dadaku. Dia tampak terke

merengek. Masa iya, semuanya har

t bibir kuat saat sensasi unik menghampiri. Pipiku terasa panas karena saat ta

pipi merah begini

anis dengan uc

h. Aku sudah gelisah diliputi gairah. Tidak sadar, menempatkan kedua telapak tanganku di masing-masing waj

k mundur. Bagaimanapun, kita sudah sejauh ini. Masa

kami. Aku tentu saja terkejut saat benda kenyal menempel di bibir. Namun, ketika melihat Mas Aiden memejamkan mata

Barulah saat aku sedikit mundur, pria itu mau menahan t

n di tempat tidur. Meski agak pasif, aku tetap mencoba membalas. Siapa yang tahu, p

atu yang terasa mendamba, menginginkan sentuhan lebih dari ini. Tu

ia itu mencari ujungnya. Mengangkatnya dengan

nti, tanganku menyelusup ke dalam kausnya untuk meraba-raba. Da

onsel memecah

akan baru sadar dari alam mimpi. Napasku tersengal-sengal, da

gan kesal. Aih, kapan lagi coba

rik Mas Aiden melalui ekor mata. Ia sibuk mengusap bibirnya yang meme

o, N

? Ha

besok

ok, Bu.

ketemu Bu Haji Zaenab. Ibu

.. Besok kan bi

Mas Aiden, aku tersenyum sim

bari Ayya aja ya k

ya. Maaf, Ibu gang

bange

k pap

h. Kebangun ya gara-gara Ibu te

cara refleks dan melirik ke M

a,

duk. Assala

sudah terdengar, tetapi aku masih enggan melepas ponsel di teli

u melirik Mas Aiden yang juga menatapku-te

bohong. Saya sama sekali tidak bergairah melihat kamu seperti ini, bahkan telanjang seperti tadi siang." Mas Aiden ters

a terang-terangan. Secara jelas dia mengata

dada mendengar ucapan pria itu tadi. Tamba

terpejam, mencoba mengabaikan segala sesuatu yang dilakukan Mas Aiden. Namun, aku sulit tidak acuh begitu s

!" pekikku ta

n emosi. Aku mengambil bantal milik Mas

*

rsiapkan air hangat atau pakaian kerja Mas Aiden. Beberapa menit aku biarkan berlalu d

kan. Apalagi mengingat kejadian semalam ... perlakuannya benar-benar manis. Aku b

nya 2 yang membuat pria se

g baik-baik. Meski tanpa seorang ibu, aku jamin hidupnya serba sehat. Bahkan

lok gitu? Tidak

aku yakini 70%. Aku tidak tahu pergaulannya di luar sana bagaiman

mengenai Mas Aiden. Aku sangat penasaran, karena pria ini hanya

dan tanpa sadar terjatuh dari tempat tidur.

saja, Ayya?" t

bisa telat kalau aku tidak menyiapkan perlengkapannya. M

istirahat kalau m

buru. Hari Rabu ini, mana y

ntuk dalaman, pria itu yang akan mengurusnya. Aku menggantu

rapikan tempat tidur. Uh, ini hanya jatuh dari

ahat saja. Saya b

ik ke tempat tidur u

eperti wanita yang habis diperawanin, Ayya." Di

engenai wajah Mas Aiden, membuat ia terdiam seketika

ulai hari ini, tugasku bukan hanya sebagai ibu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka