icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Kembar Manis: Memuaskan Diri dalam Cinta Ayah

Kembar Manis: Memuaskan Diri dalam Cinta Ayah

Penulis: TESS WHITE
icon

Bab 1 Dua Puluh Milyar Rupiah Untuk Seorang Bayi Laki-Laki

Jumlah Kata:1426    |    Dirilis Pada: 14/12/2021

milyar rupiah jika Anda bisa melahirkan seorang bayi laki-laki, dan tujuh milyar jika

ukkan kepala, sebagai tanda persetuj

dapat melunasi tagihan rumah sakit ibunya, sedangkan terhadap biaya operasi ibunya yang sangat maha

memohon bantuannya. Merasa terdesak oleh keadaan, Ningsih hanya bisa meminta bantuan kepada pacarnya, Christian Ya

ring seseorang untuk mengambil sebuah keputusan yang dr

ncibir, sepatah kata pun tidak terucap, membantin

aat ini dirasakannya. Tidak lama kemudian, disertai dengan rintik hujan yang

at berteduh, hanya dirinya tetap berjalan di bawah hujan,

seorang me

melihat seorang wanita

a hujan dari wajahnya dan mengham

mu?" Wanita tua itu kemudian meraih tangannya

liti, di matanya muncul sebuah

belas tahun," ucap N

n sendirian di tengah hujan yang sangat lebat, dan aku merasa bahwa sepe

tika wanita tua itu bertanya kepadanya. Beberapa s

engalami kegagalan, harus segera membutuhkan operasi, sedangkan saya tidak punya uang... Saya..." Ningsih tidak mampu melanjutk

sambil menepuk punggung Ningsih, berusaha menenangkannya. "Aku memiliki sebuah cara supaya kamu bisa

ilkan uang itu sudah bagu

penuh semangat, "Nyonya, selama saya bisa

annya sangatlah sederhana. Kamu akan mendapatkan uang yang kamu butuhkan, jika kamu melahir

, dan mengigit bibirnya

hun. Jika orang mengetahui tentang hal itu, reputasinya jelas akan hancur. Namun, ia masih s

nya dan reputasi dirinya, Ningsih le

anita itu kemudian membawa Ni

da segera datang. Wanita tua itu menyerahkan sebuah ga

nenangkan pikiranny

nyum. "Kamu tidak perlu khawatir. Tuan muda adalah seorang pr

telah setuju, namun hatinya tetap merasa d

amu selesai mandi," perintah wanita itu kepada

lah ke kamar mandi da

etar berjalan keluar, dengan patuh berbar

arkan suasana hati

ijual, dan sedang menunggu untuk disembelih. Ia bahkan bisa me

beberapa jam telah berlalu, akhirnya pintu

mkan matanya, berbaring mereg

bahwa seseorang dengan sosok yang tinggi sedang

p?" Suara serak pria itu

a yang bergetar. Tanpa sadar tangannya me

uara pria itu datar, seolah-olah ia

m ini hanya sebuah pekerjaa

rik napas dalam-dalam dan

jendela dan menerangi kamar. Ningsih dengan samar-sama

uga menata

u-buru mengalihkan pandangan

ra serak yang di sertai dengan senyuman, "Ingat, tidak peduli apakah kamu melihatku dengan jelas atau tidak, kamu

ngsih dengan pa

am ini. Setelah Ningsih melahirkan seorang bayi, maka ia harus me

luar sema

elah berlalu. D

rumah sakit, suara tangisan ba

nita tua itu berlari keluar dari ruang operasi d

ngan tulus berdoa. "Kita akan mendapatkan saham bagian kita dari ayah tuan muda!" Ia berbisik.

g bagaimana harus mengatakannya, seakan ada sesuatu yang menyangkut di t

Saat ini, keluarga kami hanya membutuhkan seorang bayi

a " Jawab wa

ninggalkan rumah sakit itu denga

n! Ia membutuhkan transfusi darah. Cepat

, dir

operasi, para dokter dan perawat selalu

tiba berhenti terdiam. "Perawat, siapa katamu?" Ia bertanya kep

mengenalnya?" Jawab perawat

ya." Sebuah rasa kekejaman m

a seorang pun yang menyadari bahwa bayi perempuan

hun kem

a Interna

setelan yang formal dengan angg

inya, ia menerima telepon dari sanatorium, mereka mengabarkan bahwa ibunya mulai sadar. Mendengar kabar itu, Nings

aganya. Ningsih menemani ibunya di rumah sakit selama sebulan, kemudian mencari perawat untuk menjaga ibunya, setelah

keahliannya di bidang yang sangat diminatinya itu, tetapi sebenarnya t

aninya itu penuh dengan penderitaan, dan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Dua Puluh Milyar Rupiah Untuk Seorang Bayi Laki-Laki2 Bab 2 Betapa Menyenangkan Seandainya Dia Adalah Ibuku3 Bab 3 Piama Anak-anak4 Bab 4 Apa Kalian Tidak Akan Membiarkan Kami Tidur5 Bab 5 Siapa yang Akan Menikah6 Bab 6 Sebuah Pertanyaan Yang Rumit7 Bab 7 Aku Pikir Kamu Akan Jatuh Cinta Kepadanya8 Bab 8 Jadilah Pacarku9 Bab 9 Aku Membutuhkannya Sekarang Juga10 Bab 10 Pria Yang Keras Kepala11 Bab 11 Ibu Adalah Yang Terbaik12 Bab 12 Seorang Wanita Dengan Sebuah Cerita13 Bab 13 Keluhan14 Bab 14 Trik yang Direncanakan dengan Baik15 Bab 15 Seekor Itik Jelek Yang Tak Tahu Cara Menangis16 Bab 16 Kerja Sama Yang Sempurna17 Bab 17 - Ayah Harus Menaklukkan Ibu18 Bab 18 - Jangan Jual Mahal19 Bab 19 - Menjauhlah Dari Wanita Ini20 Bab 20 - Pertemuan Dengan Bajingan21 Bab 21 Robin Meminta Ningsih Untuk Menginap22 Bab 22 - Memandikan Robin23 Bab 23 - Ingat Identitasmu24 Bab 24 - Ayah, Jangan Mengintip!25 Bab 25 - Wanita Vulgar26 Bab 26 - Dia Bukan Ibumu27 Bab 27 - Ibu Dimana 28 Bab 28 - Panggil Aku Paman29 Bab 29 - Sebuah Permainan30 Bab 30 - Playboy31 Bab 31 - Katakan Semua yang Kamu Ketahui32 Bab 32 - Bertahanlah33 Bab 33 - Tidak Perlu Kencan Buta34 Bab 34 Makanlah Lebih Banyak Lagi!35 Bab 35 Biarkan Aku Pergi36 Bab 36 - Perasaan Hangat37 Bab 37 - Kamu Tidak Boleh Meninggalkan Ayah Sendiri38 Bab 38 Dia Tidak Bisa Lari39 Bab 39 Tersangkut40 Bab 40 Rasa Sakit yang Tercabik41 Bab 41 - Merasa Mengantuk42 Bab 42 - Bagaimana Dengan Anak Itu 43 Bab 43 Siapa Berutang Kepada Siapa44 Bab 44 Kamu Tidak Mengenal Saya45 Bab 45 - Anak-anak Tidak Bisa Berbohong46 Bab 46 - Permintaan Robin47 Bab 47 - Sebuah Kegembiraan Rahasia48 Bab 48 Berhenti Bercanda49 Bab 49 Cinta Akan Tumbuh Seiring Berjalannya Waktu50 Bab 50 - Kemana Kamu Pergi 51 Bab 51 - Wanita Yang Selalu Dirugikan52 Bab 52 Kita Bisa Bicara Nanti53 Bab 53 Anak Nakal54 Bab 54 - Aku Sangat Merindukanmu55 Bab 55 - Bacakan Beberapa Cerita Untukku56 Bab 56 - Apa yang Kamu Lakukan 57 Bab 57 Berbeda58 Bab 58 Fannie Sang Aktris59 Bab 59 - Mengapa Nenek Tidak Menyukai Ibu 60 Bab 60 - Undangan Pesta Ulang Tahun61 Bab 61 - Narsis62 Bab 62 - Ketertarikan Sekilas63 Bab 63 Menunggu64 Bab 64 Melindungi Ibu65 Bab 65 Sebuah Rahasia66 Bab 66 Jangan Biarkan Dia Mengganggumu Lagi67 Bab 67 - Tidak Bisa Berkompromi68 Bab 68 Babak Rini Adalah Putriku69 Bab 69 Seorang Wanita yang Menghargai Hidupnya70 Bab 70 Desi Meminta Bantuan71 Bab 71 Tidak Muda72 Bab 72 - Badai73 Bab 73 - Seperti Anak Muda74 Bab 74 Jangan Konyol75 Bab 75 - Berbagai Kesulitan76 Bab 76 Kecemburuan77 Bab 77 - Ibu Siapa Dia 78 Bab 78 Tidak Tertarik Padanya79 Bab 79 Dia Hanya Menyukai Wanita Seperti Ini80 Bab 80 Pembalasan81 Bab 81 - Trik Joni82 Bab 82 Desi Sebagai Pelayan83 Bab 83 Berhenti Berpura-pura84 Bab 84 - Ada Apa Denganmu Akhir-akhir Ini 85 Bab 85 Aku Tidak Berpengalaman86 Bab 86 Kamu Adalah Wanitaku87 Bab 87 - Tidak Cukup88 Bab 88 Cara Mencintai Dia89 Bab 89 Sebuah Kebenaran90 Bab 90 - Layak Akan Kecantikannya91 Bab 91 - Selamat Mengobrol!92 Bab 92 Orang Jahat93 Bab 93 Bersemangat Untuk yang Baru94 Bab 94 Biarkan Aku Memeriksamu95 Bab 95 - Ketidakhadiran Membuat Hati Menjadi Semakin Cinta96 Bab 96 - Panggil Aku sesukamu97 Bab 97 - Jahat98 Bab 98 - Tidak Berguna99 Bab 99 - Kenyamanan Dan Kegelisahan100 Bab 100 - Tidak Ada Masalah