Jadi Wanita
isilangkan oleh Artisa. Ada sedikit rasa malu
gini? Aku tak biasanya m
ksa kehendaknya dan direbut kehormatannya. Karena itu kau harus menjag
nta sesuatu atau
tu?" t
an diriku lagi. Bagaimana kalau Satya
untukmu, Sota. Sesuai de
seperti Ibu dan kakak. Aku rasa rambutku
Sota eh maksudnya Sa
rsebut hanya untuk ibu-ibu saja, Sota alias Satya tak menyukainya. Ponsel tanpa kuota yang dipegangnya tak bisa d
uga masih menjadi perempuan. Tunggulah aku kemba
adari rasa lelah telah menimbulkan rasa kantuk yang membuatnya
*
u sedang membeludak, banyak antrian di dalamnya. Datang Artisa dan langsung membant
pelanggan telah kembali melakukan aktifitasnya. Warung sed
tanya Apis. Sotel masih saja
mah. Sekarang dia ingin nama baru, Satya."
ingin melihat anak perempuan
Ayah." Rikma datang den
bagaimana wajahnya. Bu, kenapa ke sini? Bukannya ma
u. Uang yang aku pegang tidak cukup. Saty
a dikotak lema
t diingat dia tekan, beberapa lembar uang berwarna merah dia raup
*
buka kembali. Dilihat daya baterai ponsel
akutan. Satya tak ingin seorang pun tahu keadaannya. Selimut di kamar dia kenakan. Seluruh tubuhnya dia tutupi. Hanya
akukan?' tanya Artisa, masuk ke
sini dan mengetahui keadaanku yang seperti ini."
wakan rambut palsu. Silahkan dicoba dulu, jika tak suka nanti kita tukarkan." Ram
ang menambah kecantikannya. Berkali-kali Satya melihatnya. Rasa senang timbul dari lubuk hati men
ang memakai ini," kata Sa
Artisa melepas salah satu antingnya. Terlihat ujung anting yang ru
mau menjadi laki-laki. Jadi aku tak butuh i
hu rasa." Artisa memame
dua telinga ditutup dengan tanganya, Satya berlari sambil berkata, "Tidak!" Penglihatan Satya
a?" tanya ibunya sembar
lumayan menyakitkan. Ditekan sedikit hingga darah yang tersisa keluar. Tisu digunakan untuk mengeringkan b
aku juga belum yakin kamu bisa menjadi p
ucapan dari ibunya. Tak perlu l
*
tergantikan cahaya rembulan. Garu beserta
a sambil memasang
mbah cantik sa
at dia persembahkan. Sang ayah juga memeluknya.
i kamu tak boleh sembarangan ganti na
a Sota, kurang manis. Kalau Satya ku
ada sesuatu yang Ayah kuatirkan, b
h ditunda, sehari saja." Terke
nya ada apa?
duk saja masih salah. Apalagi kita belum memberi
ku masih saja Sota. Aku hanya berubah fisik saja tapi
u kok tak paham itu?"