Teman Tidur CEO Kejam
belakang dengan gerakan elegan. Dari dalam mobil, seorang pria berpostur tinggi
ranya memancarkan karism
berjaga berdiri tegak dan segera membungkukkan ba
ju pintu utama gedung. Ia menjaga langkahnya tetap rapi, meski menjadi sorotan
ubungannya yang erat dengan Tys
ang pada Beatrice. Ia menyipitkan mata seolah memberikan peringat
meja kerjanya. Meja itu berada di area kerja yang luas, tempat b
e suaranya. Temannya itu melambaikan tangan dengan antusia
nghampiri dan
orang di sini. Mereka terus menanyakan hal-hal tentangmu, dan aku yang haru
sahabatnya itu. "Kamu bisa bilang saja kalau
ggenggam lengan Beatrice dengan penuh ga
ajak. "Nanti malam tidur di apartemenku, ya?" tawarnya. Beatrice mengangguk ta
yawati dengan nada tegas namun sopan. Ia berdiri tegak, berusaha menghalangi langkah seorang wanita tinggi semam
tekad. Dengan dagu terangkat dan mata tajam, ia terus melangkah mendeka
ributan kecil itu. Ia segera berdiri, memperhatikan situasi saat Nona Creya
ice, suaranya tenang n
Beatrice. Nona Creya memaksa ingin bertemu dengan Tuan Tyson," jawabnya samb
da karyawati itu untuk kembali ke mejanya. "Saya
k menghadap Creya, siap untuk menyelesaikan
ini, beliau sedang sibuk dengan beberapa urusan terkait persiapan pembukaan cabang baru perusah
gkan senyum miring penuh sinis. "Kau tahu siapa aku?"
jika saya tidak mengenali Anda. Namun, tugas saya adalah memastikan jadwal Tuan Tyson tidak terga
Dengan gerakan cepat, ia melayangkan tamparan keras ke pipi Beatrice. Su
anian Creya menyentuh sosok Beatrice, yang se
eza yang berdiri t
h maju, siap membela sahabatnya. Namun, sebelum ia semp
mempertahankan sikap profesional meski
agi, saya mohon maaf jika ini membuat Anda tidak nyaman, Nona. Saya hanya menjalankan tugas. Jika Anda
yahkan oleh tindakannya. Aura tenang Beatrice hanya memperbesar r
, seolah ingin menekankan posisinya yang lebih tinggi. "Untuk apa aku harus izin untuk bertemu dengannya? Terlebih, mendengarkan ucapanm
ng, wajah mereka mencerminkan rasa cemas yang mendalam. Tetapi,
elindungi Beatrice, dan apa yang aka
suara pintu yang terbuka meng
andangannya dingin menyapu ruangan, membuat udara terasa lebih berat. T
-tiba mengubah sikapnya dalam sekejap. "Tyson!" serunya dengan nada centil dan penuh manja. Dengan
langsung terdiam denga
kedua matanya tak percaya
ua kali?" tanya Tyson dengan d
l
kala melihat Beatrice kali pertamanya be
percaya kala dirinya diperm
nku? Kamu sungguh mempermalukanku dengan cara seperti ini?" tanya
kamu buat untuk perusahaan Gever. Putuskan semua kontak dengan perusahaan Gever, apapun
inta kerja sama dengan papaku, kau yakin akan membatalkannya demi sek
ak punya dedikasi dan memiliki mulut sampah sepertimu, cepat pergi sebe
t kala mendengar ucapan Tyson yang men
akan lupa dengan apa yang terjadi hari ini!" Ia l
eorang, terutama perempuan, ada apa diantara kau dengannya?" g
ingin membuat Beatrice lang
ir begitu Beatrice masuk
ang membentang besar menampilkan pemandan
urus tuan?" tanya B
a kartu yang kuberi kau kembalikan? Apa uangnya kurang?"
ya masih saya pegang. Nominal yang anda berikan cukup besar. Itu sudah lebih dari cukup." Buka
Beatrice menggeleng sera
aku hanya peduli satu hal, kau mendapatkan apa yang kau butuhkan, tanpa pengecualian. Jangan pernah mencoba mengembalikan sesuatu dariku lagi. Jika kau melakukannya, aku akan memastikan kau tidak punya tempat
nya dan memalingkan
ampai terlewatkan satu haripun," tek
mengingatnya dengan baik untuk minum setia
on tak percaya. Baru saja rencana tidur di apartemen Heza
Beatrice langsung menoleh, "Kau tidak dengar?
ce lalu keluar untu
ar, bayangan darah di sprei tad
hamil?" guma