Perjaka Kepincut Janda
agas di sana. Susan dan Malik akhirnya mencoba mengerti dan memba
ar Della itu langsung menjelaskan siapa Della pada ibun
n mengerti perasaan Della, wanita mana
ggalkan kamu lagi," ucap Della pada Bagas yang sudah berada
wanita paruh baya itu akan kehilangan Bagas, bayi mengge
n suamimu. Lalu setelah itu ka
ayahnya tidak menginginkan, tapi tetap saja dia itu putraku," jawab Della
Ia langsung berpindah duduk di sebelah Della seakan b
ang, 'kan!" Livia menebak dan langsung me
saling lempar tatapan, sepertinya
gas dong!" Livia menebak lagi dan kini me
tuh pramusaji. Kalau perlu kamu tinggal di sini, juga tidak masalah." Livia memberi tawara
ik secara bergantian seakan sedang meminta pe
saja, lagi bukankah sekarang kamu juga nggak punya siapa-siapa selain Bagas dan kami. Lag
dari Malik, Juan, dan Livia, mereka seaka
a bisa bertemu keluarga yang begitu baik. Akhirnya Della mengiakan tawara
sebenarnya lelah setelah perjalanan panjang menggunakan bus. Ia diberi tempat ole
" tanya Della pada Bagas ya
menggemaskan putranya, tatapan Dell
apa durjanamu pergi, yang terpenting kita selalu ber
tidak akan pernah membuatmu kekur
engerti dengan apa yang diucapkan dan membuat Della
*
ya. Pemuda yang diperkirakan umur sekitar 26 tahunan, memak
ya!" ajak pri
bilang nggak mau pul
n nyonya sakit," uja
ku inginkan, maka aku akan pulang. Pak Slamet
u menggaruk-garuk kepala, sudah tidak tahu lagi baga
berdiri, langsung memakai penutup
maka aku bakal pulang," kata pemuda itu
ia paruh baya itu seraya me
Dimas Anggara, tapi pada kenyataannya semua usahanya sia-sia. Dimas yang kesal dengan sikap
*
i menaiki setiap anak tangga yang terdapat di sana. Ia sampai di lantai
mengetuk pintu, ternyata pemilik apar
s yang ada di hadapannya. Dimas memindai pakaian ga
!" ujar gadis itu seraya membetulkan
isa berhenti? Jangan se
lu kenapa aku harus berhent
adi selingkuhan pria beristri. Kanaya sendiri memang tidak pernah menyesal menjadi seor
selingkuhan selalu berkata mani
ay!" Dimas mencoba menasihati
kalau perdebatan antara diriny
ntas menyentuh sisi wajah
'kan?" tanya Kanaya dan langsung m
bagaimana perasaanmu jika aku memintamu untuk berhenti men
pat seraya menggenggam telapak
pemuda itu, membuat Dimas tidak pernah bisa ber
mencintaiku. Aku membiarkanmu ada di sisiku, 'kan! K
erkata lembut dan menyentuh wajahnya. Ia seperti terhipn
menginap di sini, silahkan!" Kanaya menepuk pelan
kasar, menatap punggu
mama tidak menentang aku menyuka