icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kei's Three Children

Bab 4 Anak-Anak Kei

Jumlah Kata:1904    |    Dirilis Pada: 23/10/2021

spesial di setiap det

mperhatikan ketiga anaknya dari sofa di ujung ruangan b

kerjaan luar biasa yang jujur tidak

s dan mulai menyolek sedikit demi sedikit canvas berbidang put

Mengoret kata demi kata dari pikirannya h

Tidak ada unsur paksaan dilakukan Kei agar

ruang untuk bakat luar biasa ketiga anaknya walau pekerjaan sebagai penulis online

aan

kat. Tapi seperti kebiasaannya, dia akan pergi

berbua

da A

dut dan dengan raut wajah m

sofa tempat semula ia duduk, "Ad

gan wanita yang sedari tadi menyimpan di belakang menunjuk taukan seorang

g tubuh anak itu dari pada nantinya akan dipukuli oleh wanita yang tam

h menjadi kebiasaan Kei bertanya pada oran

ah habisin uang jajan

masalah Andre. Pastinya Andre tipu anak

a. Berapa uang jajan yang di

bu!" tegas

engambil uang dari sana. Tapi ter

und! Bunda Wa

n suka bilang git

tidak berbohong! T

eras. Tapi Kei

gnya. Maafkan

jadi hukum alamnya, ya! Anak haram, ya te

a itu

aan itu. Seluruh warga di sini sudah tau

rkosa. Namun jiwanya sudah kuat. Dan dia terus menguatkan iman pada Yang Maha

sekali jumlahnya? Bukannya Andre hanya mengam

menyisir rambut pendek putranya ke belak

perbuatanmu. Jangan lakukan itu, atau bunda hanya akan marah padamu," ancam Kei l

ernah melanggar k

ar keluar dari ruangan yang ser

Andre tidak sengaja walau tau ini sud

dengan warga yang terus menjauhi mereka seakan keluarga keci

*

h dirimu?" panggilan dari balik pintu

ketiga anak-anaknya. Segera bangkit dari sudut

ya, sayang-sayang bun

riak di ruang tengah, "Bi Gin? Tumben datan

kas

ta tua itu d

tinggal di rumah

uk-angguk, "

yan, sih?" bibi

nya Kei bil

alu bibi udah cape cari rumah buat kau dan ketiga c

udah sangat baik pada kami. Bibi orang berjasa dalam

macam-macam. Bibi udah pernah gagal jaga anak kandung bibi. Dan bib

dianggapnya sebagai anaknya. Tidak peduli jik

gan semua kebaikan bibi Gin. Bibi Gin

ya saat dunia mengetahui Kei hamil di luar nikah. Tanpa suami, dan

kau sejak awal kita bertemu. Apalagi sewaktu liat kau mirip sa

Gin dengan wajah

a, kemana tiga cucuku itu, Kei?

al Kei juga tau, bibi mau cari topik baru aga

gkah yang masih berjalan setengah

"Di situ bi

ma

uus maju. Di situ ka

kan lah

ungkap sa

i Gin ke kamar p

a menulis karya-karyanya, mendapat pengasilan dari sana, sedikit dibantu bibi dan sahabat baiknya

, kamar

ri beberapa bagian ruangan yang dipen

gan semua ini," kemudian berbalik

ng didesain, Bi? Kei buat rumah Kei masi

ei," tampak bibi sama sekali

kin tidak menger

, sekedar coretan. Tapi jika semakin dilihat, semakin tampak, sebuah

" jawab se

ngkap terk

menginstruksikan aga

nggerakkan tubuhnya bolak balik di ranjang yang dipisah itu. Ta

erbisik. Kakinya melangkah maju menja

nek yang baik!" masih berbisik s

duduk

di atas meja. Tadi, ia sempat menyempatkan

ama-sam

du

raut wajah tak percaya, "Jadi

, ben

m, umurnya aja masih lim

idak pe

ibi rasa luar biasa kalau anak balita sep

walnya. Tapi setelah mencoba pahami putri sulung Kei, Kei

M-maksudnya kapan kau

tidak terlalu memperhatikan anak-anak Kei. Mereka

itu. Maka kurang perhatikan kau dan anak-anakmu, bahkan t

bibi yang minta petugas angkat baran

lanjutkan ce

kuas buat coretan di dinding. Tetangga marah, dan begitulah seterusnya. Sampai Kei lelah, le

ng ajar

mping rumah Kei. Tapi sejak dua hari lalu tidak datang

ahu pasal aib

hela napas. "Tapi d

isik kalau perempuan yang tinggal r

e

am tangannya. Sabar Kei, sabar.

eperti itu, nak. Bukannya kau terus tinggal di rumah? Tidak

Bi. Hanya saja ada bapak-bapak yang sering lirik Kei sewaktu jalan keluar beli bahan

buru melihat kecantikanmu. Dilain sisi mereka juga takut kalau kau merebut suami mereka seperti wanita pelakor. Maka mereka menimbulkan asumsi

suami Kei sudah meninggal, b

lam pelukannya. "Bibi tau kesedihanmu. Tapi mau gimana pun, kau tidak tahu lelaki

i malaikat maut! Biar dia terbakar sampai ke tulang-tulangny

tidak ada Anna, Alice dan Andre yang begitu kau sayangi. Ingatlah, semuanya indah pada waktunya. Kita sebagai manusia, sepatutnya mengikuti jalur. Tak ada sesuatu yang baik kalau tak melalui sebuah alur

ir mata Kei. "Bibi dengar mereka juga m

angguk.

dikritik seperti itu, bukan karena mereka benci. Namun mereka justru sayang padamu dan ingin kau memperbaiki sifat dan kelakuan

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka