icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri Yang Tak Dirindukan

Bab 6 Mendapat Bea Siswa

Jumlah Kata:1596    |    Dirilis Pada: 10/11/2021

erjatuh sewaktu mengejar ayahnya. Ada rasa ngilu yang terkoyak menyaya

ngis lagi. Ayo bangunla

ia pakai telah menjadi perbedaa

ni. Ibu akan belikan mainan mobil-mobil

n Habib yang masih terisak sejak perte

pi Mas Anan seorang Ayah tega melalaikan

untuk mencari peruntungan nasib. Ia berpesan agar menjaga kedua anaknya. Bagaimana saat itu aku melihat air m

dengan baik, ya selama M

ca-kaca. Lambat-laun air mat

guk pelan.

inya dengan takzim. Mas Anan membal

kepergiannya. Keinginannya begitu kuat untuk pergi merantau ke Jakarta mencari peruntungan

mbuyarkan lamunanku seketika. "Ayo kita lanjutkan keliling

dan mengikuti langkah

i untuk menghibur Habib dengan menunjuk

belum pernah aku belikan untuk Habib. Sementara N

uh karena kemiskinanku masih ada orang baik seperti Bu H

i restauran yang ada dalam mall tersebut. Habib tersenyum riang saat mendapat makanan

Biar cepat besar dan jadi ana

k, Bu. Habib, s

lut tepung yang di namai

kan dengan lahapnya memakai menu ayam gore

um. Memberi makan enak dan mainan itulah yang seharusnya di lakukan oleh para orang

ak! Jangan buru-buru, na

bib berkata dengan mak

*

berbicara satu sama lain. Habib dan Nara sudah te

ang enak. Mereka tidak akan makan singkong rebus di rumah karena Bu Helmi juga me

kan padamu kalau sebenarnya suamimu ada di

sudn

ada di kota ini. Anan, juga akan membangun swalayan besar di pinggiran

mendengar pen

ahu kalau Mas Anan

ngangguk pe

tadi sewaktu, Habib h

ahnya. Di dunia ini hanya ada mantan suami atau istri, tapi tid

erti keadaan. Alangkah baiknya bila tadi

a terdengar desahannya. "Demi harta

unia ini tidak ada yang namanya mantan anak atau mantan orang tua. Mas Anan sudah menyia-n

Bu Helmi berhenti. Aku melihat Ustaz Rahman sudah menun

n membawa Nara dalam gendongan. Aku s

aikum, Ust

lam," jawab

mpiri Ustaz Rahman sembari membawakan b

n. Apa kabar Pak Ust

jawabnya men

it pulang ya?" kata Bu Helmi sembari men

h ajak Habib, Adik dan Bun

nyum ramah. "I

kan tubuhnya masuk ke m

, Habib. Asalamua

k. Mobil yang dinaikki Bu Helmi lamb

alam karena takut menimbulkan fitnah. Kami

rlu apa datang ke si

n guru dan Kepala sekolah. Besok, Habib sudah bis

suk sekolah kembali,"

-kemari mendengar kabar baik y

Habib belum diluna

memberi biaya bea Siswa. Untuk uang sekolah yang menunggak tiga

enghembuskan secara perlahan. "

ak ada yang di repotkan, Ay. Habib, anak yang cerdas

Sudah membantu meringankan

nolong, Ay," sahutnya tersenyum. "Kalau b

guk. "Waala

Rahman sampai di pinggir jalan. Habib

.. Us

tersenyum. Setelah itu motor yang di kenderainya melaju men

sudah menunjukkan pukul empat sore ketika Habib berpamitan untuk pergi

fasih dan juga merdu. Sering kali ia dipanggil mengisi pengajian para Ibu-Ibu kampung hanya untuk sekedar membaca Al-Qur'an. B

u mengaji dulu,

gi mengaji dengan memakai baju koko pemberi

di jalan, N

aikum," ucapnya sebelum

m tanganku sebe

," jawabku mele

an padaku dan juga Nar

*

memberi salam ketika masuk

lam," jawab

rkumpul dan berbaris rapi dan tertib menghadap ke arah papan tulis. Sebelum mengaji Ustaz Rahman akan terlebih dahulu m

an mengajari anak yang lain dari tahap selanjutnya hingga sampai Al-Qur'an. Hingga men

masing dengan di jemput para orang tua. Kalau Habib sendiri tidak pernah aku jemput pulang dari

gsung setelah mengantar sampai depan rumah. Berbeda dengan malam ini, sengaja singgah karena akan memberi kabar baik. Dari wilaya

ikum," uca

wabku sembari menyam

hman untuk masuk setiap kali berkunju

kabar baik untuk

a Ustaz?" tany

adakan pada bulan depan nanti di kota DKI Jakarta. Aku berniat mendaftarkan

iaya untuk pergi ke sana

lah biaya. Jika, Habib lulus seleksi maka semua biaya

Ustaz Rahman yang memilih Habib untuk

*

sam

komen ya guys. Kasih

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Talak2 Bab 2 Gosip3 Bab 3 Menahan Lapar Karena Tidak Punya Uang4 Bab 4 Disekor Dari Sekolah5 Bab 5 Pertemuan Yang Tak Disengaja6 Bab 6 Mendapat Bea Siswa7 Bab 7 Lulus Seleksi8 Bab 8 Berangkat Ke Jakarta9 Bab 9 Teganya Ayah10 Bab 10 Kejahatan Paripurna11 Bab 11 Tertawa Diatas Derita12 Bab 12 Meraih Kemenangan13 Bab 13 Perdebatan14 Bab 14 Tanpamu Aku Bisa Bahagia15 Bab 15 Fitnah16 Bab 16 Fitnah 217 Bab 17 Kemenangan18 Bab 18 Penyesalan Selalu Datang Terlambat19 Bab 19 Minder20 Bab 20 Penolakan Umi21 Bab 21 Mertua Yang Dingin22 Bab 22 Gadis Pilihan23 Bab 23 Janji Kepala Desa24 Bab 24 Status25 Bab 25 Kasih Sayang Seorang Ibu26 Bab 26 Belajar Mengihklaskan27 Bab 27 Ijinkan Aku Pergi28 Bab 28 Hijrah29 Bab 29 Demi Sesuap Nasi30 Bab 30 Mencari Nafkah Halal31 Bab 31 Ikhlas Membantu32 Bab 32 Tawaran Rekaman33 Bab 33 Penyesalan Rahman34 Bab 34 Pertemuan Kembali35 Bab 35 Menolak36 Bab 36 Hukuman Untuk Seorang Pendosa37 Bab 37 Demi Harta Rela Masuk Bui38 Bab 38 Akhir Sebuah Kisah39 Bab 39 Sesaknya Menahan Cemburu40 Bab 40 Masa Lalu Bukan Untuk Dikenang41 Bab 41 Kepribadian Ustaz Iman42 Bab 42 Wanita Kejam43 Bab 43 Hukuman44 Bab 44 Kabar Duka45 Bab 45 Duka46 Bab 46 Tidak Rela47 Bab 47 Kesempatan Kedua48 Bab 48 Gosip Di Tengah Kemenangan49 Bab 49 Dendam Hati50 Bab 50 Kejutan51 Bab 51 Menolak Lamaran52 Bab 52 Masa Lalu Penuh Derita53 Bab 53 Surat Ustaz Rahman54 Bab 54 Dendam Anan55 Bab 55 Karma56 Bab 56 Dia Kembali57 Bab 57 Mantan Masa Lalu58 Bab 58 Selamat Ulang Tahun Ayi59 Bab 59 Lamaran Kedua60 Bab 60 Wanita Kedua61 Bab 61 Pertemuan Dengan Anan62 Bab 62 Benci Ayah63 Bab 63 Antara Aku, Kau Dan Dia64 Bab 64 Undangan65 Bab 65 Penantian Berakhir Bahagia66 Bab 66 Pesan Nurul67 Bab 67 Cinta Buta68 Bab 68 Dusta69 Bab 69 Nikah Siri70 Bab 70 Drama71 Bab 71 Ranjang Suamiku72 Bab 72 Tertawa Di Atas Derita73 Bab 73 Fitnah yang Keji74 Bab 74 Ingatan Masa Lalu75 Bab 75 Ustaz Faruq76 Bab 76 Sesal Tak Bertepi77 Bab 77 Dimana Ayahku 78 Bab 78 Masa Lalu Kelam79 Bab 79 Permainan Nasib80 Bab 80 Perebut Suami81 Bab 81 Ustaz Habib82 Bab 82 Selama ini Kemana 83 Bab 83 Pertemuan yang Tak Terduga84 Bab 84 Kereta Terakhir85 Bab 85 Kami Adalah Keluargamu86 Bab 86 Pertemuan Dengan Ustaz Iman87 Bab 87 Izinkan Aku Menjadi Suamimu88 Bab 88 Rahasia Nurul89 Bab 89 Bukan Muhrim90 Bab 90 Berhenti Menemuiku91 Bab 91 Pelakor Tidak Tahu Malu92 Bab 92 Dua Hati Bersaing93 Bab 93 Cintanya Bukan Untukku94 Bab 94 Malaikat Penolong95 Bab 95 Perjalanan96 Bab 96 Seandainya97 Bab 97 Kami Selamat98 Bab 98 Bajak Laut99 Bab 99 Tuan Jirayu100 Bab 100 Pernikahan