Ibu Kost yang Terbangun
dan basah oleh keringat, termenung dalam nafas mem
f, telapak tangannya meremas bokongku dengan lembu
ar dari lembah intimku, terasa lengket dan kotor, memberikan sens
hku yang telanjang dan kenyang dengan penuh penghar
ia mendengkur, mengulurkan tangan untuk menelusuri lekuk payudarak
merasakan sensasi bangga karena
ti itu," jawabku dengan senyum sensual, melengkungk
li melumat bibirku, tanpa penolakan ak
R
ra kami, tiba-tiba suara gebrakan terdengar d
mergoki kita?" seru Darwoto kaget, mat
mbeku saat menyadari sudah terlambat, H
keributan. Namun entah mengapa aku sadar jika tidak ada sedikitpun kem
t dan nafsu birahi
"Ssst, jangan khawatir," aku mendengkur seraya menggoda
, tetapi aku hanya tersenyum lebih lebar,
irik penuh arti ke arah pintu. Darwoto terbelal
e selangkangannya, bibirku menyentuh kepala kemaluannya, pria gemuk i
n sempurna, aku memposisikan diru d
u pengalaman yang takkan pernah kau lupakan," gumamku seraya pe
"Mmmm, perhatikan baik-baik, sayang," aku mendengkur ke arah p
yang besar bergoyang-goyang mengikuti setiap gerakan pinggulku. Ia mencengkera
ulit kami terdengar sem
oto, suaranya meneteskan nafsu. "Aku tak percaya b
tor itu, memberikan dorongan tambahan
ibayangkan," aku mendengkur penuh nafsu, mempererat beludru
kangku, mendorong payudaraku yang terangkat den
basahi wajahku yan
k penis gemuk milik pria lain, kau menikmati seti
istrimu nakal mu ini menjadi pelacur yang pantas untuk pria lain,"
rlihatkan setiap gerakan cabul, membiarkan Hanif menyaksikan pantat
n akan kehadiran penonton. Dia mencengkeram pinggulku cukup keras hingga meninggalkan m
an ini. Menyentuh batang kecilnya saat melihat istrinya ya
ng jelas dari masturbasi sembunyi-sembunyi Hanif. Sebuah sensasi mengalir deras dal
yang menyedihkan itu sementara kau melihatku
yang bergoyang liar. Tawaku dan erangan kenikmatan Darwoto
mannya pada payudaraku mengencang dengan brutal saa
bekas merah di belakangnya. Aku menjerit dalam ekstasi, suaraku bergema dalam
u meratap, tubuhku mengejang karena ke
ku, perutku mulai sedikit membengkak karena volume spermanya yang sangat b
ahankan, pikiranku teras mati
an suamiku, tertuju dengan saksama di mana Da
gkat pinggulku, inci demi inci terasa begitu nikmat. Dengan bunyi plop basah yang c
utih mutiara keluar, bocor
*
tas kasur, dengkurannya terdengar keras, ia benar-
enatapnya, merasakan kebanggaan tersendiri se
a pakaianku yang berserakan dari lantai
gasmeku. dan aku bisa merasakan pelepasan Darwoto
at bocornya semakin banyak, sehingga
yang sudah kenyang, aku menyelinap keluar
, kusen pintu dan lantai diolesi dengan cairan putih, tidak salah l
sih berkilau dan perlahan menger
akan dia berikan pada istrinya yang sudah
gku berdebar-debar sast tahun jika suara tersebut berasal dari suamiku. Dengan jari-jari gemeta
ku membaca permohonan Hanif yang putus asa, gai
menu
kamar kami, melarangku pergi ke kamar mandi dan
yang begitu bejat, ditandai dan diklaim oleh esensi pria la
, setiap langkah diselingi oleh suara mesum cairan kent
annya, meluncur dari paha hingga ke tumit,
juga benar-benar menikmati pemandanganku yang begitu di
a napas suamiku yang terengah-engah, saat memasuki kamar aku
-lahan melepaskan sisa-sisa pakaianku. Garis-garis mutiara dari esensi pria lain berki
ra, dadanya naik turun saat ia menikmati pemanda
lanjang ke arahnya dalam pelukan yang bergairah. Mulutnya dengan rakus me
ap bukti pengkhianatanku. Aku mengerang dalam ekstasi, jari-jariku
menggunakan jari-jariku untuk membuka lipatan-lipatanku yang bengkak dan basah, m
yang liar. dia segera memposisikan kepalanya di tengah selangkanganku, aku merintih p
dengan liar sepanjang malam, aku tidak pernah
kukan sambil terus memompa vaginaku. Aku membiarkannya melakukan apa yang d