icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pernikahan Tanpa Anak

Bab 3 Mertua Dan Ipar

Jumlah Kata:1261    |    Dirilis Pada: 13/03/2025

bilang-bilang kalau Mama

dengan kedatangan

nanya dong? Kok Teguh pulan

angkan Teguh sendiri kembali ke Indonesia tidak menemui dirinya te

i Universitas Tokyo dengan program studi yang berbeda. Saat Teguh selesai dengan pendidikannya, Anggraini masih sibuk d

bertemu dua kali dalam sebulan dengan biaya yang tidak kecil, bagi Teguh bukanlah masalah be

raini untuk menempatinya terlebih dahulu sembari menunggu kontrak Teguh selesai di Sin

al di negara lain. Masalah ia harus LDR dengan suaminya, ia pikir itu bukanlah masalah. Ia sudah terbiasa sejak

eka mengadop prinsip childfree. Anggraini pikir Teguh sudah cukup hanya dengan mereka ber

n lebih, ia akan tahu kalau menantunya itu sedang menghela napas

e Singapura lagi Senin pagi. Nah karena dia nggak pulang jum'at malam kemarin, ya aku pikir dia sibuk sama kerjaannya sehingga nggak sempat pulang.

i penjelasan menantunya itu. Ia lebih tertarik melihat ke ara

uspa sambil ia menyerukan nama anak

itu langsung berinisiatif untuk naik ke lantai atas. Namun ba

teriak? Yang sabar do

naik menyusul putranya itu padahal Teguh pun ingin turun sebenar

a?" Teguh memutar matanya saat

tersenyum senang seolah ada k

an?" tanya

ngernyit

ng. Apa kira-kira hal yang membuat mertuanya begitu

tuk sikap mertuanya kali ini agak berlebihan menurut Anggraini karena tiap minggu pun ibu dan anak itu selalu bertemu dan kali in

eh." Teguh menggaruk-garuk kepal

n tatap mata mereka bertemu. Entah mengapa Anggrai

knya itu. Anggraini melihat mertuanya itu berbisik padan

tanya P

ikkan oleh mertuanya tapi sangat jelas t

Mama tahu?

tu dari mana tapi kau harus menje

lirik Anggraini namun mengalihkan pa

Ma," pintanya dan kembali melirik pada A

iran Teguh dan tak ingin memak

enjelasan pada Mama," katan

ubah sikap ke mode biasa mengingat percintaan mereka semalam saja

?" tanya Teguh sambil ia m

meja makan di mana Riani, adik kandungnya sedang

ari memonyongkan bibir menunjukkan roti

ti lagi. Nggak ada yang lain apa? Nasi kuning kek, lontong sa

berubah. Ia yang sedang menyiapkan susu high calciu

al? Tumben ..."

ggak sih? Kopi hitam tapi gulanya agak banya

pi instan aku ada. Lagian sejak kapan Mas suka minum

Ketimbang kamu mengatakan hal-hal seperti itu, tinggal beli di

ab kata-kata mertuanya tapi Tegu

ngkat pagi ini tapi aku ngantuk banget. Tadi malam tidurku kurang nyenya

. Ia pun mengangguk berat dan me

mpetku dulu,

n wajah datar. Seperti mereka sedang men

m yang dimaksud. Terdengar suara pagar depan yang dibuka. Setelah yakin Anggra

o yang dicari ia menu

a benar kamu menikah lagi di Bandung t

da foto dirinya sedang menggendong seorang

a anak?" tan

Teguh secara tidak langsung

soal ini?" de

ghela nap

hu dan jangan sampai tahu. Dia hanya pergi sebe

enyak. Ten

sebelah. Butuh sepuluh menitan untuk dia kembali ke sini. Kita masih sempat membahas ini. Mama masih penas

kan bangkai akhirnya perlahan baunya mulai tercium juga. Tapi

*

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pengkhianatan2 Bab 2 Alasan Yang Tak Masuk Akal3 Bab 3 Mertua Dan Ipar4 Bab 4 Sesak5 Bab 5 See You6 Bab 6 Menyusun Rencana7 Bab 7 Suap8 Bab 8 Love Bombing9 Bab 9 Sis Tari10 Bab 10 Pelakor11 Bab 11 Berani Sekali Di Kamarku Sendiri12 Bab 12 Kewajiban Sebagai Muslimah13 Bab 13 Semesta Berpihak14 Bab 14 Scammer Cinta15 Bab 15 Kesempatan16 Bab 16 Orang-orang Munafik17 Bab 17 Are You Ready 18 Bab 18 Siapa Ya 19 Bab 19 Instruktur Abal-abal20 Bab 20 Tetangga Baru21 Bab 21 Tantrum22 Bab 22 Bagaimana Kalau Suamimu Berpaling 23 Bab 23 Jangan Bermimpi!24 Bab 24 Curiga25 Bab 25 Sofa Kamasutra26 Bab 26 Sofa Kamasutra 227 Bab 27 Ada WIL 28 Bab 28 Midnight Club29 Bab 29 Mabuk30 Bab 30 Saling Menyalahkan31 Bab 31 Pakaikan Dia Baju32 Bab 32 Dia Perawat Lansia33 Bab 33 Interview34 Bab 34 Meminjam Telepon35 Bab 35 Familiar36 Bab 36 Ibu Haji37 Bab 37 Dulu Dia Sahabatku38 Bab 38 Bujang Lapuk39 Bab 39 Di Tempat Tidur Saja40 Bab 40 Semoga Doanya Diijabah41 Bab 41 Diantar Pulang42 Bab 42 Bukan Selingkuhan43 Bab 43 CCTV44 Bab 44 Perkenalan Merry dan Phia45 Bab 45 Aku Tidak Percaya Laki-laki46 Bab 46 Kamu Berubah47 Bab 47 Kecurigaan Teguh48 Bab 48 Insiden49 Bab 49 Menuntut Tanggung Jawab50 Bab 50 Lihai51 Bab 51 Gaya Helikopter52 Bab 52 Muak53 Bab 53 Hotel54 Bab 54 Perkara Mobil55 Bab 55 Wanita Mengerikan56 Bab 56 Flashback57 Bab 57 Flashback 258 Bab 58 Misteri Kematian Haruka59 Bab 59 Tak Terduga60 Bab 60 Apakah Mereka Maniak 61 Bab 61 Menjijikkan!62 Bab 62 Cegil (Cewek Gila)63 Bab 63 Tidak Mau Setengah-setengah64 Bab 64 Siap Menghancurkannya65 Bab 65 Aku Dan Dia Saling Jatuh Cinta66 Bab 66 Harga Diri Merasa Diinjak-injak67 Bab 67 Tak Bisa Kembalikan Dia Ke Suaminya68 Bab 68 Mengantar Anggre69 Bab 69 Tidak Akan Lupa Rasa Sakit Itu70 Bab 70 Lounge Hotel71 Bab 71 Spokesperson72 Bab 72 Nenek Yang Akan Izinkan73 Bab 73 Skandal74 Bab 74 Siapa Yang Melakukannya75 Bab 75 Tolong Pergilah! Jangan Bekerja Dulu.76 Bab 76 Kau Yang Melakukan Semua Ini 77 Bab 77 Kepingan Kaset Apa Itu 78 Bab 78 Penelepon Misterius79 Bab 79 Apa Kau Istri Pertamanya 80 Bab 80 Mau Kemana Dia 81 Bab 81 Naluri Keibuan82 Bab 82 Curahan Hati83 Bab 83 Gelisah84 Bab 84 Kau Melihatnya 85 Bab 85 Berdalih86 Bab 86 Apa Kau Akan Menceraikannya 87 Bab 87 Tempat Pembuangan Akhir88 Bab 88 Sumber Penghasilan Utama89 Bab 89 Takut Tertangkap Basah90 Bab 90 Salting91 Bab 91 Pesta Bujangan92 Bab 92 Anggraini Lestari93 Bab 93 Namaku Syanum94 Bab 94 Calon Menantu Ummi95 Bab 95 Kalau Itu Ga Janji96 Bab 96 Ke Rumah Teguh97 Bab 97 Aku Mohon Jangan Persulit Aku98 Bab 98 Pembelaan Sahabat Terbaik99 Bab 99 Kau Tidak Lelah Berpura-pura 100 Bab 100 Comblangin Aku Dengan Asyif Donk