Istriku Cacat, Istriku Malang
ngan ekspresi yang sulit untuk diartikan, Ellard menatap tajam punggung kecil seorang wa
ra, dan yang membuat Ellard semakin dibakar amarah adalah kenyataan bahwa sepertinya kecelakaan itu memang disengaja. Ella
ti iblis. Ellard mempunyai kenangan buruk terhadap seorang wanita yang membuatnya enggan untuk mempercayai kaum hawa, kaum yang sudah m
kepada wanita, kini dirampas paksa darinya, oleh wanita iblis lainnya. Masihkah ia
negatif yag terpancar dari sosoknya terasa begitu jelas. Terbukti seorang perawat yang langsung pergi begitu mendapat tatapan horor d
memanjakan indra penciumannya begitu angin berhembus dari jendela. Ellard
sedikit unik, Ellard meyakinkan diri bahwa ia benc
r segera memutar k
kedua sisi kursi roda tersebut. Ellard menyunggingkan senyum sinis, ia kembali memutar k
g," panggila
Emily semakin panik. Ellard bersedekap, kaki panjangn
nyunggingkan senyum mencemooh, begitu melihat Em
dengan congkak mengangkat dagunya, tatap
ikan yang dialaminya, kondisinya terlihat semakin menye
ungguhnya ya model seperti in
eorang di sini? A
mereka sudah beradu beberapa detik lalu, bagaimana bisa ia m
ngkak begitu melihat Emily mengulurkan tangannya
tanya Emily den
t enak di dengar itu memb
enyahut sama sekali. Ia memperhatikan tingkah
erlihat sangat pucat. Infus yang terpasang sudah terlepas dengan paksa akibat ulahnya yang mendorong dan memutar kursi wanita itu tadi.
n cepat di tepis oleh Ellard dengan menarik kasar kakinya dan kembali mendorong kursi roda tersebut dengan kakinya. Alh
nya semakin menggebu untuk mempermainkan wanita itu. W
awa kakinya, mencoba
kakinya juga tidak berfungsi, ia pantas mendapatkannya. Kembali ia membatin den
g membuat Ellard menoleh. Ia mengisyaratkan pria itu
pa tadi adalah suaminya yang kebetulan adalah pemilik rumah sakit itu dan juga orang yang menangani wanita iblis yang telah merenggut kebahagiaannya dan ia kesal akan fakta itu. Kenapa keluarganya
kati Emily. "Kau baik-baik saja nona Emily?" Morin pun membantu
ng mendorongku," Em
ukan Ellard maupun suaminya di sana
�
lan," Jovan, suami dari kakaknya menatap Ellard penuh m
mana k
orang yang harus bertanggung jawab atas semuanya," Ellard menatap tajam ke arah Joven yang juga sedang memperhatikannya dengan tatapan prihatin. "Jangan menatapku seperti itu," dengkus Ellard dengan kesal. "Aku datang untuk mengirim wanita itu ke pe
t," Jovan memohon dan m
.b.u.n.u.h!!!" Ucapnya penuh tekanan. "Jangan berani menghentikanku kali ini!" Ellar