A Love Betrayal
Ku bawakan dua cangkir teh yang masih mengepulkan asap panasnya. La
kasih," uca
kan posisi duduknya yang sepertinya tak nyaman. Padahal biasanya
amu katakan," ucap ku be
eperti yang kamu
al
sana. Tapi itu tak seperti yan
akan mendengarkan penjelasan darinya. Tak berniat untuk mengkonfrontasi nya
emalam. Bukankah kamu yang seharusnya
melemparkan kesalahan un
teh yang aku pegang. Me
membuatmu menyembunyikan isi ponselku
i. Ingin rasanya aku mengucap sumpah serapah kep
aan apapun kepadamu, Mas ... Dan ka
i kesalahannya. Kesalahan yang seharusnya ta
ham. Aku semalam menginap di rumah sepupu aku. Dan
Kamu boh
tua darimu. Sementara tadi pagi wanita itu memanggilmu
ribut denganmu ... untuk saat ini. Dan kamu tahu, aku bukanla
nggal mai
erja?" Aku mengalihk
kir teh yang tad
an untuk mulai mengakuinya. Hasilnya akan percuma, mem
itu. Kita akan pergi berlibur. Agar kamu tak lagi berpi
pa, secara tak sadar tubuhku menolak untuk bersentuhan dengan lelaki yang masih sah menja
p dulu." Aku beralasan
ta belum selesai, Mas. Jangan harap untuk mengalihkan dan membuatku melupakan apa yang telah kam
seperti yang ia katakan. Tak apa ... Yang pentin
sual dengan riasan tipis d
sten rumah tanggaku mengajak putri kesayanganku
pria itu tak mengajak kami pergi ke luar. Bahkan mengajak kami ke taman yang tak terlalu jauh dari rumah pu
*
sejak tiga puluh menit lalu berkata akan bersiap. Apakah pr
ada sesuatu yang
ng tak sepenuhnya tertutup itu kalau Mas Raka tengah duduk di
kok. Mungkin jam setengah tujuh Mas bisa nganter kamu dan Icha ke superm
n aku kembali lengah? Oke. A
Raka saat mendapati aku yang berada di balik pintu membuatku ingin
rpura-pura tak pernah men
. Iya. Terima kasih," ucap Mas Raka kepada orang
Mas Raka membelai pipiku. Ia mendekat,
u mendekatkan Delisha kepadanya, dan dia akhirnya m
menghubungi. Mas gak enak
mulutku. Entah kenapa aku tak bisa memiki
jak Mas Raka mengambil alih Deli
*
n itu menyediakan area permainan bagi anak-anak. Delisha yang pertama kali di ajak ke tempat seperti i
ha. Dia menuruti apapun p
a. Malaikat kecilku tampak kelelah
Aku yakin ini bukanlah
ulu, yuk!" a
s pada gadisku yang mulai
g berada di tengah kota yang mengusung tema seperti ini sudah jarang sekali. Kolam kola ikan yang berada di tengah-teng
ang sedang tak fokus berjalan, sepertinya tanpa senga
sedikit membung
k. Mbak gak apa-apa, kan?" ta
elum lagi tutur katanya yang lembut dan tampak berpendidikan. Kalau saja aku adaah lelaki, pasti akan mengatakan w
adi tak enak hati. Aku yang sa
u Kila. Dan sepertinya kita seumuran," ucapnya sembari me
aku Zizi." Aku menyambut uluran
mintaan maaf ku?" ucapnya sembari tersenyum. "Aku t
ami ke salah satu meja ko
a sesuatu yang aneh di sini