BUDE IDAMAN PENGGODA HASRAT
bude. Namun, di tengah keasyikan mereka, S
ngin, sudah tidak enak lagi. Bude juga sudah la
rasa begitu nikmat, diselingi canda tawa ringan. Setelah makan malam selesai, Sarah mulai
ni merah seksi menggoda, terke
Bude saja," kata Sarah, sediki
Sarah, "Bude seksi bange
i menciumi leher Sarah, tangannya
esekkan ke pantat Sarah. Sarah, yang sudah lama memendam h
melakukan apa pun
kontolnya dan mencoba memasukkannya
amun, Rendi terus menciumi Sarah deng
nta dengan penuh nafsu. Rendi tahu ini salah, tetapi ia tak b
berdaya, tak mampu menaha
pur, bercampur dengan suara
uncrat ke mana-mana. Rendi semakin liar, mengeluark
an cairan tubuhnya di dalam per
ring lemas di lantai dapur, dengan tubuh telanjang
kamar dan tidur dengan
ekujur tubuhnya, berusaha ban
rinya, Sarah terbangun dengan perasaan campur aduk. Ia merasa bersalah, te
ng masih tertidur p
mengubah segalanya. Ia harus mengambil keputusan, apakah akan melanjutk
as di wajahnya. Ia menatap Sarah yang sedang me
yang sulit diartikan. Ia menggelengkan kepala, "Tidak
erat. "Bude jangan khawatir. Rendi
atanya. Ia tahu, ia tidak bisa terus menyangkal perasaannya
sama Rendi," ucap Sarah
yum, "Rendi
ka tahu, jalan yang mereka pilih tidak akan mudah. Namun,
mesra bibir imut Bude Sarah dengan nikmat. "Muachhh
sayang, hati-hati." Akhirn
lihat seorang wanita cantik berpayudara
nghampiri wanita tersebut dan berk
n kentang goreng ya, Mas." Lalu Rendi berkata, "Siap, Mbak. Ma
pa ya, Mas?" Rendi berkata, "Saya jam 5 sudah ganti deng
kamu pulang, hubungi saya ya, Mas. Dan siapkan
ak. Nanti saya hubungi Mbak
mengantarkan makanan tersebut kep
sore, waktunya Rendi pulang dan
menelepon Mbak setelah selesai saya bekerja. K
Mas. Saya duduk di pinggir jalan menggunakan baju merah, tetapi Mas
bak. Saya segera ke sana."
alutan baju super seksi yang membuat Rendi terpesona. "Bude sayang
rkejut melihat Rendi tib
temu teman. Izin ya, sayang. Sudah lama tinggal di sini, belum perna
yang, aku izin. Jangan marah ya, aku janji ak
Baiklah, aku pegang janji
pun pamit dengan Bude Sarah sambil berciu
ya, pergi. Aku berjanji aka
di sana, ia melihat seorang wanita berbaju merah dengan payudara besar dan payudara yang s
padanya, dan Rendi
aya, Rendi,"
kan duduk," kata wan
ipkan mata. Seketika Mira berkata mas Rendi kenapa melamun mas dan rendipun berkata "J
ya ingin mengajak Mas Ren
sama dalam hal apa, Mba
ngkan, tapi saya membutuhkan seseorang yang bisa
di adalah orang yang
ngka akan mendapat tawaran seperti ini. "Tapi, Mbak Mira, s
Rendi. Yang penting, Mas Rendi jujur da
k. Tawaran ini sangat menggiur
ersedia bekerja sama dengan
kali, Mas Rendi. Saya yakin kit
a. Malam itu, Rendi merasa bahagia bersama Mira dan seketika Rendi mencium Mira dengan nikmat muaaccchhh,dengan perasaan campur aduk.