Mantan Suamiku Ingin Kembali
lempar tasnya ke meja dengan kasar, lalu menjatuhkan diri di kursi. Tangannya mengepal erat di at
dan Gi
dekat untuk sekadar pasan
al
ah maju secepat itu, atau fakta bahwa dirinya merasa terpengaruh dengan semua itu. Ia ingin mengabaikannya
merkan betapa bahagianya ia dengan tunangannya yang baru. Apakah ini semacam balas
ia mengambilnya. Semua yang ia lakukan hari ini terasa otomatis,
ngan jelas bagaimana Giselle menggandeng lengan Isaac dengan begitu erat, bagaimana wanita itu
jak kapan ia bisa duduk santai dan membiarkan seorang wanita
hati secepat itu? Bahkan ketika mereka masih bersama, Isaac bukan tipe pria yang suka mengumbar kemesraan di depan umum. Tapi tadi-tadi dia
kian banyak pilihan lain? Apakah dia lupa kalau tempat itu adalah saksi dari begitu banyak kenangan mereka? Apakah d
senyum lembut pada wanita lain. Pria itu bahkan tidak menunjukkan sedikit pun tanda kesedihan atau keraguan. Apa dia benar-benar
mengira bahwa Isaac masih menyimpan sesuatu untuknya. Nyatanya, pria itu baik-baik saja. Bahkan lebih dari baik. Dia bahagia!
membiarkan pria itu menjadi satu-satunya yang tampak bahagia. Kalau Isaac bisa tersenyum ma
ari yang buruk," kata Sarah, rekan kerjanya, yang
lalu tenggelam dalam pikirannya hingga tidak meny
membunuh seseorang dalam kepalamu. Dan juga cukup lama untuk menyadari bahwa waktu pulang su
pelan. Ia bahkan tidak sadar betapa lama ia menghab
an duduk dengan santai. "Oke, sekarang beri
lu melipat tangan di dada.
uduk di sini, menggerutu sendirian dengan tata
a mencari kata-kata yang tepat tanpa harus mengakui kebenaran yang me
kat alis. "Ma
u melirik Sarah dengan tajam
sayang. Dan aku juga tahu kalau kau s
. Aku hanya... merasa jijik melihat
kita menghabiskan akhir pekan ini di klub malam? Sedikit minum, sedikit menari, dan kalau kau berunt
a tidak? Jika Isaac bisa dengan mudah berpaling dan mencintai wanita lain, maka ia juga bisa me
ng sangat bagus," katanya dengan
_
enuh dengan lampu neon berwarna-warni. Ruangan itu penuh dengan orang-orang yang menari,
tara Sarah tampil dengan dress merah yang tidak kalah menawan. Mereka berj
ujar Sarah sambil mengangkat gelasnya. "Dan tentu saja, kalau
g baru saja diberikan bartender untuknya. "
nya berbinar begitu melihat seorang pria tampan di sudut r
mudian menggeleng. "Aku butuh lebih ban
terlalu lama. Malam ini kita harus
a. Ia membiarkan tubuhnya bergerak mengikuti alunan musik, mencoba melupaka
pan, dengan senyum menawan yang langsung menarik perhatiannya. "Boleh
uskan untuk bermain-main
iarkan dirinya tenggelam dalam momen itu, menikmati sensasi dikagumi oleh pria lain. T
lepas. Ia tidak lagi memikirkan Isaac. Tidak ada lagi amarah
iaan itu tidak
tanya menangkap sosok yang sangat dikenalnya berdi
aa
ukan di sini, tapi jelas Isaac melihat semuanya. Rahangnya mengeras,
Jika Isaac berpikir bahwa hanya dia yang bisa
telinganya sebelum tertawa manja. Namun, meskipun ia berusaha terlihat tenang, jantun
ahu bahwa malam ini akan menjadi jauh