icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

CLBK(Cinta Lama Biar Kembali)

Bab 4 Sakitnya tuh di sini

Jumlah Kata:1989    |    Dirilis Pada: 15/10/2021

***

n, persawahan dan pepohonan yang masih banyak membuat suhu angin senantiasa bertiup kencang. Seperti

seorang gadis berparas ayu sedang duduk seorang diri sambil memandang hamparan padi yang

bila Desi dengan sengaja lewat bolak-balik depan rumahnya sambil tertawa-tawa dan memanggil Aa pada seseorang di

tetangganya sendiri berbondong-bondong menghampiri rumah Desi untuk membantu pekerjaan dapur. Tradisi paguyuban alias goto

ng. Ia sudah bertekad akan pergi sejauh mungkin ke rumah temannya, tak peduli temannya yang berada di

ing dan gembos goreng kesukaannya. Mau tak mau Ayu mengurungkan niatnya untuk pergi. Ia tahu Emaknya takkan berhenti, dan akan te

inya. Sayangnya, kegusarannya kembali datang saat motornya melintasi rumah Desi yang semakin ramai dengan para ibu-ibu yang membantu memasak. Beberapa ibu-ibu itu ada yang melir

ia hendak membelokkan motornya di tikungan gang ke rumahnya, ia menabrak sebuah mobil carry. Untungn

hanya berbarengan dengan

adalah Ayu. Ia bermaksud turun dari mobil untuk membangunkan Ayu, t

hirnya bertemu juga. Oh Ayu lupa, sore ini Irfan mesti mengantarkan sayuran untuk keluarga Desi. Sudah menjadi tradisi dikampungnya, selain memberikan s

Ayu berdiri tegak, begitu juga motornya. Ia membawa motor itu ke tepi, lantas meraih lengan Ayu untuk mengikutinya. Irfan

jantungnya menggila. Genggaman ini sama seperti saat mereka masih berhubungan dulu. Hangat dan menenangkan. Ayu merutuki hatinya yang selalu bertolak belakang dengan logikanya. Se

ian Irfan itu masih setia menutupi kepalanya membuat hati Irfan hangat menyadari bahwa Ayu masih belum melupakannya. Ayu memandang Irfan sendu s

hbac

membeli kambingnya ketika Ayu datang tergopoh-go

aknya dia tahu Neng kabur," Ayu datang-datang langsung me

an membukakan kembali helm winnie kesukaannya dengan lembut. Seketika pipi gadis cantik itu merona karena perlakuan y

bentar aja, biar Aa ng

mana, sih? Nanti bapak datang

Bukannya pergi, justru Irfan turun dari motornya dan tersenyum menanti bapak

awa ke mana

nak. Boleh gak, Pak?" Ijin

tail itu. Alamat gagal makan baso

nak perempuan gak bol

k yang paling gede. Gimana?" Irfan coba bernegosiasi. Masih terlihat tenang mes

takut menghadapi bapaknya tapi malah bernegosi

ooming ini. Selama ini ia selalu sayang mengeluarkan uang banyak hanya untuk

aman akhirnya. Kesempatan tidak bakal da

p, P

lang malam. Ud

gin mengatakan kalau ia sudah berhasil meminta ijin pada bapakny

h ba

nya saja. Membuatnya sesak menahan rindu. Padahal mereka pun kerap bertengkar. Sayang, moment buruk it

. Kalau calon istrimu tahu, bi

biar Aa bisa ajak

arah lain, asal tidak memandang Irfan karena membuatnya konsentrasinya

g bergenggaman. Antara enggan lepas dan malu, dengan be

alah takdir yang sudah digariskan un

Aa bukan j

ap. Irfan m

ng sama Aa? Kamu ma

membahas ini. Hubunga

Malah ngancem mau gagalin pernikahan Aa sama Desi. Kalau bukan karena k

gung." Kapan Nen

h Ayu ke pohon di belakangnya. Sontak Ayu mendorong Irfan. Dasar cowok gila. Apa

percaya,

masih mencari perkara tepat s

menyadari kekasihnya akan menikah besok. Sejenak ia melirik kedua orangtua Irf

aja. Neng mah ikhlas

ia tunggu dari bibir manis yang sering ia k

terus. Kalau begini, Aa jadi bingung mesti gimana. Kalau gak

ia bendung lagi sambil tersenyum." Neng janji gak bakal nan

Kamu loh yang pengen Aa nikah sam

dah mengeluarkan kata-kata itu. Sejujurnya ia tak sanggup menikahi

mantap," iya.

semudah itu." Ya udah. Awas nangis lagi. Aa pergi dulu

a selingkuh dengan Desi? Apa Aa menganggap hubu

cukup semua yang Aa lakukan sama Neng, sebagai bukti cinta Aa sama Neng? Berapa puluh kali sejak kita pacaran, Aa nga

ai panik." ga ada yan

uran ini ke rumah Desi. Neng mau nikah sama Aa gak?" Irfan menatap Ayu lembut, membuat Ayu merona. Tatapan yang membua

. suara klakson

an orangtua Irfan padanya dari balik mobil. Itulah kenyataannya. Orang

erasa pahit, seraya menggelen

Ok, kalau ini maumu. Aa akan menikah dengan Desi dan kita tak perlu bertemu lagi." Irfan berteriak marah.

lm Ayu hilang dengan kasar. Kemudian bergegas pergi. Namun k

Semoga kamu bahagi

ama ini. Ia menaiki mobil carrynya di mana orangtuanya sudah menunggunya dengan sorot mata puas karena

sudah bener, Fan.

Dipukulnya dadanya yang terasa sesak. Apa sih kurangnya dia sampai Ayu

Bapak gak bakal restuin sampai kapan pun. Keluarganya orang gak bener, ma

h banyak cewek cantik selain si Ayu! Lagian nikah jangan liat ca

buat kamu. Pintar memasak, ramah dan baik. S

peduli. Itu tidak a

***

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Putus2 Bab 2 Lamaran menyakitkan hati3 Bab 3 Suara hati4 Bab 4 Sakitnya tuh di sini5 Bab 5 Pestamu adalah dukaku6 Bab 6 Nyanyian rindu7 Bab 7 New life8 Bab 8 Kau tercipta bukan untukku9 Bab 9 Playboy cap karet10 Bab 10 Ketemu11 Bab 11 Godaan LDR12 Bab 12 Pelarian13 Bab 13 Play boy kena batunya14 Bab 14 Adu domba15 Bab 15 Harusnya bahagia16 Bab 16 Pulang kampung17 Bab 17 Refreshing18 Bab 18 Juragan empang 119 Bab 19 Juragan empang 220 Bab 20 Jangan pergi21 Bab 21 Atas nama cinta22 Bab 22 Jangan lagi23 Bab 23 Jangan lakukan itu, Yu!24 Bab 24 Cinta sambalado25 Bab 25 Galau26 Bab 26 Selow Emak27 Bab 27 Bukan prioritas28 Bab 28 Seblak cinta29 Bab 29 Jalan-jalan with Emak30 Bab 30 Kepergok31 Bab 31 Malam mencekam32 Bab 32 Penyesalan yang terlambat33 Bab 33 Rain madness34 Bab 34 Aku bukan pelakor35 Bab 35 Terpuruk36 Bab 36 Mimpi menakutkan37 Bab 37 Jangan tinggalin Abang, Neng!38 Bab 38 Ingat anak, Emak!39 Bab 39 Kunjungan menyakitkan40 Bab 40 Tamu meresahkan41 Bab 41 Bertengkar lagi42 Bab 42 Kemarahan Irfan43 Bab 43 Kamu dipecat44 Bab 44 End with you45 Bab 45 Jangan omes, Neng46 Bab 46 Cottage47 Bab 47 Aku mah apa atuh48 Bab 48 Kenyataan sebenarnya49 Bab 49 Di jalan itu50 Bab 50 Kencan terakhir51 Bab 51 Terjebak lagi52 Bab 52 Terulang lagi53 Bab 53 Hidup bukan pilihan54 Bab 54 Senjata makan tuan55 Bab 55 Sudah jatuh tertimpa tangga56 Bab 56 Selamat tinggal, Neng57 Bab 57 Dia berubahkah 58 Bab 58 Tak seharusnya begini59 Bab 59 Penantian sia-sia60 Bab 60 Perpisahan yang menyakitkan61 Bab 61 Not happy ending