icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

CLBK(Cinta Lama Biar Kembali)

Bab 2 Lamaran menyakitkan hati

Jumlah Kata:1662    |    Dirilis Pada: 15/10/2021

***

Ayu buat nikah sama Desi. Kok bisa gitu ya

orang tua masing-masing,

nja, gak menghargai Irfan sebagai laki la

sama Ayu mah main-main. Irfan

orotin, makanya orangtua Irfa

ana, teman-temannya sedang ramai menggosipkannya. Sepertinya mer

bisa mereka membicarakannya di belakangny

epertinya kini mereka menyadari kehadiran dirinya. Wajah mer

sini yuk, biar rame," celetuk

ti aja. Mau makan baso dulu

yang dia harapkan? Mereka berbalik simpati padanya, padahal mereka bar

alaman rumah Desi yang sudah dihias seadanya. Jarak rumahnya dan rumah Desi yang terpisah lima rumah, me

ang mengiringi acara lamaran. Karena tradisi masyrakat di sini, apabila ada yang melamar, maka dari pihak calon mempelai laki-laki akan diantar banyak orang. Apalagi bila sang calon mempela

Bodoh sekali ia pake acara keluar rumah tadi. Gara-gara ingin membeli baso super pedas. Lihatlah akibat perbuatannya sekarang. Ia harus menelan

nya berubah semakin pucat. Ia y

memasuki rumahnya. Bergegas menutup pintu, jendela dan gorden rap

tak besar di sampingnya untuk meminum air dingin guna menyegarkan isi ota

duk manis sambil makan reng

engong? Bukannya

Emak

ngsung diterima Emak dengan senang hati. Dari tadi wanita itu menahan liurnya melihat baks

knya menuang baso ke dalam

rang. Kayak gak ada cowok lain aja." Asih, emak Ayu, memu

kirin A Irfan?

. Kamu masih mikirin si Irfan itu, kan? Buktinya dari tadi

apaknya tiba-tiba datang da

anya kalah terus. Sengaja dia milih Desi biar kamu sakit hati trus gila. Balas dendamnya

m mulu sama uwa Dicky? Jadinya N

aja ke orang-orang. Itu sih Dicky-nya aja yang dendaman soalnya domba jalunya

in bukannya menghindar, giliran kalah, musuhan. Efeknya ke hubungan Ayu

apak sukses dikit langsung nantangin aja. Bapak mah sebenarnya suka menghindar. Dia-nya yang suka deketin karena pengen ngalahin

capan Ayu di

a ngapain kamu sampe segitunya dibelain terus. Udah lupain, ca

terjatuh." Siapa juga yang masih inget Irfan?

ahtangga orang. Awas aja kalau sampai kamu jadi pela

uman gak suka digosipin macem-macem. Ayu kan gak pernah berbuat kasar sama

inggalkan kedua orangtuanya yang

g, bagaimana pun lisannya keras mengatakan sudah melupakannya, ny

*

ung lancar meski Irfan lebih banyak terlihat diam. Kedua orangtua kedu

sanan. Bukan gitu?" Ka

ia begini. Gak bakal j

n ayah Irfan. Semua juga tahu Irfan masih muda, 2

ponselnya kala mendengar bunyi pesan masuk. Dalam sekejap, ia hanyut dengan pons

arena Irfan lebih memilih bercumbu dengan benda mati itu da

ngkah lagi akan menjadi suami istri. Seharusnya Irfan memfokuskan perhati

i empunya hajat dibantu sanak saudara mengeluarkan makan malam di luar ruangan supaya bisa makan bersama-sama dengan para

kan ponselnya. Desi sungguh marah, tapi ia tak berkutik. Tak mungkin, kan, memarahi

nya Desi sambil tersenyum manis. Ia hara

manglingi. Ia memang sudah ke salon dari jauh-jauh hari supaya hari ini ia bisa tampil memukau banyak orang. Hasilnya tida

a, me

rse

ah hati karena meninggalkan Ayu. Seiring waktu ia yakin bisa meraih hati Irfan. Toh dulu, setiap Ayu berhala

n?" Desi berkata lagi. Ia pegal dari tadi memegangi p

njawab ketus tanpa mengalihkan tatapannya dari ponsel membuat kesabaran Desi hil

gan senyum manis. Berbanding terbalik dengan hatinya yang be

tan orang-orang. Desi mulai gelisah saat beberapa oran

iknya. Yang lelaki sibuk memainkan ponselnya, yang perempuan duduk disampingnya, gelisah sendiri. Harusnya di acara sepenting ini, sang lelak

menggenggam jemari Irfan yang satu lagi. Seolah-olah ingin mengatakan kalau

etkan badannya ke lengan Irfan, sehingga buah dadanya menempel di lengan Irfan. Untung

namun Irfan mematikan ponselnya, sehing

i kambing !" Irfan menyahut ketus memb

berpura-pura percaya. Namun jauh dilubuk hatinya, pikirannya te

masih menghubungi I

***

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Putus2 Bab 2 Lamaran menyakitkan hati3 Bab 3 Suara hati4 Bab 4 Sakitnya tuh di sini5 Bab 5 Pestamu adalah dukaku6 Bab 6 Nyanyian rindu7 Bab 7 New life8 Bab 8 Kau tercipta bukan untukku9 Bab 9 Playboy cap karet10 Bab 10 Ketemu11 Bab 11 Godaan LDR12 Bab 12 Pelarian13 Bab 13 Play boy kena batunya14 Bab 14 Adu domba15 Bab 15 Harusnya bahagia16 Bab 16 Pulang kampung17 Bab 17 Refreshing18 Bab 18 Juragan empang 119 Bab 19 Juragan empang 220 Bab 20 Jangan pergi21 Bab 21 Atas nama cinta22 Bab 22 Jangan lagi23 Bab 23 Jangan lakukan itu, Yu!24 Bab 24 Cinta sambalado25 Bab 25 Galau26 Bab 26 Selow Emak27 Bab 27 Bukan prioritas28 Bab 28 Seblak cinta29 Bab 29 Jalan-jalan with Emak30 Bab 30 Kepergok31 Bab 31 Malam mencekam32 Bab 32 Penyesalan yang terlambat33 Bab 33 Rain madness34 Bab 34 Aku bukan pelakor35 Bab 35 Terpuruk36 Bab 36 Mimpi menakutkan37 Bab 37 Jangan tinggalin Abang, Neng!38 Bab 38 Ingat anak, Emak!39 Bab 39 Kunjungan menyakitkan40 Bab 40 Tamu meresahkan41 Bab 41 Bertengkar lagi42 Bab 42 Kemarahan Irfan43 Bab 43 Kamu dipecat44 Bab 44 End with you45 Bab 45 Jangan omes, Neng46 Bab 46 Cottage47 Bab 47 Aku mah apa atuh48 Bab 48 Kenyataan sebenarnya49 Bab 49 Di jalan itu50 Bab 50 Kencan terakhir51 Bab 51 Terjebak lagi52 Bab 52 Terulang lagi53 Bab 53 Hidup bukan pilihan54 Bab 54 Senjata makan tuan55 Bab 55 Sudah jatuh tertimpa tangga56 Bab 56 Selamat tinggal, Neng57 Bab 57 Dia berubahkah 58 Bab 58 Tak seharusnya begini59 Bab 59 Penantian sia-sia60 Bab 60 Perpisahan yang menyakitkan61 Bab 61 Not happy ending