icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Fastidious

Bab 5 Tarik Ulur

Jumlah Kata:1898    |    Dirilis Pada: 14/10/2021

fa

uasi mencekam. "Fa aku ngga masalah kamu bawa Naina waktu lagi jalan sama Citra

capku menghela nafas. "Sudah sudah. Yang sudah ya sudah. Buat pelajaran buat ke depannya aj

ang masak,"ucap Naina ikut bergabung. "Kakak ke tempat Kakak koploan ngga ngajak,"ucap Arini. "Iya ka

rtika Mbak. Biasanya di panggil Almira. Itu nah yang kemarin salah paham,"ucapku. Bahasan tentang gadis itu bu

Yah. Baru lebih banyak buku daripada baju di kamarnya. Baju nya cuma satu kotak bukunya penuh di lemari,"uca

ya mutar lagu koploan juga kah,"tanya Arini. "Iya sambil minum kopi sama baca buku. Kakak koploan it

bincangan ini. "Banyak juga yang begitu Yah. Aufa ngga kutu buku sama ngga ngopi. Citra juga kan

a. Jadi ngga makan mie kayak kakak,"ucap Naina. "Kalian kayak sudah akrab dengan Almira,"ucap

Almira, ku langkahkan kaki menuju ka

tr

h makan

masak

n rambut pendek itu masih aja selalu tampak elegan dan memukau di mata siapapun yang melihatnya.

a jadi terganggu dengan ponakan ku,"ucapku tak enak hati. "Aish ngga papa lagi Mas. Aku ngga terganggu de

minggu insya Allah semoga ngga hujan,"ucap Citra ku angguki. "Makan dulu gih. Ngga enak kalo sa

punya selotip kah? Beh mau ngapain itu?,"tanya Dimas. "Ada di tempat pensil Mas. Buat anniversary ke 3 bulan,"ucapku

kayak aku yang selesai gara-gara bapak duluan mutuskan siapa yang nikah dengan ku. Tapi bahagia sih sampa

ewek mana lagi yang mau di lamar sama mereka kak,"ucapku. "Almira,"ucap Dimas tak bisa ku tolak. Apalagi s

^

ira

ta aku haid. "Gusti kenapa coba aku yang duduk di sini,"ucapku sebal sendiri. Mending aku tidur aja

Ada di tas. Daripada kamu bosen cuma nontonin aja,"ucap Kafa memberikan 3 buah novel membuat bibir ku

Revan hany lewat di telinga ku sementara Kafa sudah berlalu menyusul. Sembari memutar

dalam novel. Satu hal yang ku sukai dari novel itu terkadang bisa membuatku seolah memiliki kekasih padahal ngga ada.

y

ap tajam wanita yang salah outfit di depan ku. Bisanya sudah tau yang namanya air terjun itu rata-rata te

Dek,"tanya Citra membuatku menatap semakin tajam tanpa rasa takut. "Ngga pernah dengar pepatah kalo mau di

ng tergantung. "Su'udzon. Sudah merasa ahli surga? Bisa kan senggol tangan ku,"tanyaku singkat.

u tadi bilang Fa kan. Dimana Aufa?,"tanya Citra. "Mau ku siram air septic tank kah? Kira mu semua yang

m mungkin yang dimaksud Fa itu Kafa kali Kak,"ucap Revan. "Dasar adek tingkat ngga tau sopan santun,"ucap Ci

mbuatnya terjatuh ke jalan berlumpur karena berulang kali teman ku dengan kaki basah lewat di situ. "Almira k

u. "Fa ngga papa kah,"tanya Kafa kembali naik ke permukaan. "Maaf ya Fa basah novel mu,"ucapku tak enak hati. "Nggak papa k

ja kan,"tanyaku sembari menyimpan ponsel ke dalam tas sebelum berlalu mengikuti jejak. "Aman insya All

Oke semuanya diberkatilah kalian,"ucapku jenaka mengundang tawa. Udara sejuk di sekitar air terjun kalo bisa buka

agai taman tak berbunga,"ucap Ayesha. "Al ayolah lama ngga denger kamu nyanyi,"ucap Dimitri. "Iya Al. Mu

n menganggap nya teman hanya saja ada hal lain yang tak bisa di ungkap kan. Dengan teman aku

u maksud Kafa. Padahal aku juga ngga tau mau pikirkan siapa. "Yang hafal

taan engkau

ya hanya kau

udah sama-sama kehilangan kadar waras sepertinya. Ujian melelahkan harus di sambut dengan hal bahagia seperti

ng P

u minta penjelasan tindakan untuk mu,"ucap Aufa membuatku sontak berdiri. Gadis dengan salah ou

t bibirku sinis. "Izin Pak. Almira ngga dorong, Kak Citra jatuh karena mau mukul Almira. Tapi

ngan menyiram air ke orang yang ngga di kenal?,"tanyaku memeras ujung hijab yang masih basah. "Saya rasa

ur

tolongin weh,"ucap Ayesha menarik Citra ke tepi. "Mbak saya orang kampung. Pedalaman malah. Jad

mu ngga ada belain aku gitu,"tanya Citra hanya terdengar di telinga ku. "Kamu juga Almira. Apa bisa gunak

gomong sama dosen,"ucap Citra membuatku sontak berdiri. "Maaf Pak dan Mbak yang terhormat. Saya

asa membesarkan masalah yang sumber nya dari Mbak sendiri. Kalo minta saya minta maaf. Oke saya minta m

e pondok. "Almira Masya Allah,"ucap Ayesha ku abaikan. Aku sudah terlalu muak semua hal selalu berk

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka