icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Fastidious

Bab 2 Cuek

Jumlah Kata:1846    |    Dirilis Pada: 14/10/2021

kah jalan kaki mulu

ngga biasa aja lewat sini. Sudah mau dua tahun kita begini Mbak,"ucapku heran. "

u. "Kalo temen ku kayak kamu semua. Mau dibagi tugas ngga ada ceritanya juga begini

mana aja,"ucap Ayesha. "Loh iya kah,"tanyaku. "Ish makanya kalo lagi zoom jangan tidur mulu. Itu loh bapak mat

ku lakukan. Bisanya Almira dosen chat ku read aja sampai banyak . "Tumben bahas dosen. Katanya nanti ngga berk

kan cowok jadi ngga mungkin ku balas. Soalnya ngga lama Kak Regal chat Nah namanya Aufa

suruh kamu belajar betul betul Al,"ucap Ayesha panik. Padahal aku masih stay oke. "Ya udah baca baca aja. Ku bilang kan. Aku ngga suk

asalahnya itu fatal Al. Ngga tau lagi kek mana. Sudah cuma di read, baru kamu juga bodo

aku nyalin kau. Ya hehe pasrah,"ucapku. "Anak siapa sih ini,"ucap Ayesha memukul lengan ku keras.

epi, kalo ada tulisan namanya berarti beliau sudah itu,"ucap Ayesha berlalu. Begi

la sembari berusaha mencari meja sosok yang ku cari. "Mahasiswa yang di pintu ada kepentingan apa?,"u

ku. "Semester 5 Bu,"ucapku meringis. "SEMESTER 5 NGGA TAU MEJA DOSEN!!!?? CARI NAMANYA PAK AUFA. MINTA TANDA TA

kan sebesar apa besarnya. Mataku tetap fokus mencari hingga akhirnya dapat ku temukan namanya barul

h saya begitu timpang. Saya lihat IPK Anda dari semester 1 tidak ada masalah. Mungkin mata kuliah saya kurang menarik, saya tidak mempe

a. "Tidak ada Pak,"ucapku sudah pasrah. Bisanya sampai sebodoh ini. "Saya sudah konsultasi kan dengan beber

tuki bibir yang susah di ajak kompromi. "Susah di bagian mana Almira? Saya melihat semua

dengan soalnya saya ngga paham sama sekali,"ucapku. Bagaimana mau paham sedangkan materi nya saja ngga per

tugas. Kumpulkan ke rumah saya besok. Karena saya besok tidak ada jadwal di kampus. Kali ini saya harap And

t nya tertimbun di ponsel Anda jadi tidak sadar,"ucap Aufa seperti tamparan keras. Weh

ana lagi yang di kertas karton,"ucap ku menggeleng lelah. Hah mata kuliah apa itu pilot plant. Bisa bisa sa

aya? Bu Melinda,"panggil Aufa membuatku makin ingin pasrah saja. Sungguh gerbang keluar makin tampa

kait,"ucap Melinda seperti sengatan mengenai kesadaran ku. "Anda ngga tau nama saya De

ah baik dengan saya. Besok jangan lupa. Saya tunggu di rumah. Mana kertasnya,"ucap Aufa meminta kertas yang dimak

ucap Aufa membuatku sedikit tergelak. "Pacar? Boro-boro pacar, baru mau deket udah di geprek sapu sam

ibir agak tau diri sedikit coba,"ucapku menepuk bibir ku sendiri. Ku dengar kekehan pelan membuatku

a pernah melakukan. "Seperti ini? Apa bisa saya koreksi Almira,"ucap Aufa mengangkat kertas yang entahlah. Mata kuliah

um menghadap ke Melinda. "Permisi Bu,"ucapku pelan. "Sudah dapat namanya Pak Aufa dek,"

NAMANYA DEK!!!??? KAMU KEMANA TIAP KULIAH,"tanya Melinda hanya ku jawab dengan anggukan kepala tertunduk

lahkan keluar,"ucap Melinda ku angguki. "Kertas nya Bu?,"tanyaku. "Kamu bawa saja,"ucap M

ja ngga sampai untuk D. Baru masuk kena omel gara-gara ngga tau meja nya. Kau juga Sha astaga baik

capku tanpa jeda sebelum menelungkupkan kepala di meja. "Baru kamu tau itu bibir ku ngga bisa diajak kompromi. Refl

ni kok kayak habis tarung aja,"ucap Revan, teman sekelas ku juga. "Nah mumpung kamu disini Van. Pilot pl

. Jangankan buka materi, zoom aja tidur terus,"ucapku yakin. "Parah sih. Ya sudah kirim aja ntar malem ku kirim jaw

natapku penuh tanya. "Van cukup. Cukup aku yang maki maki dia karena terlalu bodo ama

an alisnya. "Apalagi Kafa. Udah eh malah ngga jelas,"ucapku. "Iya he kasihannya

? Kafa kan anak baik-baik ngga mungkin lah,"ucap Revan. "Kalian mantan bartender kah? Bisanya tau seluk beluknya. Kham

au lah jadi beleng-beleng disamping takut di marahi mama ku,"ucapku. "Oalah. Tapi kan wa

a sama temen ku sampai buat ngga fokus. Dari situ aku mulai paham arti nya,"ucapku. "Kalo kamu mau nikah kek

a coba? Jodoh udah ada yang ngatur bro. Yang penting kita urus dulu kek mana masa depan kita,"ucapku. "Pantes Kafa se

a yang ngga baper tiap hari dibawain kotak makan. Belum itu di perhatikan terus,"ucap Ayesha. "Loh salah kah? Ya sudah se

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka