icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Fastidious

Bab 4 Secangkir Kopi

Jumlah Kata:1994    |    Dirilis Pada: 14/10/2021

lai ku hanya bisa selamat di huruf C. "Sudah lah Al. Yang penting nggak D atau E. Mending car

a jangan terlalu cuek sama mata kuliah. Cuek boleh tapi sewajarnya. Sudahlah ayo nonton

bahas orang itu lagi,"tanyaku sudah muak mendengar namanya saja. "Ya ngeri ngga sih. Jangan bilang

na. Putar sudah film nya,"ucapku mulai frustasi. "Film apa ini,"tanyaku heran. "Malfiecent,"ucap Ay

tanyaan mu tuh nah,"ucapku. "Aish ah Pak Aufa ngga meyakinkan gitu. Skip kecuali Mas Mark nya NCT ya n

mbahas Kitab Qurratul Uyun dan Fathul Izar sampai detail terkecil. Apa mungkin di dalam otaknya sud

tang nya. Baru saja mau fokus menonton sebu

a

jalan ngga k

iapa a

g ana

amu sam

a mobil

oleh

boleh i

o

Revan dia

elum d

ertanya. "Tanya no togel kali Sha,"ucapku sebal sendiri. "Hmm oalah dia ngajak jalan ke air terjun. Kamu ikut

padat dan jelas. "Ciee sama Kafa. Ehem ehem awas yang ketiga setan,"ucap Ayesha. "Kamu itu setannya. Or

so sweet nya pake mobil,"ucap Ayesha mulai menggila. "Sudah kocak mending fokus nonto

^

engan keluhan yang sampai hafal mati ku dengar. "Halu lagi kan. Sudah lah Sha kita ni

iapa juga yang mengajak keluar sore sore begini. Kalo ku pakai baring santai denga

mataku tak sengaja bersitatap dengan anak ke

k kop

i. "Al kamu kenal sama mereka,"tanya Ayesha membuatku melepas headset ku sembari menatap tiga anak

ma kenal yang pake baju biru itu yang paling tua, Naina,"ucapku sembari memesan makan. "Al mereka kayaknya seneng

r

n tau barusan bunyi kecelakaan. Lagian kalo aku dat

mpang nonton kalo kesana,"ucapku santai melanjutkan makan. Membiarkan Ayesha berlalu menuju sumber su

ini sama

loan yang

p salah seorang warga membuatku menggeleng cepat. "Maaf tapi saya ngga kenal dia,"ucapku se

ang ada di tempat. "Baik-baik saya bawa,"ucapku terdesak dengan kondisi. "Sha mau

ah yuk,"ucap Ayesha. "Ke kost Kakak aja ya,"ucapku di angguki nya. "Maaf ya Dek agak capek, kita j

^

pan dulu,"ucap Ayesha dengan santai meninggalkan ku. "Masuk Dek. Maaf ya

r tunggu kakak satunya. Kalo aku yang masak buka pabrik garam, nanti malah sakit perut,"ucapku membuatnya t

keras kehidupan. Makanya kamu harus rajin belajar biar kuliahnya yang ada asramanya bi

pulang dek ke kampung. Saya anak kampung Dek,"ucapku. "Ih pasti sepi ngga ada listrik,"ucap Naina. "L

kecelakaan Dek,"ucapku menahan diri. "Kakak boleh liat buku bukunya,"tanya Naina. "Y

yak betul tanda tangannya,"ucap Naina membuatku sontak terbangun. "Ehh ini disuruh sama dosen Dek. Kamu ma

. "Tapi Kak, Bunda aja masih kuliah waktu nikah Ayah. Kenapa Kakak ngga bisa?,"tanya Naina. "Beda Dek. Bunda mu anak yang he

tanyaku di angguki nya. "Dek kamu mandi ya,"ucapku melihat beberapa bagian tubuhnya kotor.

bungi Paman mu,"ucapku berlalu. "Lah ngapain kamu bawa kertas nya Kak Almira Dek,"uc

pot-repot chat segala. Ngga enak chat lawan jenis,"ucapku. "Kak koploan kenapa ngga mau chat lawan

o Kakak yang itu,"tanya Naina. "Oh ada Dek. Ini Dek namanya Cha Eun-woo dan dia suami Kakak,"ucap Ayesha. "Itu pac

lokal,"ucapku mengeluarkan kopi bersama dengan sebuah novel. "Ayo dek nanti kambuh gilanya kalo

^

Gusti mbot

g dengan Ayesha. "Err dia sebenarnya pernah begitu sayang tapi ternyata h

h masalah cinta ntar sakit kayak Mas Aufa pernah sampai masuk rumah sakit,"ucap Naina

caya aku s

ampean ng

telfon. Angkat kan,"ucapku menyerahkan hp ku ke arahnya. "Ngga bisa aku angkat,"ucapku mengangkat tan

ufa ke

karang? Kok bisa pa

nya Kakak

sa disa

kak koploan tadi lagi jalan baru aku m

eloc. Ayah mu cariin kamu

a M

ira

g sama Mas. Kakak koploan ngga

saya nitipk

oploan denger kok. Oiya

ke Kakak satun

yang mendadak panik meneri

ya Ayes

keponakan saya ya

s. "Mau mati rasanya,"ucapku menghela nafas. "Kak udah ku shareloc,"ucap Naina mengemba

n misuh. "Nyaris,"ucapku. "Kakak koploan kenapa suka minum kopi sambil baca novel baru denger l

ebagai pengobat lara,"ucapku. "Kakak malah kayak Mas Aufa kalo galau. Hah sampai Ayah bilangin Mas A

da yang mau di ajak. Tapi Pak Aufa kek mana galau nya. Apa kayak anak ABG yang suka pasang status setia ku tak te

g berlari ke arah mobil. "Naina kamu kenal mbak nya,"tanya wanita di dalam mobil. "Iya itu Kakak kop

a itu tersenyum lebar. "Iya sama-sama Bu,"ucapku tersenyum kecil sembari melihat

aja liat kamu bawa anak kecil. Kayaknya belum selesai makan. Gimana dia udah pulang?,"tanya Kafa.

n mu yang tertunda tadi,"ucap Ayesha menyenggol lengan ku. "Mulai gila kan. Sudah senja belum berlalu,

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka