Kumpulan Cerita Pemersatu Bangsa
ndapatkan kenikmatan seperti ini bukan dengan kekasihku,
an beristirahat Om Liem
embali menembus vaginaku dan terjepit erat dalam liang kewanitaanku, sedangkan tangan kiri Om Liem memeluk pinggulku dan men
an menekannya rapat-rapat hingga kini pin
h halus ketika kurasakan batang penis Om Liem
buah dadaku sehingga menimbulkan perasaan geli yang amat
atup menahan kenikmatan yang melanda tubuhku sehingga dengan leluasa
ati bibirku yang lembut dia mulai
... beda dengan perempuan lain yang sering aku setub
uhku tengah terguncang guncang hebat oleh g
gerakan memutar sehingga vagina
h mau keluar, makin lama gerakannya makin liar dan erangank
sampai, aku menjerit histeris
uperoleh walaupun bukan de
tiku. Kali ini dia membalikkan badanku hingga posisi tubuhku menungging
arahnya, sehingga kepala penis tersebut membelah d
menerobos masuk ke dalam liang vaginaku dan Om Liem terus menekan pantatn
ngan cepat sambil mulutnya mendesis-desis keenakan merasakan penisnya t
dalam bersetubuh, Walaupun berusaha bertahan aku ahirnya kewalahan juga menghadap
nggoyang dan menyetubuhiku t
a dan membuatku orgasme berkali-kali, mungkin karena sebelumnya dia sudah minum obat kuat Viagra, aah... entahlah.. aku tidak pe
agi bagian tubuhku yang terlewatkan dari jamahannya. ******* itu ternyata tidak mau rugi sama sekali, kesempatan menyetubuhiku itu diman
i dan kanan bergantian, mataku terpejam pejam dibuatnya, sungguh Om
mulai melenguh panjang, sodokanya makin kencang dan kedua
dalam hingga batang kemaluannya terbena
em membekap bibirku dengan mulutnya sambil tangannya meme
kan air maninya kedalam rahimku dengan
hanya suara napas Om Liem terdengar naik turun d
kurasakan maninya menyembur nyembur hangat memenuhi r
but kemaluannya dari tubuhku, dengan senyum kepuasan k
k selimut untuk menutup
asih sempat mengejek sambil meninggalkanku terbaring lemas di atas ranjang, aku diam saja
ak darah perawanku mulai mengering disela sela pahaku yang putih berc
uh menetes membasahi pipiku, tapi apa yang harus disesalkan, semuanya tela
lilit ditubuhku aku memunguti kembali pakaianku yang tercecer
kmati sebatang cerutu dibibirnya. Om Liem tersenyum memandang tubuhk