icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kumpulan Cerita Pemersatu Bangsa

Bab 3 Menggadaikan Keperawanan Demi Ibu

Jumlah Kata:893    |    Dirilis Pada: 27/01/2025

ndapatkan kenikmatan seperti ini bukan dengan kekasihku,

an beristirahat Om Liem

embali menembus vaginaku dan terjepit erat dalam liang kewanitaanku, sedangkan tangan kiri Om Liem memeluk pinggulku dan men

an menekannya rapat-rapat hingga kini pin

h halus ketika kurasakan batang penis Om Liem

buah dadaku sehingga menimbulkan perasaan geli yang amat

atup menahan kenikmatan yang melanda tubuhku sehingga dengan leluasa

ati bibirku yang lembut dia mulai

... beda dengan perempuan lain yang sering aku setub

uhku tengah terguncang guncang hebat oleh g

gerakan memutar sehingga vagina

h mau keluar, makin lama gerakannya makin liar dan erangank

sampai, aku menjerit histeris

uperoleh walaupun bukan de

tiku. Kali ini dia membalikkan badanku hingga posisi tubuhku menungging

arahnya, sehingga kepala penis tersebut membelah d

menerobos masuk ke dalam liang vaginaku dan Om Liem terus menekan pantatn

ngan cepat sambil mulutnya mendesis-desis keenakan merasakan penisnya t

dalam bersetubuh, Walaupun berusaha bertahan aku ahirnya kewalahan juga menghadap

nggoyang dan menyetubuhiku t

a dan membuatku orgasme berkali-kali, mungkin karena sebelumnya dia sudah minum obat kuat Viagra, aah... entahlah.. aku tidak pe

agi bagian tubuhku yang terlewatkan dari jamahannya. ******* itu ternyata tidak mau rugi sama sekali, kesempatan menyetubuhiku itu diman

i dan kanan bergantian, mataku terpejam pejam dibuatnya, sungguh Om

mulai melenguh panjang, sodokanya makin kencang dan kedua

dalam hingga batang kemaluannya terbena

em membekap bibirku dengan mulutnya sambil tangannya meme

kan air maninya kedalam rahimku dengan

hanya suara napas Om Liem terdengar naik turun d

kurasakan maninya menyembur nyembur hangat memenuhi r

but kemaluannya dari tubuhku, dengan senyum kepuasan k

k selimut untuk menutup

asih sempat mengejek sambil meninggalkanku terbaring lemas di atas ranjang, aku diam saja

ak darah perawanku mulai mengering disela sela pahaku yang putih berc

uh menetes membasahi pipiku, tapi apa yang harus disesalkan, semuanya tela

lilit ditubuhku aku memunguti kembali pakaianku yang tercecer

kmati sebatang cerutu dibibirnya. Om Liem tersenyum memandang tubuhk

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka