Tawanan Mafia Perkasa
erik matahari terasa m
keluar dari gerbang sekolah da
ikan tangan, menyetop
AC yang menyambutnya. "Ah, akhirnya," gumamnya lega, sambil dud
a menatap surat kelulus
ama-sama tapi mama dan papa malah tidak datang."
melihat keadaan rumah yang berantak
am Karin sambil me
ruang makan dan melihat beberapa pria ti
cepat!" ser
riuh itu mendadak hening dan
tangis Karin pecah saat ia mendapati rumahnya
yang kini berlutut lemah di sebelah seorang pria gagah berpakaian
ak kencang seakan berharap apa yang a
anyanya dengan s
a pak Arnold bergetar, penuh dengan ketaku
a tidak tahu apa-apa tentang perbuatan saya. Hukumlah saya seb
anjang sambil melepas
ala, seraya berkata, "Tapi aku suka dia, dia tinggi dan tubuhnya juga ba
riku, tuan." pinta
menatap tajam ke arah pak Arnold. "Aku ingin kalian berdua merasa
at ketakutan di matanya, sementara pak Arnold han
o
ya memburu. "Papa!" teriaknya dengan suara berge
napas tersengal-sengal menuj
penuh kasih. "Papa, aku di sini," bisiknya, sambi
mengangkat tangan, memberikan
is cantik itu bergetar
lubang yang terus mengeluarkan c
a!" Karin me
pak Arlond den
" kemudian Eriko menarik rambut
n dengan suar
Karin menolak ajakan Eriko sang pemimp
hmu? Atau kamu ingin melihat ibumu m
pada aku ikut denganmu!" Ka
dak tahu diri!" Eriko naik p
mpar wajah Karin dengan keras hingga membua
u kita lelang rumah ini." setelah memberi perintah Eriko m
*
membuka mata ia mengedarkan pand
tak karena saat itu dirinya sedang ber
dirinya di kaca yang
saat melihat pantulan dirinya d
ah mengenakan linger
engerikan ini padaku?" Karin mal
dari ranjang tiba-tiba kejut
at sempurna saat melihat ketua mafia
Eriko seraya melepas dasi
mau dikurung disini!" K
tubuhmu, setelah aku bosan dan kamu tetap nggak bisa bersikap baik aku akan mengirimmu
ubuhku pada laki-laki sepertimu! Kamu jahat, kamu bukan manusia karena
erani bicara kasar padaku!" Eriko yang murka me
ar tubuh ramping gadi
r
selama ini semua wanita tunduk di kakiku tapi kamu malah berbeda d
annya hingga tubuhnya yang six
n mengusir ma
h menguji kesabaranku, jangan sampai pelatuk pis
s ranjang dengan tubuh yang t
kan diri namun pria gagah itu menggenggam kedua tangann
Aku mohon...!" Kari
yambar bibir manis nan merah muda gadis cantik
arin menco
mas puncak mangg
adis itu menangis
menahan sensasi menggelitik di seluruh tub
kemudian Eriko mele
in berulang kali me
t goncangan baru karena Eriko si pria perk
ee
arin berteri
namun si mafia kejam
rin geleng-g
kap mulut Karin dengan
melahap puncak mangga besar gadi