icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gairah Tersembunyi

Bab 2 Pertemuan yang Mendebarkan

Jumlah Kata:1088    |    Dirilis Pada: 05/01/2025

menikmati sarapan paginya yang sederhana dengan roti panggang, selai kacang, serta segelas susu hangat. Sandra men

ngan setengah tergesa, ia bangkit dari kursinya. Tanpa sempat berpikir panjang, ia b

eorang pria yang wajahnya suda

a tidur nyenyak karena terus memikirkan tentang tubuhnya. Kali ini, pria itu ada dihadap

ajahnya yang bersih dengan garis tegas memancarkan ketenangan, dan matanya yang

menuntutku karena aku sudah mengintipnya? Matilah aku' batin Sandra gemetar.

atanya sambil menahan tawa. "Tapi... kamu

ada selai kacang yang masih tersisa. Wajahnya langsung memerah, malu bukan main. Ia buru-bur

tunggu," katanya sambil mengangkat tangannya. Sebelum Sandra sempat bereaksi, Arif mengeluarka

perti itu hanya bisa membeku di t

pintu dan menghilang d

ranya sedikit bergetar. Ia ingin terlihat santai, t

bih lembut. Dia menyimpan sapu tanga

," katanya, nadany

ini kemarin." Lanjutnya dengan

yelinap ke dalam dirinya. Ia mencoba menenangkan dir

bata, suaranya terdengar sedik

kipun Sandra jelas-jelas gugup. Senyumnya j

nada bicaranya hangat seperti sed

irnya. Ia mencoba membalas seny

njutnya lagi masi

m, seolah bisa membaca apa yang ada di pikirannya. Tatapan itu membuat

n ragu untuk bilang, ya." Ucapnya sembari mengeluarkan secarik kertas kecil dari saku

sedikit gemetar, masih belum se

awab Sandra cepat. "

l di sudut bibirnya. "Baiklah, aku tidak ingin m

lik dan melangkah pergi. Ketika pintu akhirnya ia tutup, Sandra masih merasakan jantungnya berdetak kencang. Ada sesua

***

ke kejadian tadi. Sentuhan lembut saputangan Arif, senyum ramahnya, dan cara dia terkekeh, semua itu meninggalk

ya sendiri, merasa aneh karena begitu tergoda untuk mem

iiringi dengan bel. Sandra mengernyit, berjalan ke arah pintu dengan sedikit rasa penasaran. K

enyum. "Aku baru sadar, aku membawa beberap

a membuatnya merasa seperti sedang berada di sebua

saja ini ucapan terima kasih karena

"Terima kasih. Tapi sebenarnya aku nggak melaku

rkekeh. "Itu

yang baru dikenalnya, Sandra akhirnya membuka pintu lebi

sebelum mengangguk. "Tentu,

yang baik. Ia mendengarkan dengan penuh perhatian saat Sandra bercerita tentang lingkungan tempat tinggal itu, bagaimana ia tin

un hangat. "Pindah ke tempat baru itu tidak perna

ndah?" tanya Sa

l baru. Kadang hidup membawa kit

atu di balik senyum Arif yang membuatnya ingin t

rubah menjadi tawa kecil, dan suasana yang awalnya canggung perlahan mencair.

n waktunya," kata Arif saa

donatnya," balas San

n tatapan yang sulit diartikan. "Aku senang

at di dadanya. Ia tahu, pertemuan ini adalah awal dari sesuatu yang tidak

***

e Co

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka