Dipinang Dosen Tampan
ra dinner keluarga sudah selesai dilangsungkan.
mi bilang apa?" kata Jona
ucapny
. "Kalau nggak mau, belu
ngin mendengar suara apa pun. Jonathan kemudian menghela napasnya den
ra keluar dari mobil tersebut dan masuk ke dalam rumahnya
ng
Ia baru menghidupkan ponselnya karena tidak ingin
i mana? Kenapa nomo
ilih memblokir nomor itu dan kembali melang
ngan gaun yang masih menempel di tubuh perempuan itu. Jonat
perti ini," gumamnya kemudian melepas
celana boxer saja. Dadanya ia biarkan telanjang
rteriak saat melihat dirinya tidur
i. Laura membuka matanya kemudian me
p ke arah samping. Saat ini, dia tidak kaget lagi atau berteriak. Karen
banget!" Laura mencoba menyingkirkan kak
itu, tatapan mereka begitu dekat bahkan
anya Jonath
kirkan kaki suaminya itu dari kakinya. "Heeuuh
pis. Ia kemudian beranjak dari ti
indah dan sangat enak dipandang. Namun, kala matanya menangkap sinyal yang b
esuatu yang sama sekali tidak pernah ia li
yak muka gue ini," gumamnya seraya merapikan selimutnya. Ia ke
kata Jonathan dengan elegannya menawarkan
, Pak Jonathan yang terhormat?" kata La
an bahunya. "Ya su
segera masuk ke dalam kamarnya setelah membe
pkan sarapan untuknya dan juga untuk Laura-istri yang paling unik dan lucu menuru
keluar dari kamarnya dengan pak
i?" tanya Laura kemudian d
gan suara datarnya. Ia bahkan tida
t dan melahapnya dengan semangat. Perutnya sudah tak sabar ingin se
n. Jangan meninggalkan sarapan, makan siang dan makan malam. Aku juga sudah siapkan susu
tuk membuatkan sarapan pagi ini. Rupanya, Kayla memberi tahu bila Laura memilik
diucapkan oleh Laura
Laura yang dengan lahapnya
capnya kemudian ber
n orang saja yang tahu, dan itu pun udah aku peringatkan untuk jangan m
dan sandiwich-nya." Laura kembali melangk
n. "Whatever!" ucapnya kemud
e satu jam yang akan datang. Alhasil, ia tidak punya kerjaan selain melamun
lkas. Dingin banget dan nggak gampang mencair. Senyum aja sulit. Tapi, waktu
Sialan! Gue kan jadi terngiang-ngiang. Aah!" Laura menj
ri Laura yang tengah duduk
k Jonathan ya, lo?"
abatnya dengan ma
gengsi. Ngapa sih? Jangan bil
Misya. Gila lo!" Laur
? Karena nggak ada cinta? PSK aja berani megang peda
elum siap. Gue takut banget. Tadi pagi gue lihat pas
. Tubuhnya tinggi, proposional. Udah pasti pusakanya juga gede. Nangis udah pasti
pasnya dengan pelan. Ia pun menatap Misya yang te
mikir nggak ya, kalau gue juga udah diubek-ubek si Virza? Eeh! Sialan bener itu orang. Gue
menuruti perintah sang papa untuk menikah dengan pilihannya. Tapi, dia masih belum
au dia lagi ajak elo atau nawarin elo buat bikin anak. Lagian kalau Jonathan nggak y
elan. "Emang, kalau untuk melaku
a, tapi hanya untuk kebutuhan aja. Tapi, mungkin aja elo bakalan jat
l Jonathan Albert Jovanca? Ak