Melawan Suamiku & Selingkuhannya
t, yang semakin terencana dengan detail, mulai membentuk sebuah kenyataan yang sulit diubah. Setiap langkahnya kini dipenuhi d
gah malam, matanya terbuka lebar dengan perasaan tidak bisa tenang. Ada suara di dalam dirinya yang terus berbisik, mengingatkannya bahwa tidak
penuh cinta, saat mereka berbicara tentang masa depan bersama. Mungkinkah itu semua hanya
i-janji indah. Tidak ada yang lebih indah bagi Clara saat itu selain memiliki Reno di sampingnya. Mereka membangun dunia mereka sendiri,
h ini semua benar-benar jalan yang ia pilih. Apakah kebencian ini layak? Apa yang akan ia dapat
itu mengatakan bahwa ia sudah terlalu jauh, bahwa tak ada jalan mundur. Jalan ini adalah jalan yang ia pilih. Jika ia berhenti
mar melihat Clara dengan tatapan yang penuh perhitungan, matanya tidak pernah lepas dari wajah Clara. Ia tahu betul apa yang ada di b
ra pungkiri. "Kau sudah mengatur semuanya dengan baik. Tapi ingat, kita tidak bisa memutar waktu kembali. A
n apa yang terjadi setelahnya. Aku hanya ingin mereka merasakan apa yang aku rasakan. Mereka harus
harus tahu, Clara... balas dendam tidak akan membuatmu lebih baik. Itu hanya akan membu
nakut-nakuti dirinya. Tidak ada cara lain selain ini. Tidak ada pilihan selain balas dendam. "Aku sudah tahu apa yang akan terjadi," jawab Clara dengan s
saan yang tersembunyi di balik mata Clara. "Kau yakin? Karena ketika api itu
yandarkan dirinya pada meja dengan tatapan penuh tekad. "Aku su
a kosong menatap ke depan. Pikirannya bercabang, antara keinginan untuk melanjutkan dan rasa lelah yang semakin dalam. Keinginan untuk melihat Reno dan Nadia hancur sema
cian yang ia simpan dengan rapat dan sebuah kenangan akan cinta yang pernah
dak terdengar. "Apa yang akan aku dapatkan setelah mereka hancur? Apakah ak
untuk terus melangkah, kembali datang. "I
dan menulis pesan singkat kepada Damar: "Segera laksmenyesakkan dadanya. Apa yang ia lakukan, apa yang ia pilih, adalah api yang te
dak ada kemenangan tanpa kehilangan. Dan pada akhirn