Janda Bertemu Dengan Duda
epan pintu, menatap Yudha yang berdiri di ambang pintu, seolah menunggu izin untuk masuk, atau mungkin hanya sekadar mencari tahu apakah Sonia baik-baik saja. Kecem
da bagian dari dirinya yang tergerak, sebuah perasaan yang telah lama terkubur di dalam hati. Ia tidak tahu apa yang diharapkan dari Yudha,
yang diinginkannya. Yudha tersenyum kecil, lalu melangkah masuk, meninggalkan jejak air di lantai kayu yang sudah cukup
kan semuanya baik-baik saja di sini," Yudha menjawab, suaranya l
gangguk, menatap sekeliling ruangan yang sederhana namun penuh kehangatan. Sonia melihat ke arah Yudha, menyesap ketenangan yang terpanc
nia terdiam, menunggu kelanjutannya. Ia tahu Yudha menyimpan banyak cerita, dan entah mengapa, ia merasa ingin mendengarnya.
Sonia akhirnya bertanya, dengan
ujan pertama kali datang setelah kepergian istriku, aku berdiri di bawah hujan seperti ini, meras
sama. Ia tahu betul bagaimana rasanya kehilangan, bagaimana rasanya terjebak
pernah berakhir," Sonia berkata, suara itu penuh dengan rasa sakit yang tak bisa disembunyikan. Tiba-tiba, ia mera
oleh, memandang Sonia dengan mata yang penuh pengertian. "Tetapi mungkin, kita bisa belajar menerima keny
belum pernah ia rasakan sejak lama. Ia memandang Yudha, dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia
embuatku merasa sedikit lebih ringan," Sonia berkata, suaranya bergetar. Yudha tersenyu
tidak harus menghadapinya sendirian," jawab Yudha, yang kini duduk di kursi sebelahnya. Sonia mera
nya, suaranya lebih berani dari yang ia kira. Yudha menatapnya,
" jawab Yudha, suaranya serak. Ada kejujuran dalam kata-katanya, sesuatu yang
da sesuatu yang mengalir di dalam dirinya, sebuah rasa yang ingin ia pelihara. Suar
gi kami," Sonia berkata, suara itu kini terdengar lebih tegas, penuh k
um melangkah keluar. Sonia mengikutinya dengan pandangan, lalu menutup pintu perlahan,
dengan tetangga-tetangga lain, mengajak Hana dan Alif bermain di taman, dan bahkan mulai merencanakan kegiatan-kegiatan kecil yang membuat hidup terasa lebih hi
ada sesuatu yang bersemi, meskipun ia ragu apakah itu benar-benar mungkin. Di dalam hatinya, ada sebuah pert
n. Ia merasakan ada sesuatu yang mulai menyalakan harapan, sesuatu yang membuatnya merasa bahwa mungkin, hanya mungkin, ia bisa merasakan kebahagiaan
m membelai wajahnya. Mungkin, hanya mungkin, mereka berdua-ia dan Y