icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sugar Daddyku Kakak Iparku

Bab 4 menyerahkan hidupnya sepenuhnya pada Rafael

Jumlah Kata:1931    |    Dirilis Pada: 07/12/2024

dadanya tak kunjung mereda. Pikirannya terus berputar, antara hinaan Rossa, ejekan Ayla,

sejauh ini?" pikirnya sambil menatap

ung sekaligus ancaman terbesar dalam hidupnya. Setiap pertemuan den

asi deng

pesan singkat dari Rafael yang meminta pertemuan, ia memutusk

ira tegas ketika Rafael mem

pak terkejut. "Biasanya kamu

an, menatap Rafael dengan sorot mata yang t

ngan santai, berjalan m

Aku merasa seperti... boneka. Kamu mengatur hidupku, tapi

neka? Kamu salah besar. Aku memberikanmu kesempatan, Nair

ranya mulai bergetar. "Aku kehilangan diriku s

memaksamu, Naira. Kamu yang memilih jalan ini. Aku hanya mema

k!" kata Naira, lupa dengan larangan

ngin. "Jangan panggil a

? Apa kamu ingin aku benar-benar tunduk sepenu

Kamu bisa memanggilku apa saja, Naira. Tapi satu hal yang pasti: aku adalah pr

yang M

. Di satu sisi, Naira ingin menjauh darinya, tetapi di sisi lain, ia t

jadi. Mereka terus memanfaatkan setiap kesempatan untu

bertemu di dapur. "Kamu bahkan nggak bisa mempertahan

an tangis yang sudah te

mengejek. "Setidaknya kamu tahu caranya mendapatk

ang Menguba

di sebuah restoran mewah. Awalnya, Naira menolak, tetapi Rafael

pi. Naira merasa canggung dengan pakaian sederhana

atanya dengan nada datar

guk kecil, tidak ta

merasa terjebak. Tapi percayalah, aku tidak berniat menyakitimu. A

enuh kebingungan. "Kenapa kamu melakukan ini untukku?

ghela napas panjang. "Karena kam

ira mengernyit,

ra rendah. "Dan aku kehilangan dia karena aku tidak bisa mel

n dari Rafael-sisi yang rapuh dan penuh penyesalan. Tetapi pada saat yang sama, ia ta

"Aku menghargai apa yang kamu lakukan, tapi aku butuh lebih da

am-dalam, tetapi tida

k Ket

lai mengatur jadwal Naira dengan lebih ketat, memastikan b

lain yang dikirim Rafael, dan

elayangkan cek itu ke wajah Naira. "Kamu menjual

"Aku bilang juga apa, Ma? Dia

uh air mata. "Kalian tidak pernah peduli padaku! Sejak Papa meninggal, kalian hanya melih

h menjadi amarah. "Kamu benar-benar durhaka! Keluar da

air mata mengalir, ia meninggalkan ru

n yang

ang yang bisa ia tuju. Ketika pria itu ti

uat keputusan, N

emah. "Aku tidak p

amu hanya milikku," kata Rafael,

Rafael. Tapi di dalam hatinya, ia berjanji bahwa suatu hari,

Conti

ternal yang mereka rasakan, serta kemungkinan adanya tokoh baru yang memengaruhi dinamika cerita. Apakah Anda i

adanya tak kunjung mereda. Pikirannya terus berputar, antara hinaan Rossa, ejekan Ayla, da

sejauh ini?"** pikirnya sambil menatap

ung sekaligus ancaman terbesar dalam hidupnya. Setiap pertemuan den

-

asi dengan

pesan singkat dari Rafael yang meminta pertemuan, ia memutusk

ira tegas ketika Rafael mem

pak terkejut. "Biasanya kamu

n, menatap Rafael dengan sorot mata yang tak

ngan santai, berjalan m

Aku merasa seperti... boneka. Kamu mengatur hidupku, tapi

eka? Kamu salah besar. Aku memberikanmu kesempatan, Naira.

ranya mulai bergetar. "Aku kehilangan diriku s

memaksamu, Naira. Kamu yang memilih jalan ini. Aku hanya mema

k!" kata Naira, lupa dengan larangan

ngin. "Jangan panggil a

? Apa kamu ingin aku benar-benar tunduk sepenu

Kamu bisa memanggilku apa saja, Naira. Tapi satu hal yang pasti: aku adalah pr

-

yang Men

. Di satu sisi, Naira ingin menjauh darinya, tetapi di sisi lain, ia t

adi. Mereka terus memanfaatkan setiap kesempatan untuk

bertemu di dapur. "Kamu bahkan nggak bisa mempertahan

an tangis yang sudah te

mengejek. "Setidaknya kamu tahu caranya mendapatkan

-

yang Menguba

di sebuah restoran mewah. Awalnya, Naira menolak, tetapi Rafael

pi. Naira merasa canggung dengan pakaian sederhana

tanya dengan nada datar ke

uk kecil, tidak tahu

merasa terjebak. Tapi percayalah, aku tidak berniat menyakitimu. A

enuh kebingungan. "Kenapa kamu melakukan ini untukku?

ghela napas panjang. "Karena kam

ira mengernyit,

ra rendah. "Dan aku kehilangan dia karena aku tidak bisa mel

dari Rafael-sisi yang rapuh dan penuh penyesalan. Tetapi pada saat yang sama, ia tahu

"Aku menghargai apa yang kamu lakukan, tapi aku butuh lebih dari

am-dalam, tetapi tida

-

k Keteg

lai mengatur jadwal Naira dengan lebih ketat, memastikan b

lain yang dikirim Rafael, dan

layangkan cek itu ke wajah Naira. "Kamu menjual di

"Aku bilang juga apa, Ma? Dia

uh air mata. "Kalian tidak pernah peduli padaku! Sejak Papa meninggal, kalian hanya melih

h menjadi amarah. "Kamu benar-benar durhaka! Keluar da

ir mata mengalir, ia meninggalkan ruma

-

an yang

ang yang bisa ia tuju. Ketika pria itu ti

uat keputusan, N

emah. "Aku tidak p

amu hanya milikku," kata Rafael,

Rafael. Tapi di dalam hatinya, ia berjanji bahwa suatu hari,

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka