Dicerai suami karena mandul
sengaja pulang lebih awal dari biasanya. Hari ulang tahun pernikahannya dengan Reza adalah har
-bulan. Itu adalah jam tangan yang sudah lama diinginkan Reza, sesuatu yang ia sebut "impian yang tertunda." Safina berencana u
isi, bahkan tidak ada jejak Reza menyambutnya di ruang tamu seperti biasanya. "Mungkin dia sedang t
asing. Bukan tawa Reza yang biasa, melainkan suara wanita yang terdengar ceria dan menggoda. Safina berh
geli!" suara wanita itu terd
alas Reza dengan nada yang begitu akrab, begitu s
alu. Di atas tempat tidur mereka, Reza sedang berbaring dengan seorang wanita muda, dengan rambut terurai indadengan suara bergeta
idur, wajahnya berubah menjadi dingin. Wanita itu buru-buru menutupi t
?" tanya Reza dengan nada yang tak
ya mengepal di sisi tubuhnya. Kotak kecil hadia
a," jawabnya singkat, seolah perkena
uka. "Reza, apa maksudnya ini? Ini ulan
merasa terganggu oleh situasi ini. "Safina
i, di kamar kita, dan kamu bilang ini saat
engar dulu, Safina. Aku sudah lama ingin mengatakan ini. H
mu? Menghancurkan semuanya?" Safina memotong
h. Tapi kamu-" Reza berhenti sejenak, seolah memilih
a karena aku tidak bisa hamil? Kamu menyalahkan
ngin hidup yang lebih baik, Safina. Aku tid
a-sisa harapan Safina. Ia melangkah mundur, tubuhnya le
uanya. Kamu bisa mengambil waktu untuk berkemas," tambah Reza, s
a. "Aku mencintaimu, Reza. Aku melakukan segalanya untu
emalingkan wajah, seolah tidak t