Mantan Kekasihku Menjadi Bosku
alik awan. Sejak pindah ke kota ini beberapa bulan lalu, Nina merasa hidupnya mulai kembali normal. Dia menikmati ketenangan, jauh dari kenangan bur
a Nina langsung tertuju pada papan nama besar di atas pintu ruangan yang tidak asing baginya-"Direktur Utama, Leo Sut
alam, suasana di ruangan itu terasa begitu berbeda-berat dan dingin. Nina menelan ludah, matanya tidak
e
dulu penuh keceriaan kini dipenuhi dengan ekspresi serius dan penuh kewibawaan. Tak ada lagi senyuman yang dulu selalu membuat
gar datar, tanpa kehangatan ya
dak ada apa-apa yang terjadi antara mereka. Seolah-olah perpisahan yang menyakitkan itu tida
kamu lakukan di sini?" tanyanya, berusaha menah
lah tidak ada yang perlu dijelaskan. "Aku bos di
in marah, ingin meluapkan semua rasa sakit yang selama ini dipendam, namun tubuhnya
rasa terkejut dan penuh kebencian. "Jadi, kamu
epertinya ini takdir," katanya, walaupun suaranya lebih terdengar seper
n Leo. Hati Nina terasa seperti tertusuk, kenangan-kenangan tentang mereka berdua kembali menghantui pikirannya. Dulu, dia dan Leo begitu saling m
usaha mengendalikan emosinya, suaranya penuh dengan ketegang
yang penuh arti. "Kamu pikir aku harus memberi tahu kamu tentang semua keputusan hidupku?" tanyanya dengan n
m dirinya. "Aku tidak tahu, Leo," jawabnya dengan suara bergetar. "Aku hanya... Aku hanya ingin me
serius. "Kamu tidak akan pernah mengerti, Nina. Aku melakuk
ya. "Kamu pikir meninggalkanku tanpa kata-kata adalah yang terbaik? Kamu h
pernah ingin melukai kamu, Nina," katanya pelan, hampir seperti sebuah bisika
nginkan dari aku sekarang? Aku harus tinggal di sini dan m
i, Nina. Tidak ada pilihan lain." Suaranya berubah tegas. "Ini ada
, tapi juga bahwa perasaan yang telah lama terkubur kini muncul kembali, membawa sakit yang lama terkubur. Namun, sa
akhirnya, suaranya lirih namun penuh tekad. "Meskipun itu
ata apa. Namun, satu hal yang jelas-kehadiran Nina di
dan hanya waktu yang bisa memberi jawaban