Jatuh Cinta Dengan CEO Duda
uk dengan rutinitas masing-masing tampak berbisik-bisik di lorong. Sebagian besar dari m
yang lolos kemarin?" tanya salah satu
ria banget," bisik salah sat
ga, harus kerja sama Pak Dimas. Beliau kan... ya, ka
at dalam percakapan santai dengan karyawannya dan selalu menuntut kesempurnaan. Banyak yang m
gan senyum lebar dan mata cerah itu memasuki kantor pagi itu dengan langkah penuh percaya diri. Rambutnya
Sinta ceria kepada
resepsionis itu, terkejut sekaligu
idak ada kesan angkuh meskipun ia sekarang memegang posisi penting di perusahaan. Namun, meskipun ia tersenyum kepada semu
*
Tok!
pintu ruang kerja Dimas
Dimas dari balik pintu se
a, sibuk dengan beberapa dokumen di meja. Jas hitamnya menggantun
imas," sapa Sinta sa
gkat tanpa mengangkat p
unggu arahan lebih lanjut. Namun, Dimas tidak langsung berbicara. Ia membaca
rnya Dimas me
?" sahut
pukul dua belas dimulai tepat
nya berjalan sesuai jadwal," jawab Sin
pria itu sebelum mulai bekerja. Namun, ia tidak membiarkan sikap dingin Dimas mengintimidasinya. Ia
agi, saya kembali
b Dimas tanp
itu mungkin terasa kaku dan menegangkan, tetapi Sinta melihatnya sebagai bagian dari pekerjaannya. I
ur jadwal rapat, mengecek ulang dokumen yang perlu dipersiapkan, dan memastikan semua keperl
ali," komentar Yuli, salah satu staf
Tapi saya menikmatinya," ja
saya duluan
dan menjawab,
a berhasil membangun hubungan baik dengan hampir semua staf di kantor. B
ta terlalu berlebihan dalam mencoba menyesuaikan diri. Salah satu dari mereka
dia bertahan," gumam Rina pel
bahwa setiap pekerjaan memiliki tantangannya masing-masing, t
*
nggunakan waktu itu untuk menyusun laporan yang diminta Dimas. Beberapa staf
siang bareng kita di kantin." ajak sal
ikan ini. Tapi terima kasih
au gitu, kit
an mengangguk pel
bekerja di mejanya. Sesaat, ia merasa terkejut. Kebanyakan sekretaris sebelumnya selalu memanfa
akan?" tanya
. "Nanti, Pak. Saya ingin men
ngangguk kecil
r. Ia belum lama bekerja, tetapi sudah menunjukkan dedikasi yang luar biasa.
*
rang dari satu jam, dan Sinta memastikan semua persiapan sudah beres. Ia mengecek ruang ra
yang mungkin dibutuhkan Dimas nanti. Ia memperhatikan cara Dimas memimpin rapat, t
eri isyarat kepada Sinta untuk
u rapat tadi?" tany
wab, "Saya rasa itu berjalan lancar, Pak.
rus kita perbaiki," ujar Dimas sambil
imas adalah orang yang selalu mengejar kesempurnaan, dan
*
dengan hati-hati. Hari keduanya sebagai sekretaris Dimas mungkin
kata Dimas singkat saa
erbinar. "Terima kasih, Pak
sedikit senyuman samar di wajah
telah membuat kesan pertama yang baik. Ia tahu bahwa perjalanan ini
pun baru sekejap, telah memberikan sedikit warna pada rutinitasnya yang dingin dan monoton. N