icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Jatuh Cinta Dengan CEO Duda

Jatuh Cinta Dengan CEO Duda

Penulis: Si Cupu
icon

Bab 1 Dingin dalam kejayaan

Jumlah Kata:1119    |    Dirilis Pada: 28/11/2024

ak buram oleh kabut dan rintik hujan, namun di salah satu lantai tertinggi, seorang pria berdiri menghadap jendela kaca be

biasa dengan dunia bisnis yang keras. Sorot matanya yang tajam mengamati keramaian kota tan

miliaran rupiah. Jadwalnya padat, tanpa jeda untuk memikirkan hal-hal yang bukan urusan pekerjaan. Sebagai salah satu pengusaha muda paling sukses di negeri ini, Dima

mbuyarkan lamunannya. Terdengar suara

n tim pemasaran akan di

sana," jawab Dimas s

an yang berpapasan dengannya menunduk hormat, namun tatapan mereka penuh dengan rasa segan. Dimas bukan tipe at

pat, tim pemasara

datang, p

Dimas dan langsung

terbaru perusahaan. Dimas mendengarkan dengan serius, namun kritik

. Pasar sudah jenuh. Berikan sesuatu yang segar, yang ber

ngar kritikan pedas yang t

kerjaannya. Ia telah membangun perusahaannya dari nol setelah melepaskan diri dari bayang-bayang a

ncapaiannya, ada kekoson

*

ya yang sunyi, memandangi foto seorang anak laki-laki berusia delapan tahun di atas meja kerjanya. Arya. Satu-satuny

emakin terpisah dari putrinya itu. Bukan karena ia tidak peduli, tetapi karena ia tidak tahu bagaimana caranya menunjukkan kas

memunculkan nama Bu

kan siang lagi," lapor Bu Wina, pe

Ini bukan pertama kalinya ia

u makan, biarkan saja. Nanti saya pulang,

ya, tetapi ia tak tahu harus berbuat apa. Hidupnya sudah terlalu

*

, dengan taman yang indah dan kolam renang di belakang, tetapi selalu terasa kosong. Arya s

nya Dimas ketika

eleng tanpa meno

dan duduk di sebelah putranya. "Kenapa t

m, matanya ter

Akhirnya, ia hanya mengusap kepala Arya dengan kaku sebelum berdiri. Ia tahu bahw

h pergi menuju

Arya baru berusia lima tahun, sebelum rumah tangganya dengan Melisa berantakan. Saat itu, mereka tampak seperti

ya sering kali berbenturan dengan prinsip mereka. Ketika konflik semakin memanas, Dimas memilih berpisah, meskipun itu bera

*

termasuk wawancara untuk mencari sekretaris baru. Pak Arman yang selama ini menjadi tangan kanan Dimas tel

akhirnya, seorang wanita muda masuk ke ruang wawancara. Ia mengenakan kemeja putih sederhana dengan blazer hitam,

bisnis dan memiliki pengalaman sebagai sekretaris di perusahaan

lit, mencoba menguji kemampuan Sinta di bawah tekanan. Namun, jawaban Sinta sela

t terbaik. Meskipun Dimas tidak menunjukkan antusiasme, ia setuju unt

mi menjadi bagian dari tim say

bekerja sebaik mungkin," jaw

ali tenggelam dalam pikirannya sendiri. Ia tidak menyadari bahwa k

*

di balkon rumahnya, memandangi taman yang gelap. Ia merenungk

dah lusuh. Dimas tahu bahwa ia harus menemukan cara untuk memperbaiki

lalu mengalir tanpa henti. Ia hanya berharap suatu hari nanti, badai it

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka