Ternyata Ada Aku Dan Istrimu! "Tapi Aku Bukan Pelakor"
kemudian.
an gak?" 1 messag
nya apa
kenalan sam
or teman aku, kamu ini siap
a teman ka
mu yang pake nomornya
siap
hh... Aku t
siapa?" aku mulai geram, jawab
dan pasti kamu baik banget. Katanya dia, makanya aku pengen ken
ayaknya dia n
biasalah teman dekat." Jawabnya t
mu, nomor hp aja di dua'in gitu!
u cuman iseng aja sih, punya nomor dan nama yang u
hp itu? Terus klo kamu pengen banget kenal sama
ga, jadi gak jadi aku kerja'in deh kamu.... terus namaku Aswar..." Balasnya, yang membuatku t
ih nama sesuatu pada kontak ponselnya. Itulah firasat semenjak aku pernah bertemu dengannya saat kami masih di daerah dulu. Mengabdi di sana sebagai pendidik. Datang dari jauh-jauh kebetulan dia yang ditugaskan di sebuah desaku. D
p sama dia. Makanya aku tertarik p
sku, meski aku juga penasara
akin dia suka menelponku, perkenalan demi perkenalan terjalin. Sudah saling mengenal satu sama lain, tapi hanya sebatas jaringan te
sa bagi muslim itu adalah suatu kewajiban yang haru
juga. Akhirnya aku harus memenuhi permintaannya, yah entah sampai kapan aku akan berani kalo bukan sekarang. Baru kali ini hatiku tergerak untuk menemui orang yang pada awalnya hanya berkenalan lewat telepon
kenapa aku tidak sedikitpun ingin mengerjai dia. Misalnya, aku memakai baju lain agar aku bisa lebih duluan melihat
, hah masa sih dia?? Gak nyangka banget klo dia seperti itu wujudnya, hehehe.... Bisa di bilang dengan muka pas-pas'an aja sih, jauh dari st
dia terlanjur jadi tem
buku sekaligus nge-cek buku-buku apa aja yang menjadi best-seller. Satu persatu ternyata kami punya hobi yang sama, dia suka dengan novel dan orang-orang yang bergelut dengan moti
, patah hati, aku udah tau maksudnya sebelumnya ia pernah cerita. Ekspresi aku saat itu gak membuat dia jadi terkesan banget, pikiranku cuman satu, aku malas dengarin tentang mantannya itu, tap
n karena mantan aku jenuh dengan hubungan kami yang long distance, hanya masalah sepele aja sih yang membuat kami harus mengakhiri hubungan yang udah berjalan selama setahun lamanya. Setelah itu aku benar-benar kehil
. Saat selesai berbuka puasa hingga aku memutuskan untuk segera pulang, yang gak begitu jauh dari tempat aku tinggal, maklum sebagai mahasiswi aku harus
enar-benar menyukaiku, hingga merelakan temannya menemuiku kemudian pergi meninggalkannya dan tak ingin melihat keakraban kami. Jujur sejak dulu, aku juga suka sama dia, k