Pernikahan Berliku & Perceraian
. Setiap hari, dia dan Darren semakin terbuka satu sama lain, berusaha untuk saling mendengarkan dan lebih memahami
erjaga tengah malam, berpikir apakah ini hanya ilusi ataukah benar-benar ada perubahan yang nyata. Darren pun merasakannya, meskipun dia tidak
g tiba-tiba menghubunginya. Di pesan itu, tertera undangan untuk pertemuan reuni yang akan diadakan minggu depan. Ada sedikit rasa cemas yang menyelim
gar. Tak lama setelah itu, Darren masuk ke ruang keluarga. Melihat wajah Sienn
, nada suaranya lembut namun penuh rasa in
menguasainya. "Tidak apa-apa, hanya beberapa hal yang harus aku piki
mbut. "Kamu tahu, aku di sini untuk mendengarkan. Kalau ada ses
saja menerima undangan reuni dari teman-teman lama. Itu membuatku sedikit teringat pada masa lalu, da
pada banyak hal yang mungkin kita inginkan untuk dilupakan. Tapi, Sienna, kamu tidak perlu merasa cemas. Ji
a aku ingin pergi, tapi aku takut kalau itu akan membuka luka lama. Aku merasa seperti hidupk
terlalu fokus pada masalah kita, tapi itu tidak berarti kamu harus melupakan dirimu sendiri. Keputusan ada padamu
di mana dia bisa memutuskan untuk maju atau tetap terjebak dalam ketakutannya. "Aku rasa aku akan pergi," akhirnya ia memutuskan, dengan
yang kamu pilih, aku akan mendukungmu. Kam
lega. Keputusan itu bukan hanya tentang reuni, tetapi tentang bagaimana di
amal di kota yang sudah direncanakan. Mereka menghabiskan waktu bersama, berbicara lebih banyak tentang masa depan dan harapan-harapan mereka
ir
ar untuk melepaskan dirinya dari ketakutan yang selama ini mengikatnya. Meskipun perjalanan mereka masih panjang, ada hara
. Setiap hari, dia dan Darren semakin terbuka satu sama lain, berusaha untuk saling mendengarkan dan lebih memahami
erjaga tengah malam, berpikir apakah ini hanya ilusi ataukah benar-benar ada perubahan yang nyata. Darren pun merasakannya, meskipun dia tidak
g tiba-tiba menghubunginya. Di pesan itu, tertera undangan untuk pertemuan reuni yang akan diadakan minggu depan. Ada sedikit rasa cemas yang menyelim
gar. Tak lama setelah itu, Darren masuk ke ruang keluarga. Melihat wajah Sienn
, nada suaranya lembut namun penuh rasa in
menguasainya. "Tidak apa-apa, hanya beberapa hal yang harus aku piki
mbut. "Kamu tahu, aku di sini untuk mendengarkan. Kalau ada ses
saja menerima undangan reuni dari teman-teman lama. Itu membuatku sedikit teringat pada masa lalu, da
pada banyak hal yang mungkin kita inginkan untuk dilupakan. Tapi, Sienna, kamu tidak perlu merasa cemas. Ji
a aku ingin pergi, tapi aku takut kalau itu akan membuka luka lama. Aku merasa seperti hidupk
terlalu fokus pada masalah kita, tapi itu tidak berarti kamu harus melupakan dirimu sendiri. Keputusan ada padamu
di mana dia bisa memutuskan untuk maju atau tetap terjebak dalam ketakutannya. "Aku rasa aku akan pergi," akhirnya ia memutuskan, dengan
yang kamu pilih, aku akan mendukungmu. Kam
lega. Keputusan itu bukan hanya tentang reuni, tetapi tentang bagaimana di
amal di kota yang sudah direncanakan. Mereka menghabiskan waktu bersama, berbicara lebih banyak tentang masa depan dan harapan-harapan mereka