Pernikahan Berliku & Perceraian
g menggelora di dalam dadanya. Keputusan yang dibuat semalam, untuk tidur bersama tanpa membahas perceraian, seolah membebani pikirannya. Ia tahu bahwa perasaa
embuatnya merasa iba, namun di sisi lain, ada sesuatu yang tak bisa ia hapus. Kenapa ia masih merasa cemas, meskipun sema
Ia tahu, apa pun yang terjadi, hubungan mereka tidak bisa terus berjalan seperti ini. Mungkin perasaan cemburu yang ia rasakan s
pi tempat tidur, dengan pandangan kosong. "Darren?" panggilnya
erti. Sienna, yang sudah terbiasa dengan sikap dingin Darren, merasa cemas. Ada sesuatu yang berbeda k
nada khawatir, mencoba mencari jawaban di mata
dak tahu bagaimana caranya menjelaskan ini, tapi aku tidak bisa terus seperti ini. Aku tidak bisa terus hidu
di dadanya. "Apa maksudmu? Apa kamu merasa terjeb
alam rutinitas yang tidak jelas. Aku merasa kamu tidak benar-benar ada untukku, dan aku mulai m
saan seperti itu. Ia tahu hubungan mereka bukanlah yang ideal, dan ia sering merasa terperangkap dalam situa
nna, suaranya terdengar lemah. Ia merasa ke
tidak tahu, Sienna. Tapi aku tahu satu hal, aku tidak bisa terus hidup dengan ketidakpastian
i ia tidak siap untuk menghadapi kenyataan bahwa mungkin, suaminya benar-benar ingin menga
karang?" tanya Sienna, berusaha menahan a
a, kali ini dengan lembut. "Aku tidak ingin mengakhirinya, Sienna. Aku hanya... aku hanya ingin kita berbic
uhnya. Ia tahu bahwa meskipun mereka bisa memperbaiki keadaan, ada banyak ha
sempurna, dan aku juga tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi aku tidak i
tidak ingin kehilanganmu, Sienna. Meskipun kita
sakan kembali apa yang telah hilang. Suasana di kamar itu te
yang tidak biasa, Darren. Aku tahu kita menikah karena anak kita, dan aku juga tahu bahwa kamu mungkin menganggap
ih erat. "Aku tidak pernah menganggapmu tidak pantas, Sienna
tuk memberi mereka sedikit harapan. Mereka tahu perjalanan ini belum berakhir, dan mungkin akan lebih sulit da
u terasa berbeda. Tidak ada lagi perasaan terjebak, tidak ada lagi rasa cemas yang m
ir
gangan masih ada, tetapi mereka mulai memahami pentingnya untuk saling berusaha. Semoga kelanjutan ini memberikan nuansa yang lebih
-
tusan yang Ti
g menggelora di dalam dadanya. Keputusan yang dibuat semalam, untuk tidur bersama tanpa membahas perceraian, seolah membebani pikirannya. Ia tahu bahwa perasaa
embuatnya merasa iba, namun di sisi lain, ada sesuatu yang tak bisa ia hapus. Kenapa ia masih merasa cemas, meskipun sema
Ia tahu, apa pun yang terjadi, hubungan mereka tidak bisa terus berjalan seperti ini. Mungkin perasaan cemburu yang ia rasakan s
pi tempat tidur, dengan pandangan kosong. "Darren?" panggilnya
erti. Sienna, yang sudah terbiasa dengan sikap dingin Darren, merasa cemas. Ada sesuatu yang berbeda k
nada khawatir, mencoba mencari jawaban di mata
dak tahu bagaimana caranya menjelaskan ini, tapi aku tidak bisa terus seperti ini. Aku tidak bisa terus hidu
di dadanya. "Apa maksudmu? Apa kamu merasa terjeb
alam rutinitas yang tidak jelas. Aku merasa kamu tidak benar-benar ada untukku, dan aku mulai m
saan seperti itu. Ia tahu hubungan mereka bukanlah yang ideal, dan ia sering merasa terperangkap dalam situa
nna, suaranya terdengar lemah. Ia merasa ke
tidak tahu, Sienna. Tapi aku tahu satu hal, aku tidak bisa terus hidup dengan ketidakpastian
i ia tidak siap untuk menghadapi kenyataan bahwa mungkin, suaminya benar-benar ingin menga
karang?" tanya Sienna, berusaha menahan a
a, kali ini dengan lembut. "Aku tidak ingin mengakhirinya, Sienna. Aku hanya... aku hanya ingin kita berbic
uhnya. Ia tahu bahwa meskipun mereka bisa memperbaiki keadaan, ada banyak ha
sempurna, dan aku juga tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi aku tidak i
tidak ingin kehilanganmu, Sienna. Meskipun kita
sakan kembali apa yang telah hilang. Suasana di kamar itu te
yang tidak biasa, Darren. Aku tahu kita menikah karena anak kita, dan aku juga tahu bahwa kamu mungkin menganggap
ih erat. "Aku tidak pernah menganggapmu tidak pantas, Sienna
tuk memberi mereka sedikit harapan. Mereka tahu perjalanan ini belum berakhir, dan mungkin akan lebih sulit da
u terasa berbeda. Tidak ada lagi perasaan terjebak, tidak ada lagi rasa cemas yang m