Gadis Pemuas ASI Untuk Tuan Muda
a Nika membuka mata, dan gadis itu terbangun dengan perasaan
mencoba mengumpulkan keberanian untuk
ng asing. Cahaya redup dari jendela yang tertutup tirai tebal membuat ruangan te
nita itu ketus, tanpa memperkenalkan diri
Nika dengan mata m
jelas aku ada di sini untuk men
tak tahu bagaimana dia bisa sampai di sini. Tapi yang dia ingat hanyalah b
ka akhirnya, suaranya mengand
andangnya dengan tatapan di
ang dikenakan Nika , yang basah di bagian d
wanita itu sambil melemparkan se
ng menyingkirkan sehelai pakaian yang mendarat dian? Aku nggak mau," jawabnya, ber
ndalam di hatinya. Siapa wani
ngan Nika tinggi. "Sebentar lagi Tuan He
dia tidak punya pilihan. Dengan tangan gemetar, dia pun mengambil pakaian yan
gkan dirinya, berharap bisa mencari ja
jut saat ia menatap pantulan
mana
dada rendah. Mini dress tanpa lengan itu hanya punya panjang sampai setengah paha Nika . Belaha
benar-benar menampilkan keseksian tubuh Nika yang memang
i. Bahkan ia juga tak diberikan bra oleh wanita paruh baya tadi. Hanya diberikan mini dress itu dan sebuah g string. Untuk
aku keluar dengan pakaian setengah
Tok
gambil keputusan, tiba-tiba sudah terdengar sua
tu untuk menunggumu berlama-lama di kamar mandi," kata wanita d
katakan oleh wanita. Dengan jari-jarinya, Nika menyisir rambutnya yang tampak berkl
a-apa lagi, wanita paruh baya itu lang
ngis kesakitan saat pergelangan tanganny
ah terlalu lama berada di kamar mandi. Sekarang
irnya hanya menurut saja saat ia ditar
dang berdiri seorang pria paruh baya berusia sekitar 60 tah
panik, dan cepat-cepat menutup dad
karena berpenampilan seperti gadis mal
dak punya waktu untuk menjawab perta
tua itu pada si wa
dra," angguk I
rakan semuanya di sana!" perintah pria t
k, T
a keluar dari kamar. Sedangkan Ira cepat-cepa
mewah itu, hingga akhirnya mereka tiba di sebuah
lain. Tak butuh waktu lama, akhirnya lift pun berhenti di lantai yang menuju ke sebuah k
m kamar tersebut. Begitu ia membuka pintu, tampaklah seorang pria berus
infus. Wajahnya sangat tampan dan berk
Leon," ujar Tuan Hendra tiba-tiba s
tiba karena gangguan di paru-parunya. Tapi penyakitnya ini tidak bisa diobati dengan peralatan medis. Saya sudah berusaha
edikit pun. Ia bahkan terus menunduk dan
a membuat Nika mengangkat wajahnya karena
" Nika meng
ra saya. Nanti saya akan beri
arus saya lakukan?" t
am, lalu menatap pada Ira dan juga k
selama ini dia hanya bisa ditolo