icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SAMPAI WAKTU MEMISAHKAN

Bab 5 Perpisahan Sementara

Jumlah Kata:1948    |    Dirilis Pada: 15/11/2024

a duduk di kursinya, memandang kosong ke arah piring nasi yang hampir tak tersentuh. Di luar, langit malam terlihat begitu gel

sanya begitu sulit, mereka berdua tahu bahwa keputusan ini perlu diambil. Mereka berdua harus

erlalu penting bagimu, dan aku nggak ingin memaksamu me

Dimas. Tapi aku juga nggak bisa mengecewakan orang tuaku. Mungkin kita butuh waktu, untu

ggu. Aku tidak akan pergi. Kalau memang kita ditakdir

ka butuh waktu untuk menenangkan diri, untuk meresapi apa yang telah terjadi dan apa yang akan datang

luar, ayah dan ibunya hanya memberikan senyuman biasa, seolah tidak tahu apa yang sedang terja

t pasangan yang berjalan bersama, setiap kali ia mendengar tawa teman-temannya, bayangan Dimas muncul. Ria tahu bahwa hubungan m

ka sepakat untuk berpisah sementara, Dimas mencoba untuk menenangkan dirinya deng

hanya kursi kosong di seberang meja. Setiap pesan yang masuk ke ponselnya hanya membawa rasa kesepian yang semakin dalam. Ia tahu bahwa ini b

iri berbagai acara keluarga, bertemu dengan pria-pria yang sudah dijodohkan oleh orang tuanya, dan mencoba untuk tersenyum di setiap kesempatan. Namun, hatinya tetap ko

saan yang ia rasakan, ia hanya mendapati tatapan serius dan penuh harapan dari orang tuanya yang menginginkan jalan hidup yang berb

han, namun setiap langkah yang ia ambil, setiap jalan yang ia lewati, semuanya terasa kosong tanpa kehadiran Ria. Dia merindukan tawa Ria, percakapan mereka y

duduk di bangku taman kampus, pon

lani hidup seperti yang keluargaku harapkan, tapi hatiku selalu

Sebuah senyuman tipis terukir di bibirnya. Tanp

sa berhenti memikirkanmu. Aku akan tetap menunggu. Kita tid

asa ada secercah harapan. Mungkin perpisahan sementara ini memang memberi mereka r

bertemu dulu. Mata mereka bertemu, dan meskipun tidak ada kata-kata yang terucap, keduanya bi

k bisa hidup tanpa kamu. Aku mencoba mengikuti apa yang orang tuaku inginkan, tapi hatiku ter

Kita tidak bisa memaksakan apa pun, tapi satu hal yang aku tahu-aku ingin kamu bahagia, apapun keputusan y

bisa memilih antara kalian, Dimas. Aku... aku takut mengecewakan merek

keputusan sekarang, Ria. Kita akan melaluinya pelan-pelan.

. Namun, di dalam dirinya, ada sedikit ketenangan. Dimas ben

nya. Ria mencoba kembali menjalani hidup seperti yang diinginkan orang tuanya-menghadiri pertemuan keluarga, berbicara dengan pria-pria yang dijodohkan, d

lesu. Di luar, hujan mulai turun deras, seakan turut merasakan kerisauan yang ada dalam dirinya. Sesam

enapa rasanya begitu sulit? Kenapa hati i

mereka bersama, setiap momen indah yang mereka bagikan. Ria tahu bahwa keputusan untuk berpisah sementara ini bukan hanya tentang memb

ia rasakan untuk Dimas tida

dak bisa menghindari perasaan itu. Setiap malam, ia selalu memikirkan bagaimana kehidupan mereka bisa menjadi begitu sempurna jika mereka bisa mengatasi semua ha

okuskan diri pada proyek-proyek yang tertunda. Namun, setiap kali ia melihat pasangan lain berjalan bersama di kampus

ada yang lebih penting selain mendengar kabar dari Ria, meski hanya lewat pesan singkat. Dengan rasa rindu yang tak t

tidak bisa berhenti merasa ada sesuatu yang hilang setiap kali aku menc

, bibirnya melengkung membentuk senyuman kecil. Tanpa berpikir panjang, ia segera memba

sulit untuk tidak memikirkanmu. Aku tahu kita harus membe

eberapa kalimat. Ria merasa seperti ada kekuatan yang menarikn

u percaya kita akan menemukan jalan kita. Kita harus saba

an. Akankah mereka benar-benar bisa melewati perbedaan ini? Bisakah cinta

n calon pria yang dijodohkan oleh keluarganya, ia tidak bisa mengabaikan perasaan canggung yang muncul. Ia mencoba berbicara dengan sopan, tetapi hatinya tidak bisa memu

apa hari terakhir telah menyisakan jejak-jejak basah di jalanan, memberikan suasana yang sunyi

ta tidak bisa terus seperti ini. Aku hanya ingin kita

ini adalah kesempatan untuk membicarakan semuanya-tentang perasaan mereka

asa ragu, Ria me

emu, Dimas. Kita perlu bi

temu. Ria menutup ponselnya dan menghela napas panjang. Hari ini, ia akan m

it yang cerah. Dimas menunggu di sebuah bangku taman, menatap ke arah Ria y

pi aku juga tidak ingin membuatmu merasa tertekan. Aku tahu keluar

ke langit yang mulai berwarna jingga. "Aku merasa terj

Aku tahu itu. Tapi apa yang kam

nya. "Aku ingin kamu, Dimas. Aku ingin kita ber

ia tunggu. Mereka tahu jalan di depan tidak akan mudah, tapi satu h

kmu, Ria. Apa pun yang terjadi,

au dengan harapan. "Aku juga, Dim

anyak pertanyaan, tetapi satu hal yang pasti-mer

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka