icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

HATI YANG TAK BERUBAH

Bab 2 Awal yang Baru

Jumlah Kata:1879    |    Dirilis Pada: 14/11/2024

meskipun di balik semua itu, ia merasa kosong. Pekerjaan yang menuntut, lingkungan yang tidak familiar, dan kesibukan yang tiada henti-semua

pat saat ia menyadari betapa jauh dirinya dari Naya. Meskipun lingkungan kantor baru penuh dengan rekan kerja yan

s terletak di depannya, namun matanya lebih sering menatap layar ponsel yang sudah bebera

t. Pengen rasanya kayak dulu, ngobr

a berada di dunia yang berbeda. Meski tidak ada yang menghalangi komunikasi mereka, ada sesuatu

... Rindu semua hal tentang kita. Tapi ingat janji kita,

p bisa memberikan ketenangan pada Naya yang kini sedan

ini mulai dingin. Di luar kafe, hujan mulai turun dengan deras. Suasana kota

nya. Hari-harinya terasa lebih lambat sejak Adrian pergi. Setiap pagi, ia berangkat ke kantor, menjalani rutinitas yang terasa hampa. Tidak ada lag

tangan. Di meja kerjanya, ada beberapa dokumen yang harus ia selesaikan, t

a tetap sibuk, tetap saja bayangan Adrian selalu menghantui setiap langkahnya. Ia merindukan canda

a beberapa kata yang bisa mengungkapkan perasaannya yang begitu dalam. Namun, begitu ia

masih berusaha menyesuaikan diri, meskipun terasa l

h mudah. Namun, kenyataannya tidak demikian. Meski pesan-pesan itu ada,

lepon, rasanya semakin sulit untuk mempertahankan ikatan yang mereka miliki. Rutinitas bar

ta yang sibuk. Ia baru saja selesai dengan rapat yang panjang, dan meskipun ada

yang tak kunjung berbunyi. Ia merindukan Naya lebih dari yang bisa diu

rharap bisa mendengar suara kekasihnya itu, sek

r sebelum suara Naya ter

ra Adrian terdengar lelah,

lembut, meskipun ia tahu jawabannya. Tidak ada yang benar-b

rasa... nggak tahu harus mulai dari mana." Adrian menghe

jenak, mencoba merangkai kata-kata. "Tapi kita ngga

mberinya sedikit kekuatan. "Aku nggak akan menyerah. Aku jan

lembut, meskipun hatinya sedikit cemas. Namun,

mereka mengakhiri telepon dengan

ada yang bisa mengubah kenyataan bahwa hubungan mereka sedang diuji. Namun, di hati merek

minggu ke

ang awalnya menekan kini mulai memberi ruang baginya untuk berkembang. Namun, di se

angkah maju. Ia berusaha memberi warna pada rutinitas hariannya, menyibukkan diri dengan kegiatan yang ia nikmati,

tu hal tetap tak berubah: cinta mereka, yang meski t

bicara, baik lewat telepon atau pesan singkat, keduanya berusaha keras untuk menyembunyikan rasa cemas yang tumbuh di hati masing-mas

uatnya merasa lebih banyak bertarung dengan waktu daripada dengan dirinya sendiri. Tetapi, di balik kesibukan itu, ada sesuatu yang selalu membayangi: Naya. Ia

tuk tetap setia dan saling menunggu. "Aku pasti bisa. Kita pasti bisa," ka

ya, segala pencapaian yang ia raih terasa tidak lengkap. Ia merindukan Naya lebih dari apa pun, d

a sepi tanpa Adrian. Setiap kali dia pulang ke apartemennya, ruang itu terasa kosong. Dia berusaha keras untuk mengisi kekosongan itu dengan ruti

menatap jendela yang menghadap ke jalan yang ramai. Di luar sana, dunia berjalan dengan lancar, teta

a yang hilang. Meski begitu, Naya tetap berusaha keras untuk tampil profesional, berpura-pura kuat di depan rekan-rekannya. Di

pat tidurnya, memeluk bantal, dan berusaha tidur dengan pikiran yang penuh bayangan tentang Ad

, mereka berbicara di telepon, meski sering kali itu hanya tentang hal-hal kecil. Adrian menceritakan pekerjaannya, sementara Naya menceritakan aktivit

n apartemennya, memandangi kota yang tampak berki

kamu, Nay. Aku rindu banget. Rasanya se

elnya. Perasaan yang sama juga ada dalam hatin

harus kuat, ya? Aku nggak tahu bagaimana aku b

terasa bergejolak. Ia tahu hubungan jarak jauh ini sulit, namun ia juga tahu bahwa ini adalah

seharusnya dia sudah pulang ke apartemennya. Namun, ia tidak bisa berhenti berpikir tentang Naya. Ia tahu bahwa hubun

aya. Meski jam sudah larut, ia tahu bahwa me

Adrian terdengar lela

njawab, mencoba untuk terdengar ceria, m

menyandarkan punggungnya ke kursi dan menatap jendela yang gelap di aparte

hela napas. "Tapi aku tahu kita harus bertahan. Ini bukanlah wa

henti berjuang." Adrian berbicara dengan penuh keyakinan, meskipun rasa cemas mulai

sama kamu, Ad

k ada kata-kata indah yang bisa mengungkapkan kerinduan yang mereka rasakan. Ha

u." kata Adria

." Naya membalas pelan,

a namun penuh makna. Meskipun terpisah oleh jarak dan waktu, mereka ta

atkan bahwa ini semua demi masa depan mereka. Mereka tahu, meskipun saat ini terasa sulit, akan a

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka