icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

HATI YANG TAK BERUBAH

Bab 3 Panggilan Tengah Malam

Jumlah Kata:1727    |    Dirilis Pada: 14/11/2024

ntuk beristirahat sejenak. Ia duduk di sofa apartemennya, menyandarkan kepala ke sandaran kursi, dan me

ul di layar: Rama, salah satu teman dekatnya di kota lama. Kejutan dan kecemasan langsu

kat telepon, merasa a

rian terdengar tegang, meskipun

s tahu." Rama menjawab dengan suara cemas, yang lan

Adrian duduk tegak, hatinya berdebar. Ia bisa m

s panjang. "Ada sesuatu yang... mungkin bis

tang Naya" menggema dalam pikirannya. "Apa maksudmu? Ada apa d

rbeda akhir-akhir ini, agak tertekan. Tadi siang, dia keluar dari kantor, tapi terlihat

ncul begitu saja. "Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kamu nggak bilang lebih aw

agi dalam masalah, Adrian. Aku cuma ingin kamu tahu." suara Rama ter

Naya... kenapa dia nggak ngomong sama aku?" gumamnya, lebih pada

langsung ke Naya." Rama mengakhiri percakapan dengan suara yang penuh

tar, bayangan Naya yang selama ini ia jaga dalam pikirannya kini seakan berubah menjadi sosok y

mencoba untuk tidur, pikiran tentang Naya terus mengganggunya. Apa yang sedang terjadi

gannya gemetar saat ia mengangkat ponsel, perasaan cemas semakin menguasai dirinya

ang bisa ia tanggung. Setelah percakapan dengan teman-temannya di kantor tadi, Naya merasa dunia seakan mengepungnya. Ia merasa cemas, tet

erkubur. Ketegangan dan keraguan mulai muncul dalam dirinya. Ia tahu, kalau

nselnya berde

gangkatnya. Suaranya terdengar sedikit cem

kamu... kamu kelihatan berbeda belakangan ini. Ada apa? Aku khawatir banget." Suara Adrian te

kecemasannya, tentang perasaan hampa yang mulai memenuhi hatinya, dan tenta

idak ada yang terlalu buruk." Naya berusaha meyakinka

berkata pelan, tapi tegas. "Apa yang sebenarnya te

embuatnya terlalu takut untuk mengakui kelemahan. "Aku cuma merasa... sendirian. Semakin hari, semuanya te

un ia berusaha untuk menahannya. "Aku takut ka

ya merasakan hal itu. "Nay, kamu nggak sendirian. Aku di sini, selalu ada u

." Naya berbicara lirih

aku akan segera kembali.

Meskipun rintangan di hadapan mereka semakin berat, mereka tahu ba

ang. Mereka tahu bahwa jarak dan waktu mungkin sedang menguji mereka, na

enutup telepon dengan perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Kekhawatirannya tentang Naya semakin dalam, dan meskip

emberi sedikit pun kenyamanan. Semua pencapaian dan ambisi yang ia raih terasa hampa tanpa Naya di s

nulis pesan untuk Naya yang ingin ia sampaikan, tetapi kata-kata terasa begitu sulit. "Apa yang harus aku katakan padanya?" pikirnya,

pa menit berpikir, Adria

ara fisik, Nay, tapi hati aku nggak akan pernah pergi jauh. Aku

am hatinya, ia tahu bahwa ini belum cukup. Ia ingin melakukan lebih untuk Naya, ingin

sa berhenti berputar. Setelah percakapan dengan Adrian, perasaan lega dan cemas bergumul menjadi satu. Ia tahu A

nggam erat bantal yang ia peluk. "Ak

han pada Adrian, tetapi di balik senyum yang selalu ia tampilkan, ada perasaan yang tak terungkapkan. Ia merindukan Adrian dengan c

berdering. Itu adal

ara fisik, Nay, tapi hati aku nggak akan pernah pergi jauh. Aku

ian memberi rasa nyaman yang begitu mendalam, meskipun ia tahu bahwa ia dan Adrian sedang berada di dunia yang sangat berbeda. Me

kkan perlahan pada dirinya sendiri,

at, Naya menulis ba

a ingin kamu tahu, meski aku merasa sendirian kadang-k

yelubungi hatinya, meskipun ia tahu perasaan itu hanya sementara. Mereka masih ter

uk mengunjungi kafe tempat ia dan Adrian sering menghabiskan waktu bersama ketika masih tinggal di kota yang sama. Suasana kafe

asih ada di sana, di sampingnya, berbicara tentang segala hal yang mereka impikan bersama. T

. Naya terkejut saat melihat n

pa?" Naya menjawab

epon. "Aku nggak tahu bagaimana, tapi situasi di sana makin memburuk. Ada tekanan

pa maksudmu, Rama? Apa yang sedang terj

drian, Nay. Aku cuma nggak mau kamu nggak tahu, bro. Aku hanya

n? Ini semakin membebani pikirannya. Ia tahu bahwa Adrian sedang berjuang untuk kari

ap cangkir kopinya yang sudah di

tian. Ia tahu, meskipun mereka terpisah, hubungan mereka harus tetap bertahan-tetap saling m

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka