icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
HATI YANG TAK BERUBAH

HATI YANG TAK BERUBAH

Penulis: Nagareboshi
icon

Bab 1 Perpisahan yang Pahit

Jumlah Kata:1436    |    Dirilis Pada: 14/11/2024

an mata yang sedikit berkaca. Mereka tidak berbicara, hanya saling menatap dalam kehe

irnya pecah, lirih. Ada kekosongan yang mendalam da

sa aku lewatkan." Dia menggerakkan tangannya, seakan mencoba mengungkapkan semua perasaannya

u. Aku tahu ini untuk kebaikan kita juga," jawabnya, suara sedikit b

ayang. "Aku janji, Nay. Aku nggak akan pernah berubah. Hati ini hanya untuk kamu,

itu nggak gampang, Adrian. Kita bisa saling rindu, tapi kita juga

ggu kita. Aku akan kembali, kok. Cuma... sabar sedikit lagi.

menggenggamnya erat. "Kita akan melew

. "Aku juga... aku janji, Adrian. Aku akan tungg

tubuh dan mencium kening Naya dengan lembut. "Aku nggak bisa janji kalau kita nggak

lalu mengangguk. "Aku percaya

seakan ada beban yang menekan dadanya. Saat dia menoleh untuk terakhir kali, Naya masih berdiri di sana, meny

ngan pelan. "Sampai jumpa, Adrian. Jaga hati

ya dengan penuh arti. "Sampai jumpa, Nay. Hati

keramaian bandara, meninggalkan Naya yang masih berdiri d

minggu ke

enar melihatnya. Pikirannya jauh. Ia merindukan suara Adrian, w

ergetar. Sebuah pes

erjaan lebih berat dari yang aku kira, tapi aku baik-ba

hatinya masih terasa kosong. _Aku rindu kam

ini, cuma sedikit sepi tanpa kamu. Tapi aku akan baik

au ingat kamu. Kamu jaga diri, ya. Ki

panjang. Hubungan jarak jauh memang penuh dengan

a lupakan-janji Adrian."Hati ini hanya untuk kamu. Dan i

yang mereka buat bersama, namun kenapa rasanya begitu sulit? Setiap malam sebelum tidur, dia selalu merindukan suara Adrian yang me

r melompat kegirangan, berharap itu Adrian. Namu

nggak ketemu! Ayo, ngo

ada waktu." Namun, dalam hati, Naya tahu jawabannya bukan karena Fina, tapi karena d

namis, dengan pekerjaan yang menuntut dan pertemuan-pertemuan yang sibuk, pikirannya tak bisa berhenti melayang ke Naya. "Apa kabar dia

kenal ampun, tempat kerja yang penuh ambisi, dan tekanan yang datang begitu cepa

melintasi trotoar yang ramai dengan orang-orang yang juga bergegas pulang. Namun, di setiap langkahnya, ia m

fe kecil untuk istirahat, ia meli

pasti sibuk, tapi aku cuma mau bila

pesan itu. Ia membalas secepatnya, ber

ayangkan. Hari-hari di sini nggak sama tanpa kamu. Aku ja

endela kafe. Ia bisa melihat orang-orang yang sedang menikmati hari mereka, sement

lam itu terasa sepi, jauh lebih sunyi dari biasanya. Ia memegang ponselnya, membuka p

n mengubah perasaan mereka? Setiap malam, Naya membayangkan Adrian di tempat barunya, bertemu orang baru, mer

erus menunggu?" ta

caya pada cinta mereka. Tapi kadang-kadang, rasa takut it

untuk menyapa Naya, dan setiap malam, mereka berbicara lewat telepon. Namun, ada suatu jarak yang tak bisa dijelaskan, bukan hanya

kunjung berdering. Adrian telah lama tidak menghubunginya, dan entah kenapa,

saha menenangkan diri. Tapi tetap sa

tertera di layar. Jantungnya berdegup kencang, tetapi i

an terdengar sedikit le

mencoba untuk terdengar santai, m

sini." Adrian menghela napas, seakan ingin

aya menanggapi dengan lembut, mencoba memberi rasa ny

janji akan segera balik. Aku rindu kamu, Nay," ujar Adrian, suara

asakan betapa besar kerinduan itu menghujam hatinya. "Jangan

u janji, Nay. Hati ini c

masing-masing. Meskipun terpisah ribuan kilometer, hati mere

a dengan penuh keyakinan, meskipun hatiny

ata-kata sederhana, namun penuh makna. Sebua

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka